Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 November 2014

Urbanisasi dan Inovasi

Urbanisasi merupakan suatu bentuk perpindahan penduduk (salah satu imigrasi) dari desa menuju ke kota. Sehingga akhirnya menimbulkan kepadatan penduduk yang kemudian menghasilkan dampak negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya urbanisasi antara lain adalah kemiskinan dan kesehatan. Jika kita melihat ke kota besar seperti Jakarta, maka yang akan kita akan berpikir bahwa Urbanisasi sendiri juga akan menimbulkan dampak negatif dibidang budaya. Sebagai contoh, Budaya membuang sampah kesungai di Jakarta muncul karena padatnya kota Jakarta dan sulitnya menyadiakan tempat pembuangan Akhir dengan alasan terlalu dekat dengan pemukiman. Dan masih banyak lagi masalah lainnya yang ditimbulkan dari Urbanisasi dan Kepadatan Penduduk. Jika kita berbicara tentang dampak negatif dari urbanisasi maka tidak akan ada habisnya.
Urbanisasi tentu akan menimbulkan banyak dampak negatif, untuk mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkannya maka diperlukan suatu inovasi. Sehingga dapat dikatakan Urbanisasi dapat mendorong terjadinya inovasi. Inovasi sendiri muncul karena suatu masalah yang terjadi, sebagai contoh suatu obat akan muncul setelah munculnya penyakit (obat mengikuti penyakit). Namun dapat pula muncul karena suatu masalah belum terjadi tetapi telah diperkirakan akan terjadi, contohnya Inovasi bendungan ditengah laut dibuat dikarenakan kota Jakarta diprediksi akan tenggelam. Urbanisasi tentu juga akan menimbulkan munculnya inovasi-inovasi baru, hal tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang terjadi di kota yang padat. Contoh Inovasi yang terjadi karena adanya Urbanisasi adalah munculnya konstruksi bangunan bertingkat untuk mengatasi kepadatan penduduk.
Pada akhirnya kita akan berpendapat bahwa Urbanisasi tidak hanya menyebabkan dampak negatif tetapi juga menyebabkan dampak yang baik (positif). Kalimat tersebut dapat memunculkan pendapat baru yang lebih ekstrim, bahwa urbanisasi menyebabkan munculnya Inovasi baru. Namun yang menjadi permasalahan adalah; Apakah kita mempunyai SDM (terutama generasi muda) yang kreatif, pandai, dan berkualitas untuk berinovasi memecahkan masalah yang ditimbulkan dari adanya Urbanisasi?. Saya tidak berpikir apakah anda akan berpendapat bahwa Urbanisasi akan menyebabkan dampak buruk ataupun dampak negatif. Tetapi sudahkah anda menyiapkan diri,  untuk memecahkan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh Urbanisasi.

Mari Belajar, Siapkan Diri, Untuk Berinovasi
Jangan berpikir untuk negara, tetapi pikirkan diri kita dulu.
Masyarakat Ekonomi Asean mengahadang didepan
Ketangguhan diri  Kita adalah ketangguhan Negara.
Jika kita tangguh, Negara juga akan tangguh


Jumat, 22 Agustus 2014

Macam-macam Kecerdasan...

