Kamis, 10 Juli 2014

Benarkah Indonesia Tanah Surga

Setelah menonton film berjudul Tanah Surga Katanya! Yang di sutradarai oleh Herwin Novianto. Film yang berkisah tentang kehidupan di kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia, tepatnya di Kalimatan  Barat. Aku menyadari banyak hal yang sangat penting. Yaitu mulai dari perlunya kita memupuk rasa nasionalis kita, agar apa ang terjadi di film tersebut (pindah kewarganegaraan) tidak terjadi pada kita. Dalam film tersebut dikisahkan betapa pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah tidak menyentuh kawasan perbatasan. Pembangunan, kemakmuran, kesejahteraan, dan kemajuan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh para Warga Negara Indonesia di perbatasan. Film tersebut mungkin tidak menggambarkan bagaimana patriotsme warga perbatasan, mungkin saja pada kenyataannya warga perbatasan telah kehilangan rasa nasionalisnya. Sesuatu yang sangat riskan, apabila kita melihat betapa majunya pembangunan di kota-kota besar di Indonesia berbanding terbalik dengan kemajuan di perbatasan.  Hal yang terjadi di Indonesia saat ini adalah seakan-akan Perbatasan itu selalu identik dengan Keterbatasan. Mulai dari  pendidikan, Informasi, Kesehatan, dan lain-lain. Perlu disadari bahwa kawasan perbatasan merupakan salah satu kawasan penting yang menjaga NKRI. Apabila kawasan ini goyah, maka Indonesia juga akan goyah. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pembangunan di Indonesia hrus tanpa batas dan mampu menembus batas.  Film Tanah Surga Katanya! Menggambarkan bahwa betapa tidak merata, tidak adil, dan tidak berpihaknya pembangunan terhadap warga perbatasan. 
http://hphandayani.blogspot.com/2012/08/review-film-tanah-surga-katanya.html
Pembangunan itu Manis bagi mereka yang menikmatinya,
Tetapi pahit bagi mereka yang berada di Perbatasan,
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah benarkah Indonesia Tanah Surga? Jika ia maka sudah seharusnya warga negara Indonesia menikmati yang namanya kesejahteraan. Dan hak mereka untuk bebas dari yang namanya keterbatasan.

Indonesia memang Tanah Surga yang memilki kekayaan berlimpah dan sudah semestinya  masyarakatnya hidup dalam kesejahteraan. Semoga saja bisa, dan semoga saja benar,, Amiin,,Amiin,, Amiin,,”
http://danieldokter.wordpress.com/2012/08/17/review-tanah-surga-katanya-2012/

Sudah saatnya kita (generasi penerus bangsa) untuk belajar, berjuang, dan memupuk rasa patriotik, dan nasionalis kita untuk membangun bangsa ini,, Menjadi bangsa yang  disegani dunia, menjadi bangsa yang sejahtera, makmur,,

Amiin,, Amiin,, Amiin,,

Kamis, 03 Juli 2014

Antara IPK atau Ilmu Pengetahuan

Hari ini saya akan sharing mengenai cara untuk meningkatkan IPK, bukan cara instan.
Insya Allah bisa membantu 

http://www.kaskus.co.id/thread/52ee7c8d118b46f1128b46bd/ipk
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan salah satu hal yang terkadang dianggap penting oleh segelintir orang. IPK didapatkan dari jumlah kumulatif Indeks Prestasi Semester (IPS).  Ada beberapa alasan  kenapa IPK menjadi salah satu hal yang penting :

  • IPS menjadi penting karena dapat digunakan untuk mendapatkan beasiswa,  baik itu beasiswa untuk melanjutkan studi ataupun beasiswa yang diterima selama masa kuliah,
  • Mempercepat Masa Studi, Saat ini berbagai perguruan tinggi menerapkan sistem SKS. Yaitu suatu sistem, dimana mahasiswa yang IPS-nya 3 keatas dapat mengambil jumlah SKS maksimal 24, kurang dari 3, otomatis ketinggalan beberapa matakuliah, & dampak lebih lanjutnya ya meningkatnya masa studi.
  • Membanggakan Orang tua. Kalau IPS/IPK kita tinggi biasanya ada orang tua  kita akan bangga kepada kita.
Antara IPK dan Ilmu Pengetahuan

Saat ini banyak Mahasiswa yang berorientasi pada IPK dibandingkan dengan Ilmu Pengetahuan. Dimana mereka mempunyai tujuan belajar untuk mendapatkan nlai yang tinggi, bukan ILMU. Jika kita berorientasi pada nilai, maka Ilmu Pengetahuan yang kita dapatkan akan dangkal. Padahal tujuan pokok pendidikan ialah berkaitan erat dengan Penguasaan Ilmu Pengetahuan.  Mahasiswa yang berorientasi pada IPK akan berusaha mendapatkan nilai yang bagus dengan cara apapun, termasuk curang pada saat ujian. Dengan demikian tujan pendidikan yang sebenarnya tidak dapat tercapai. 

Jika kita berorienasi pada Ilmu Pengethuan, kelak kita akan menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa (dengan Ilmu Pengetahuan yang kita miliki). Bahkan jika kita berorientasi pada Ilmu Pengetahuan, IPK kita cenderung tinggi ataupun bagus. ---> Karena kita menguasai apa yang diberikan atau diajarkan oleh Dosen.

Adakah Cara Meningkatkan IPK

Terlepas apapun yang sobat pilih antara Ilmu Pengetahuan atau IPK, saya akan memberikan salah satu tips yang mungkin bisa digunakan untuk meningktkan IPK, berikut adalah tips yang menurut saya ampuh,,

Membuat nilai mata kuliah yang jumlah SKS-nya lebih tinggi dibanding yang lain, mendapatkan nilai yang bagus. Misalnya:

Pada saat semester 2, Matakuliah yang ada sebagai berikut,
  1. Struktur & Perkembangan Tumbuhan (4 SKS)
  2. Struktur & Perkembangan Hewan (4 SKS)
  3. Kimia Organik ( 3 SKS)
  4. Bahasa Inggris (2 SKS)
  5. Pendidikan Kewarganegaraan (3 SKS) 
  6. Ilmu Sosial & Budaya Dasar (3 SKS)
  7. Pengenalan Lingkungan Lahan Basah (2 SKS)
  8. Pengenalan Ilmu Komputer ( 2 SKS)
Dari rincian matakuliah tersebut, maka nilai yang harus tinggi ialah Struktur & Perkembangan Tumbuhan, Struktur & Perkembangan Hewan. Jika Nilai kedua matakuliah tersebut bagus, maka  secara  otomatis IPS akan terdongkrak naik. Hal tersebut dikarenakan untuk menghitung IPS dilakukan dengan rumus berikut
Dan untuk menghitung bobot digunakan rumus
Demikin tips yang dapat saya berikan, untuk cara belajar tergantung masing-masing. Setiap orang pasti berbeda. Ada yang mudah paham, ada yang cepat paham, ada pula yang nggak bisa diganggu oleh suara bisisng. dan macam-macam.
http://lilianto-ichsan.blogspot.com/2013/09/ipk-rendah-jangan-berkecil-hati.html

Selanjutnya tinggal sobat yang memutuskan, apakah belajar untuk mendapatkan nilai, atau untuk mendapatkan ILMU,,,,
Yang terpenting jika sobat memilih menapatkan nilai, agar tdak mendapatkan nilai dengan cara yang salah,,,,,

http://triyogaadiperdana.wordpress.com/2012/02/26/ipk-dan-proses/

Minggu, 29 Juni 2014

Indonesia Bersahabat Dengan Bencana

http://geology.com/world/indonesia-satellite-image.shtml
Indonesia merupakan sebuah negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua. Dan juga merupakan negara yang dikelilingi oleh alur pegunungan merapi. Sehingga biasa disebut juga cincin api (Ring of Fire).  Pertemuan dua samudra, dua benua, dan juga alur pegunungan merapi membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang paling rentan mengalami bencana. Sejarah membuktikan bahwa bangsa Indonesia telah diuji berulang kali oleh berbagai bencana dahsyat, bahkan lama sebelum Indonesia merdeka. Namun berlawanan dengan hal tersebut, kawasan Indonesia memiliki bentang alam yang sangat indah dan juga kekayaan alam yang sangat melimpah.
Selain letaknya yang rentan terhadap bencana, Indonesia juga memiliki suatu keuntungan lebih. Yaitu menjadi kawasan strategis tempat melintasnya kapal dari seluruh dunia. Sehingga seharusnya Indonesia bisa menjadi negara yang makmur. Namun dalam perkembangannya, dari masa-kemasa bangsa Indonesia malah hanya berkutat dengan berbagai bencana yang sering kali dalaminya. Bencana yang seringkali dialami Indonesia justru membuat bangsa ini sulit mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Hal yang perlu diperhatikan dan diingat ialah bahwa bencana bukanlah menjadi kelemahan bagi bangsa ini, justru kita bisa memanfaatkan bencana yang bisa terjadi sebagai suatu kelebihan yang bisa menjadikan kita berdiri diatasnya untuk mencapai bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera.