Gardner merumuskan teori Inteligensi Ganda (Multiple Intelligence) yang didorong oleh pendapatnya bahwa pandangan dari sisi psikometri dan kognitif saja terlalu sempit untuk menggambarkan konsep inteligensi. Pendekatan teori Gardner sangat berorientasi pada struktur inteligensi.
Gardner menggunakan beberapa macam criteria, yaitu (a) pengetahuan mengenai perkembangan individu yang normal dan yang superior, (b) informasi mengenai kerusakan otak, (c) studi mengenai orang-orang konsepsional seperti individu yang luar biasa pintar, juga individu idiot savant, dan orang-orang autistic, (d) data psikometrik, dan (e) studi pelatihan psikologis. Gardner mengatakan bahwa berbagai inteligensi yang telah diidentifikasinnya bersifat universal sekalipun secara budaya tampak berbeda.
Pada tahun 1983 Howard Gardner dalam bukunya The Theory of Multiple Intelegence, mengusulkan tujuh macam komponen kecerdasan, yang disebutnya dengan Multiple Intelegence (Intelegensi Ganda). Intelegensi ganda tersebut meliputi: (1) kecerdasan linguistic-verbal dan (2) kecerdasan logiko-matematik yang sudah dikenal sebelumnya, ia menambahkan dengan komponen kecerdasan lainnya yaitu (3) kecerdasan spasial-visual, (4) kecerdasan ritmik-musik, (5) kecerdasan kinestetik, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan intrapersonal. Sekarang tujuh kecerdasan tersebut di atas sudah bertambah lagi dengan satu komponen kecerdasan yang lain, yaitu (8) kecerdasan naturalis.

1.      Kecerdasan Linguistic-Verbal
Kecerdasan ini berupa kemampuan untuk menyusun pikirannya dengan jelas juga mampu mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata seperti berbicara, menulis, dan membaca. Orang dengan kecerdasan verbal ini sangat cakap dalam berbahasa, menceriterakan kisah, berdebat, berdiskusi, melakukan penafsiran, menyampaikan laporan dan berbagai aktivitas lain yang terkait dengan berbicara dan menulis. Kecerdasan ini sangat diperlukan pada profesi pengacara, penulis, penyiar radio/televisi, editor, guru.
Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
-          Mampu membaca, mengerti apa yang dibaca. 
-          Mampu mendengar dengan baik dan memberikan respons dalam suatu komunikasi verbal.
-          Mampu menirukan suara, mempelajari bahasa asing, mampu membaca karya orang lain.
-          Mampu menulis dan berbicara secara efektif.
-          Tertarik pada karya jurnalism, berdebat, pandai menyampaikan cerita atau melakukan perbaikan pada karya tulis.
-          Mampu belajar melalui pendengaran, bahan bacaan, tulisan dan melalui diskusi, ataupun debat.
-          Peka terhadap arti kata, urutan, ritme dan intonasi kata yang diucapkan.
-            Memiliki perbendaharaan kata yang luas, suka puisi, dan permainan kata.
Profesi: pustakawan, editor, penerjemah, jurnalis, tenaga bantuan hukum, pengacara, sekretaris, guru bahasa, orator, pembawa acara di radio / TV, dan sebagainya.
2.        Kecerdasan Logiko-Matematik