Penyebab Bencana
  1. Alam, terjadi bukan karena kibat ulah manusia, tetapi terjadi sebagai fenomena alam.
  2. Ulah Manusia, akibat ulah manusia; seperti banjir, dll.

Bencana-bencana yang pernah dialami oleh Indonesia

Berikut adalah catatan bencana yang pernah dialami Indonesia:
  1. Tsunami pada 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam, Nias, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika. Diperkirakan korban mencapai lebih 200.000 orang (150.000 orang di Aceh dan Nias). Ketinggian tsunami kala itu mencapai 35 meter, yang terjadi akibat gempa tektonik berkekuatan 8,5 SR.
    http://nubuat.blogspot.com/2012/08/kesaksian-puan-maharani-tragedi-tsunami.html
  2. Meletusnya Gunung Tambora (atau Tomboro) di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB),  pada tahun 1815. Jumlah korban diperkirakan 92.000 orang. Besar letusan gunung Tambora masuk dalam skala tujuh VEI (Indeks Letusan Gunung Internasional), dengan jumlah semburan tefrit sebesar 1.6 x 1011 meter3. Letusan ketiga ini mempengaruhi iklim global dalam waktu yang lama. Aktivitas Tambora setelah letusan tersebut baru berhenti pada tanggal 15 Juli 1815. Akibat letusan Tambora antara lain Tsunami besar menyerang pantai beberapa pulau di Indonesia pada tanggal 10 April 1815 dengan ketinggian diatas 4 m. Tinggi asap letusan mencapai ketinggian lebih dari 43 km. Karena daya tarik gravitasi yang ringan di angkasa, abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia. Debu Tambora menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun dan turun melalui angin dan hujan kembali ke Bumi. Letusan gunung Tambora berdampak terhadap gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Hujan tanpa henti selama delapan minggu memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris dan Eropa. Kelaparan melumpuhkan di Inggris. Kegelapan menyelimuti Bumi. Tambora juga jadi salah satu pemicu kerusuhan di Perancis yang warganya kekuarangan makanan. Juga mengubah sejarah saat Napoleon kalah akibat musim dingin berkepanjangan dan kelaparan pada 1815 di Waterloo.
    http:// sangunik.co.cc
  3. Tsunami Gunung Krakatau (letaknya di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra) meletus, 26 Agustus 1883.  Dengan jumlah korban jiwa mencapai lebih dari 36.000 jiwa. Ledakan ini menimbulkan gelombang setinggi 40 meter, gempa bumi dan menimbulkan tsunami hingga mencapai Hawaii. Menghancurkan 195 desa-desa di sepanjang Merak hingga Karawang, Ujung Kulon hingga Sumatera bagian selatan. Atmosfer dipenuhi dengan debu vulkanik. Dunia sempat mengalami kegelapan selama dua hari. Matahari meredup selama setahun ke depan. Perubahan iklim global sedang.
  4. Gempa tektonik 6.2 SR di Yogyakarta, 27 Mei 2006. Berdasarkan data yang diterima dari Yogyakarta Media Center pada tanggal 7 Juni 2006, jumlah korban mencapai 5.716 orang tewas dan 37.927 orang luka-luka. Gempa mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada SR. Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta.
    http://cahandong.org/2007/05/25/refleksi-satu-tahun-gempa-jogja.html
  5. Gempa Bumi Sumatera Barat 2009 dengan kekuatan 7,6 SR di lepas pantai Sumatera Barat, pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat. Menurut data Satkorlak PB, banyaknya 6.234 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten diSumatera Barat.
  6. Gunung Kelud (Kediri Jawa Timur), meletus 19 Mei 1919. Dengan jumlah korban mencapai  5.115 orang. Letusan tahun 1919 merupakan bencana terbesar yang dihasilkan oleh aktivitas gunung Kelud pada abad ke 20, yang mengakibatkan sekitar 5160 orang meninggal. Letusan terjadi pada tengah malam antara tanggal 19 dan 20 Mei 1919 yang ditandai dengan suara dentuman amat keras bahkan terdengar sampai di Kalimantan.
  7. Tsunami Ende, Flores-Nusa Tenggara Timur, 12 Desember 1992. Dengan jumlah korban mencapai  2100 orang. Gempa bumi berkekuatan 7,8 Mw terjadi pada di lepas pantai utara bagian timur Pulau Flores, Indonesia, jam 05:29 GMT (13:29 waktu setempat) pada tanggal 12 Desember 1992.
  8. Meletusnya gunung merapi di Yogyakarta pada tanggal 26 Oktober 2010, dan menewaskan 161 orang.
  9. Banjir Bandang dan Longsor di Manado pada Rabu 15 Januari 2014 yang menewaskan 18 orang.
  10. Banjir Bandang di Teluk Wondama, Papua Barat pada tanggal 13 November 2013.
    http://seputarnusantara.com/?p=4451
  11. Gempa dan tsunami Mentawai pada  tanggal 25 Oktober 2010, Gempa bumi tersebut berkekuatan sebesar 7,2 (Mw).


Selain yang disebutkan diatas, masih banyak lagi bencana yang pernah terjadi di Indonesia. Kebanyakan dari bencana besar yang terjadi di Indonesia merupakan karena faktor alam, tetapi juga banyak yang disebabkan oleh olah manusia.

Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa ini telah diuji oleh berbagai bencana besar.  Namun pada kenyataannya Indonesia masih saja kehilangan banyak nyawa disaat bencana menimpa. Semestinya bencana yang pernah terjadi dan dialami oleh Indonesia dapat menjadi pelajaran di masa mendatang. Dengan letak geografis yang kadang-kadang sangat potensial terjadi gempa, tsunami, dan letusan gunung berapi Indonesia harus terus berinovasi; agar pada saat terjadi bencana nantinya korban, dan kerusakan dapat diminimalisir.

Solusi Untuk Meminimalisir Dampak Bencana

          Menurut Teddy Lesmana (Peneliti LIPI di Pusat Penelitian Ekonomi), untuk meminimalkan bencana dan dampak yang ditimbulkannya, harus dimulai dengan membuat disain perencanaan pembangunan yang memasukkan kajian yang sistematis terhadap risiko bencana. Dalam disain tersebut hendaknya ada berbagai pilihan-pilihan kebijakan dalam rangka mengatasi kerawanan dan kerentanan terhadap bencana alam bagi semua kelompok dalam masyarakat.  Menurutnya, kajian terhadap risiko bencana harus dilakukan secara berkala untuk memastikan keakuratan manajemen risiko bencana sesuai dengan perubahan dalam dinamika kehidupan sosial-ekonomi masyarakat dalam proses pembangunan. Untuk lebih spesifik dalam kaitannya dengan penanganan bencana, kita perlu membangun siklus manajemen bencana.
          Manajemen siklus ini harus meliputi, pertama, pencegahan dengan mengukur dan memprediksi terjadinya bencana kajian ilmiah yang kredibel. Kedua, mitigasi untuk meminimalkan dampak bencana yang terukur dalam langkah program aksi pascabencana. Ketiga, kesiapan, langkah-langkah prosedur standar, dan sosialisasi penanganan tanggap bencana sehingga masyarakat siap untuk mengantisipasi bencana. Keempat, respons yang cepat dan terstruktur penanganan pascabencana.
Menurutnya, dalam rangka menciptakan kondisi yang kondusif dalam pengarusutamaan manajemen risiko bencana kebijakan dalam pembangunan, beberapa prakondisi yang harus disiapkan ialah,

  1. Aspek legislasi, Rancangan landasan hukum yang tepat untuk manajemen risiko bencana termasuk pengarusutamaan pengurangan risiko bencana ke dalam perencanaan dan kebijakan pembangunan merupakan komponen kunci dalam menciptakan lingkungan dan kerangka kerja sehingga strategi-strategi manajemen risiko bencana dapat lebih diberdayakan.
  2. Strategi manajemen risiko bencana, perlu dikembangkan strategi manajemen risiko bencana yang komprehensif yang secara aktif melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai tingkatan pemerintahan dan juga kalangan swasta, komunitas lokal, dan masyarakat madani diperlukan dalam implementasi kerangka kerja legislatif dan memberikan platform susunan koordinasi dan mekanisme monitoring. Ketiga, susunan dan kapasitas kelembagaan untuk manajemen risiko bencana yang terkoordinasi mulai dari tingkat pusat dan daerah termasuk kapasitas pelaksanaan manajemen risiko bencana yang memadai.
            Menurut saya, banyak hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak korban bencana dan kerusakan. Yaitu; Membuat Inovasi terbaru dalam upaya meminimalisir dampak bencana seperti, Inovasi gedung tahan gempa, sensor pendeteksi bencana yang cepat,  konstruksi rumah dan bahan bangunan tahan panas asap letusan gunung. Ide- ide yang saya keluarkan tersebut memang terdengar sangat konyol. Akan tetapi itulah yang kita butuhkan di Indonesia sebagai negara yang cukup sering mengalami bencana. Sebagai salah satu negara yang cukup sering mengalami bencana mestinya kita lebih bersahabat dengan bencana.