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-angka dan bilangan, berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi dalam pemikiran.. Seseorang yang cerdas secara logika-matematika seringkali tertarik dengan pola dan bilangan/angka-angka. Mereka belajar dengan cepat operasi bilangan dan cepat memahami konsep waktu, menjelaskan konsep secara logis, atau menyimpulkan informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat penting karena akan membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan logika seseorang. Dia menjadi mudah berpikir logis karena dilatih disiplin mental yang keras dan belajar menemukan alur piker yang benar atau tidak benar. Di samping itu juga kecerdasan ini dapat membantu menemukan cara kerja, pola, dan hubungan, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mengklasifikasikan dan mengelompokkan, meningkatkan pengertian terhadap bilangan dan yang lebih penting lagi meningkatkan daya ingat.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
-          Mengenal dan mengerti konsep jumlah, waktu dan prinsip sebab-akibat.
-          Mampu mengamati objek dan mengerti fungsi dari objek tersebut.
-          Pandai dalam pemecahan masalah yang menuntut pemikiran logis.
-          Menikmati pekerjaan yang berhubungan dengan kalkulus, pemograman komputer, metode riset.
-          Berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti-bukti, membuat hipotesis, merumuskan dan membangun argumentasi kuat.
-          Tertarik dengan karir di bidang teknologi, mesin, teknik, akuntansi, dan hukum.
-        Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menjelaskan konsep dan objek yang konkret.
Profesi: auditor, akuntan, ilmuwan, ahli statistik, analisis / programer komputer, ahli ekonomi, teknisi, guru IPA / Fisika, dan sebagainya.
3.      Kecerdasan Spasial-Visual
Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk melihat secara rinci gambaran visual yang terdapat di sekitarnya. Seorang seniman dapat memiliki kemampuan persepsi yang besar. Bila mereka melihat sebuah lukisan, mereka dapat melihat adanya perbedaan yang tampak di antara goresan-goresan kuas, meskipu orang lain tidak mampu melihatnya. Dengan mengamati sebuah foto, seorang fotografer dapat membuat analisis mengenai kelemahan atau kekuatan dari foto tersebut seperti arah datangnya cahaya, latar belakang, dan sebagainya, bahkan mereka dapat memberi jalan keluar bagaimana seandainya foto itu ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan ini sangat dituntut pada profesi-profesi seperti fotografer, seniman, navigator, arsitek. Pada orang-orang ini dituntut untuk melihat secara tepat gambaran visual dan kemudian member arti terhadap gambaran tersebut.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
-       Senang mencoret-coret, menggambar, melukis dan membuat patung. 
-       Senang belajar dengan grafik, peta, diagram, atau alat bantu visual lainnya.
-       Kaya akan khayalan, imaginasi dan kreatif.
-       Menyukai poster, gambar, film dan presentasi visual lainnya.
-       Pandai main puzzle, mazes dan tugas-lugas lain yang berkaitan dengan manipulasi.
-       Belajar dengan mengamati, melihat, mengenali wajah, objek, bentuk, dan warna.
-       Menggunakan bantuan gambar untuk membantu proses mengingat.
Profesi: insinyur, surveyor, arsitek, perencana kota, seniman grafis, desainer interior, fotografer, guru kesenian, pilot, pematung, dan sebagainya.