#Indonesia Bersahabat Dengan Bencana

Sumber:

Lesmana, T . 2014. Manajemen Bencana dalam Pembangunan. Media Indonesia Edisi 1 Februari

Jumat, 27 Juni 2014

Benarkah Angka 4 Bawa Sial...???


Pernahkah anda menemukan angka 4 tertulis pada saat anda naik lift,, atau pernahkah anda mendengar lantai pada 4 pada sebuah gedung,,
Angka empat merupakan salah satu salah angka yang dianggap membawa sial. Angka empat, bersama dengan angka lainnya yaitu 11, 13, dihindari di seluruh dunia. Selain itu angka yang memiliki angka 4 juga dianggap angka sial, misalnya 14, 24, dst.

Bagaimana dengan anda, apakah anda sependapat ??
Kalau saya sih tidak sependapat,, 

"Buat apa saya percaya bahwa tanggal lahir saya membawa sial"
ya, saya lahir tanggal 14-4-1995(kalau di KTP tanggal lahir saya 18-4-1995; beda 4 hari), kalau saya percaya angka 4 bawa sial ---> berarti saya peraya bahwa diri saya bawa sial. Kalau saya percaya, maka saya akan percaya bahwa disepanjang hidup saya akan selalu ditimpa kesialan. 

Sepertinya ada satu hal yang bisa mematahkan bahwa angka 4 merupakan angka sial --> simak cerita berikut,,

Bagiku angka 4 bukan bawa sial, tapi bawa hoki. Makanya kalau apa-apa aku suka angka 4 sama 14 termasuk nama blog ini abrur14 ,, 

Nggak percaya..?
Ya iyalah nggak percaya, orang nggak ada buktinya,,
Nih Buktinya,,

Pada saat Pekan Seni Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat pada tahun 2014, nomor registrasiku adalah 4, dan ternyata aku mendapat juara III  pada bidang Penulisan Puisi Pekan Seni Mahasiswa. Di Lomba tersebut ---> padahal nggak punya banyak persiapan & puisi yang kubuat dikerjakan dalam waktu semalaman.  

Udah, percaya kan..,!!
Ya elah masih percaya aja kalau angka 4 bawa sial,,,
Ya Udah deh, terserah loe mau percaya atau nggak,,,
Mau bawa sial ke, bawa hoki ke,,,

Pilihan ada ditangan loe, mau percaya atau tidak bukan masalah gue..

Senin, 23 Juni 2014

P2B Part 1 (Kisahku)

     P2B atau yang mempunyai kepanjangan Program Persiapan Belajar merupakan suatu kegiatan yang wajib diikuti mahasiswa baru. Kali ini aku akan bercerita tentang pengalamanku tentang P2B selama di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.


  Sebelum mengikuti P2B selama 3 hari, aku terlebih dahulu mengikuti agenda Pra P2B. Hal yang paling kuingat ialah kampus MIPA menyambutku dengan suasana pagi berkabut.Ya, kampus MIPA yang berkabut tersebut terlihat sangat indah. 
              
Waktu Pra P2B disampaikan banyak peraturan dan alat atau barang-barang yang harus dibawa. Pada saat Pra P2B kami juga di Briefing dai kakak-kakak tingkat prodi kami masing-masing; yaitu menentukan koti angkatan (setara ketua kelas kalau di SMA). Selain itu juga dilakukan pembagian kelompok; aku kebagian kelompok 29 yang terdiri atas sekitar 10 orang. 
     
      Singkat cerita keesokkan harinya-pun, langsung P2B Universitas. P2B Universitas ini dilakukan di Lapangan Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. Adapun agenda yang dilakukan pada hari itu ialah Upacara Pembukaan P2B Universitas Lambung Mangkurat yang di pimpin langsung oleh PR3 UNLAM waktu itu, yaitu  Bapak Prof. Idiannoor Mahyudin. 

Setelah Upacara selesai kami langsung menuju ke Aula Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru untuk mengikuti dialog terbuka dan juga pengenalan oleh UKM-UKM yang ada di UNLAM. 

Hari pertama P2B berakhir dengan singkat, dan tidak terlalu sore. Sore harinya kami berkumpul di untuk menyelesaikan dan membeli beberapa barang yang dibutuhkan sebagai atribut untuk kelengkapan P2B. Mulai dari Nametag Lapangan, Tas dari Karung, & juga teka-teki,,,,,,,,,

Ya, kalau dari uraianku tersebut kedengarannya P2B di Fakultas MIPA hanyalah perkeloncoan saja. Padahal pasti ada hikmah dibalik semua itu.

Semalaman penuh kami mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh panitia, mulai dari menghias topi purun, membuat nametag lapangan. Beruntung aku mempunyai teman satu kelompok yang baik (mau menjemput dan mengantarku pulang; maklum aku tidak mempunyai motor). 

Sampai disini dulu ya ceritanya,, lanjut ke Part 2 aja...

Minggu, 22 Juni 2014

Pengaruh Pertambahan Penduduk Terhadap Keseimbangan Lingkungan dan Kelestarian Alam

http://blogpki.blogspot.com/2013/06/dinamia-penduduk.html
Pertambahan penduduk merupakan  salah satu masalah  yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Masalah Pertambahan penduduk tidak hanya dihadapi oleh Indonesia,  tetapi sudah menjadi masalah global yang dihadapi oleh negara-negara didunia. Pertambahan  penduduk berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk dunia, yang kemudian juga berimbas pada bidang-bidang lain, seperti bidang ekonomi bahkan juga berpotensi menimbulkan masalah lingkungan hidup.  Yang akan kita bahas kali ini ialah mengenai pengaruh pertambahan penduduk terhadap keseimbangangan lingkugan dan kelestarian alam.

Definisi Pertambahan Penduduk

Pertambahan penduduk merupakan bertambahnya populasi manusia yang mendiami suatu wilayah. Yang dapat diakibatkan oleh Kelahiran dan juga Imigrasi. Bertambahnya penduduk biasanya diikuti dengan bertambahnya jumlah hal lain, yang termasuk diantaranya meliputi sandang, pangan, papan, dan lain-lain.
Manusia dari sudut pandang Ekologis.
            Jika kita tinjau dari sudut pandang ekologis, manusia cenderung menjadi konsumen tingkat II meskipun juga kadang-kadang dapat menjadi konsumen tingkat I pada sistem rantai makanan ataupun jaring-jaring makanan. Namun kadang-kadang manusia juga bisa berada pada tingkat trofik teratas. Berdasarkan hal tersebut, maka jumlah manusia tidak boleh melebihi jumlah konsumen tigkat I (binatang herbivora, seperti: sapi, kambing, dll).

Pengaruhnya terhadap Keseimbangan Lingkungan dan Kelesterian Alam
Pertambahan penduduk menimbulkan masalah-masalah Lingkungan, baik itu mempengaruhi Keseimbangan lingkungan  ataupun Kelestarian alam. Adapun masalah-masalah lingkungan tersebut adalah sebagai berikut:

Ketersedian Pangan
http://www.anneahira.com/tepung-gandum.htm
Bertambahnya jumlah penduduk juga mengakibatkan bertambahnya jumlah pangan yang dibutuhkan oleh manusia. Bertambahnya kebutuhan akan pangan tersebut tentu saja meningkatkan kebutuhan akan lahan untuk pertanian dan peternakan. Pangan sangatlah penting bagi kehidupan manusia, karena perannya yang sangat vital dan menjamin keberlangsungan hidup manusia sendiri. Oleh karenanya, pertambahan jumlah penduduk pastilah akan berakibat pada meningkatnya kebutuhan akan pangan.

Untuk mengatasi kekurangan lahan biasanya dengan kebijakan  konversi kawasan hutan menjadi kawasan pertanian dan peternakan. Hal tersebut tentu saja menimbulkan  masalah baru yaitu mempengaruhi Kelestarian Alam. Hilangnya hutan dapat berakibat pada hilangnya kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia. Sebagai contoh, yaitu konversi hutan menjadi perkebunan sawit di Kalimantan yang mengakibatkan hilangnya habitat beberapa spesies hewan maupun tumbuhan termasuk juga habitat hewan kebanggaan pulau Kalimantan yaitu Orangutan.
http://www.theguardian.com/environment/2008/oct/31/1
Ketersedian Lahan
            Pertambahan Penduduk berakibat pada meningkatnya kebutuhan akan lahan. Baik lahan untuk perumahan, pertanian, ataupun peternakan. Sebagai akibat dari kurangnya lahan maka bermunculanlah pemukiman kumuh diberbagai kota besar.  Seperti yang telah saya utarakan sebelumnya, bahwa untuk memenuhi kebutuhan akan lahan tersebut biasanya dilakukan dengan mengkonversi hutan. Sehingga luas hutan di Indonesia terus berkurang.
http://nurchairudin11.blogspot.com/2012/11/permasalahan-sosial.html
Berkurangnya luas hutan tentu saja menggangu keseimbangan lingkungan. Hal tersebut dikarenakan hutan merupakan bagian penting bagi kehidupan makhluk dibumi. Hutan mempunyai manfaat yang sangat banyak, mulai dari mencegah bencana alam dan menyediakan udara bersih bagi kita.
Salah satu contoh akibat dari meningkatnya kebutuhan akan lahan ialah kekurangan lahan untuk perumahan yang terjadi di kawasan Banjarmasin(Kalimantan Selatan). untuk mengatasi masalah tersebut maka banyak lahan rawa gambut disekitar Banjarmasin  diubah menjadi kawasan real estate(perumahan). Akibat dari hal tersebut saya lihat  ketika menuju Banjarmasin, dimana di pinggir jalan raya terdapat tumpahan air dari rawa gambut tersebut. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya kawasan  rawa gambut sebagai penyimpan air.