4.      Kecerdasan Ritmik-Musik
Kecerdasan ritmik-musikal adalah kemampuan seseorang untuk menyimpan nada di dalam benaknya, untuk mengingat irama, dan secara emosional terpengaruh oleh musik. Kecerdasan musikal merupakan suatu alat yang potensial karena harmoni dapat merasuk ke dalam jiwa seseorang melalui tempat-tempat yang tersembunyi di dalam jiwa (Plato). Musik dapat membantu seseorang mengingat suatu gerakan tertentu, perhatikan seseorang atau sekelompok orang yang sedang menari atau berolahraga senam ritmik mesti selalu disertai dengan alunan musik.
Banyak pakar berpendapat bahwa kecerdasan musik merupakan kecerdasan pertama yang harus dikembangkan dilihat dari sudut pandang biologi (saraf) kekuatan musik, suara dan irama dapat menggeser pikiran, member ilham, meningkatkan ketakwaan, meningkatkan kebanggan nasional dan mengungkapkan kasih saying untuk orang lain.

Kecerdasan musikal dapat member nilai positip bagi siswa karena: (a) meningkatkan daya kemampuan mengingat; (c) meningkatkan prestasi/kecerdasan; (c) meningkatkan kreativitas dan imajinasi.

Suatu studi yang dikutip oleh May Lim (2008) menunjukkan bahwa sekelompok siswa yang kepadanya diperdengarkan musik selama delapan bulan mengalami peningkanan dalam IQ spatial sebesar 46% sementara kelompok kontrol yang tidak diperdengarkan musik hanya meningkat 6%.Mungkin sering kita melihat ada siswa atau orang yang lebih suka belajar bila ada musik yang diperdengarkan (Gaya belajar auditory). Pada orang ini informasi akan lebih mudah tersimpan di dalam memorinya , karena mereka mampu mengoasiasikan irama musik dengan informasi pengetahuan yang mereka baca meskipun kadang-kadang mereka tidak menyadarinya.
Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
-          Menyukai banyak jenis alat musik dan selalu tertarik untuk memainkan alat musik. 
-          Mudah mengingat lirik lagu dan peka terhadap suara-suara.
-          Mengerti nuansa dan emosi yang terkandung dalam sebuah lagu.
-          Senang mengumpulkan lagu, baik CD, kaset, atau lirik lagu.
-          Mampu menciptakan komposisi musik.
-          Senang improvisasi dan bermain dengan suara.
-          Menyukai dan mampu bernyanyi.
-          Tertarik untuk terjun dan menekuni musik, baik sebagai penyanyi atau pemusik.
-          Mampu menganalisis / mengkritik suatu musik.
Profesi: DJ, musikus, pembuat instrumen, tukang stem piano, ahli terapi musik, penulis lagu, insinyur studio musik, dirigen orkestra, penyanyi, guru musik, penulis lirik lagu, dan sebagainya.

5.      Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk membangun hubungan yang penting antara pikiran dengan tubuh, yang memungkin tubuh untuk memanipulasi objek atau menciptakan gerakan. Secara biologi ketika lahir semua bayi dalam keadaan tidak berdaya, kemudian berangsur-angsur berkembang dengan menunjukkan berbagai pola gerakan, tengkurap, “berangkang”, berdiri, berjalan, dan kemudian berlari, bahkan pada usia remaja berkembang kemampuan berenang dan akrobatik.

Kecerdasan ini amat penting karena bermanfaat untuk (a) meningkatkan kemampuan psikomotorik, (b) meningkatkan kemampuan sosial dan sportivitas, (c) membangun rasa percaya diri dan harga diri dan sudah barang tentu (d) meningkatkan kesehatan.
Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
-       Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara trampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran, perasaan, dan mampu bekerja dengan baik dalam menangani objek. 
-       Memiliki kontrol pada gerakan keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam bergerak.
-       Menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti field trip, role play, permainan yang menggunakan fisik.
-       Senang menari, olahraga dan mengerti hidup sehat.
-       Suka menyentuh, memegang atau bermain dengan apa yang sedang dipelajari.
-       Suka belajar dengan terlibat secara langsung, ingatannya kuat terhadap apa yang dialami atau dilihat.
Profesi: ahli terapi fisik, ahli bedah, penari, aktor, model, ahli mekanik / montir, tukang bangunan, pengrajin, penjahit, penata tari, atlet profesional, dan sebagainya.

6.      Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan ini berkait dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Pada saat berinteraksi dengan orang lain, seseorang harus dapat memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan teman interaksinya, kemudian memberikan respon yang layak. Orang dengan kecerdasan Interpersonal memiliki kemampuan sedemikian sehingga terlihat amat mudah bergaul, banyak teman dan disenangi oleh orang lain. Di dalam pergaulan mereka menunjukkan kehangatan, rasa persahabatan yang tulus, empati. Selain baik dalam membina hubungan dengan orang lain, orang dengan kecerdasan ini juga berusaha baik dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan perselihanan dengan orang lain.

Kecerdasan ini amat penting, karena pada dasarnya kita tidak dapat hidup sendiri (No man is an Island). Orang yang memiliki jaringan sahabat yang luas tentu akan lebih mudah menjalani hidup ini. Seorang yang memiliki kecerdasan “bermasyarakat” akan (a) mudah menyesuaikan diri, (b) menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial, (b) berhasil dalam pekerjaan.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
-       Memiliki interaksi yang baik dengan orang lain, pandai menjalin hubungan sosial. 
-       Mampu merasakan perasaan, pikiran, tingkah laku, dan harapan orang lain.
-       Memiliki kemampuan untuk memahami orang lain dan berkomunikasi dengan efektif, baik secara verbal maupun non-verbal.
-       Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kelompok yang berbeda, mampu menerima umpan balik yang disampaikan orang lain, dan mampu bekerja sama dengan orang lain.
-       Mampu berempati dan mau mengerti orang lain.
-       Mau melihat sudut pandang orang lain.
-       Menciptakan dan mempertahankan sinergi.