Pencemaran Lingkungan
http://www.informasi-online.com/banjir-jakarta-kirim-300-ton-sampah-per-hari/
            Bertambahnya Jumlah penduduk mengakibatkan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor yang mengakibatkan tercemarnya udara. Dan juga bertambahnya kebutuhan akan bahan bangunan (kayu) dan lahan untuk pertanian, perkebunan, perumahan, maupun peternakan yang mengakibatkan hilangnya hutan. Sehinnga mengakibatkan masalah kelestarian lingkungan. Termasuk juga bermunculannya pemukiman di pinggiran sungai akibat kekurangan lahan. Akibatnya kawasan sungai menjadi tercemar oleh limbah rumah tangga.
Pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan banyak masalah terhadap keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam. Selain  seperti yang telah saya uraikan diatas masih banyak dampak  pertambahan jumlah penduduk terhadap keseimbangan Lingkungan dan Kelestarian Alam, seperti Ketersedian Udara dan Air Bersih, dan lain-lain, yang terlalu banyak apabila dibahas satu-satu. Masalah yang ditimbulkan oleh Bertambahnya jumlah penduduk sangat kompleks dan saling berkaitan antara satu dan lainnya.

Satu hal yang ingin katakan mengenai pertumbuhan penduduk ialah;
“Ketika satu hal bertambah jumlahnya, maka hal lain juga akan bertambah jumlahnya”

Solusi
Banyak solusi yang bisa ditawarkan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh pertambahan penduduk, seperti:

  1. Pembuatan Hunian Bertingkat untuk mengakali masalah kekurangan lahan.
  2. Sistem Pertanian Hidroponik.
  3. Pembuatan kawasan hutan produktif.
  4. Pembuatan Taman Nasional atau area konservasi lainnya untuk melindungi berbagai spesies hewan dan tumbuhan.
  5. Kebijakan Transmigrasi agar penyebaran penduduk  merata dan tidak terpusat dikota besar.
  6. Pembuatan kendaraan bermotor ramah lingkungan atau memperbanyak sarana transportasi umum, sehingga jumlah kendaraan bermotor bisa berkurang.
  7. Penghijaun kota-kota besar (menyediakan ruang terbuka hijau) dan udara berih bagi penduduk kota.
Selain yang telah saya sebutkan tersebut masih banyak solusi lain untuk mengatasi masalah pertambahan penduduk. Salah satu solusi jangka panjang ialah program KB (Keluraga Berencana) yang mampu menekan angka pertambahan penduduk.

Akhir kata saya ingin mengajak teman-teman  semuanya agar mengikuti program KB. 
Dua Anak Lebih Baik, agar terwujud keluraga Bahagia dan Sejahtera

Selasa, 17 Juni 2014

Itulah Aku & Sang Mimpi

Puisi ini adalah puisi yang diikutkan ke Pekan Seni Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Dan Alhamdulillah meraih Juara III



Itulah Aku dan Sang Mimpi
Burung-burung berkicau,
Mentari telah bersinar,
Memberikan kehidupan pada dunia
Terang diatas kepala
Pagi yang tenang hilang tenggelam bersama kegelisahan
Kecemasan datang dan  membawa kekhawatiran
Menantikan suara tangisan,
tanda akan sebuah kelahiran
Anak petani  di sebuah desa
Anak bungsu lima saudara
Seorang putra terakhir
Dan tak ada setelahnya
Pagi itu,,,
Ia terlahir kedunia
Tangisnya memberikan ketenangan
Menghilangkan semua kegelisahan,
Semua kegundahan,
Semua  kecemasan,
dan segala kekhawatiran                    
Dalam keadaan yang hina tanpa dosa
Ia keluar dari tempat sembunyi
Tanpa celana, bajupun juga
Adzan sang ayah menyambutnya
menenangkan jiwa
Menghilangkan tangisnya
Rasa syukur atas kehadirannya
Mengalahkan luasnya samudra
Memberikan kebahagiaan
Tak hanya bagi orangtuanya
            Sembilan bulan sudah ia bersama Ibunya
            Kini waktunya ia hidup di dunia
            Sebagai bekal,
Nama yang indah diberikan padanya
      Menabur kebaikan
dan berkah untuk alam semesta
nama itu adalah Mabrur
dan itulah aku
tak lama setelah aku terlahir
seolah ikut menyambutku
khotbah jum’at pun terdengar
memberikan pesan
mengajarkan kebaikan
memberiku nasihat
menjalani kehidupan
dalam menggapai impian
            masa kecilku berada didesa
            hanya bermain dan bercanda
            tak ada mainan mahal
            tak ada mobl-mobilan
            ataupun yang lainnya
itulah masa kecilku dan itulah aku
remajaku penuh akan impian
mengambang diatas awan
berimajinasi dan menghayal akan masadepan
terjebak dalam sebuah impian
ilusi yang menghambat keberhasilan
terkurung dalam penjara
khayalan yang sulit jadi kenyataan
mengejar terus mengejar,
tapi tak pernah  bisa didapatkan
aku tak berhenti untuk bermimpi
            mimpi itu membuatku tak bergerak
            seolah mengikatku
            membuat tubuhku kaku
            hanya bisa diam, diam, dan diam
kenyataan akan hidup,
menghentikan mimpiku
kenyataan itulah sang antagonis dihidupku
menghalangiku,
Kuingin terbang, tapi tak punya sayap
Ingin berlari, tapi hanya bisa berjalan
Ingin bersuara tapi tak bisa membuka bibirku
            suatu pagi, sunyi, tenang
            cahaya redup menyelamatkanku
            Membangunkanku yang sedang tertidur
            Menghentikan segala mimpiku
            Membuatku melakukan sesuatu
            Keputusan sulit kubuat
            Dari nol, aku menata hidup
            Kembali berimajinasi,
membuat banyak mimpi
Bukan sekedar mimpi,
tapi akan jadi kenyataan
cahaya yang redup semakin terang
mimpi yang menggerogoti, menghancurkan hidupku
perlahan dapat kukendalikan
semakin ku melangkah maju,
cahaya yang kulihat semakin terang, terang
dan sangat terang
akupun mulai dekat dengan masadepan
tahun ke-sembilan belasku
aku sangat dekat dengan impianku,
            sepanjang masa mudaku,
            aku hanya berteman dengan sang mimpi
            tanpa kusadari,
aku pun tenggelam dalam histeria mimpiku
aku tak punya satupun teman
            yang kupunya Cuma sebuah buku
            tempat becerita,
tempatku menulis angan-angan
tempatku menulis ratapan, cobaan kehidupan
impianku merubahku menjadi sang pendiam
seorang penuh dengan rahasia
tak pernah diduga,
impianku membuatku jadi sang diam
putra penuh impian juga rahasia
impianku sebesar sang surya
membuka cakrawala
menggetarkan dunia
memberikan pengaruhnya
mengubah segalanya
            kini aku mulai menuju mimpiku
mengapai asa memeluk cita-cita
            seorang putra bangsa
            kebanggaan orangtua
            kebanggaan bangsa
            ikut membangun negara
            menuju Indonesia sejahtera
            Indonesia jaya Indonesia tercinta
Abdiku pada negara
Tak akan ada habisnya
Baktiku pada negeri
Tak akan pernah ada habisnya
Mimpiku sangatlah besar
Sebesar sang surya
Memajukan negara
Mengubah segalanya
Mimpiku adalah baktiku pada negara
Memberikan kontribusinya
Untuk kemajuan Indonesia
            Mimpiku bukan mimpi biasa
            Tapi juga bukan untuk diimpikan saja
            Mimpiku adalah mimpi yang akan jadi kenyataan
            Memberikan kebaikan
            Berkah untuk alam semesta
            Memberikan kemajuan untuk umat manusia
            Mimpiku bukan untuk ditertawakan
            Mimpiku juga bukan sekedar untuk dihina
            Mimpi besar ini, akan kuwujudkan jadi kenyataan
            Mimpi ini tak akan ada akhirnya
            Sampai aku menggapainya
            Sampai aku memeluknya
Jika aku dapat menggapainya
Maka berakhirlah tentangku dan sang mimpi
Teman akrab dalam kesunyian
Teman sejati yang tak dapat dipisahkan
Teman seperjuangan yang pernah menjadi lawan
Kisah itu adalah
aku, dan sang mimpi