Profesi: administrator, manager, kepala sekolah, pekerja bagian personalia / humas, penengah, ahli sosiologi, ahli antropologi, ahli psikologi, tenaga penjualan, direktur sosial, CEO, dan sebagainya.

7. Kecerdasan Intrapersonal.
Oliver Wendell Holmes berpendapat: Apa yang didepan dan apa yang ada di belakang kita adalah hal yang kecil dibandingkan dengan apa yang ada di dalam diri kita. Inilah kira-kirapandangan yang dianut oleh orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal ini. Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang menyangkut kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri dan bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri.

Orang-orang dengan kecerdasan ini selalu berpikir dan membuat penilaian tentang diri mereka sendiri, tentang gagasan, dan impiannya. Mereka juga mampu mngendalikan emosi mereka untuk membimbing dan memperkaya dan memperluas wawasan kehidupan mereka sendiri.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
-       Mengenal emosi diri sendiri dan orang lain, serta mampu menyalurkan pikiran dan perasaan. 
-       Termotivasi dalam mengejar tujuan hidup.
-       Mampu bekerja mandiri, mengembangkan kemampuan belajar yang berkelanjutan dan mau meningkatkan diri.
-       Mengembangkan konsep diri dengan baik.
-       Tertarik sebagai konselor, pelatih, filsuf, psikolog atau di jalur spiritual.
-       Tertarik pada arti hidup, tujuan hidup dan relevansinya dengan keadaaan saat ini.
-       Mampu menyelami / mengerti kerumitan dan kondisi manusia.

Profesi: ahli psikologi, ulama, ahli terapi, konselor, ahli teknologi, perencana program, pengusaha, dan sebagainya.

7.      Kecerdasan Naturalis.
Kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan serta menggambarkan berbagai macam keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi lingkungan.

Menurut Wilson dalam Anxs (2007), kecerdasan naturalis adalah kemampuan mengenali berbagai jenis flora dan fauna serta kejadian alam, misalnya asal-usul binatang, pertumbuhan tanaman, terjadinya hujan, manfaat air bagi kehidupan, tata surya, dan kejadian alam lainnya. Kecerdasan naturalis ini berkaitan dengan wilayah otak bagian kiri, yakni bagian yang peka terhadap pengenalan bentuk atau pola kemampuan membedakan dan mengklasifikasikan sesuatu. Jika anak dengan mudah dapat menandai pola benda-benda alam, dan mengingat benda-benda alam yang ada di sekitarnya, maka anak dapat dikatakan memiliki kecerdasan naturalis tinggi.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.
-       Suka mengamati, mengenali, berinteraksi, dan peduli dengan objek alam, tanaman atau hewan. 
-       Antusias akan lingkungan alam dan lingkungan manusia.
-       Mampu mengenali pola di antara spesies.
-       Senang berkarir di bidang biologi, ekologi, kimia, atau botani.
-       Senang memelihara tanaman, hewan.
-       Suka menggunakan teleskop, komputer, binocular, mikroskop untuk mempelajari suatu organisme.
-       Senang mempelajari siklus kehidupan flora dan fauna.
-       Senang melakukan aktivitas outdoor, seperti: mendaki gunung, scuba diving (menyelam).


Profesi: dokter hewan, ahli botani, ahli biologi, pendaki gunung, pengurus organisasi lingkungan hidup, kolektor fauna / flora, penjaga museum zoologi / botani dan kebun binatang, dan sebagainya.

Kamis, 10 Juli 2014

Benarkah Indonesia Tanah Surga

Setelah menonton film berjudul Tanah Surga Katanya! Yang di sutradarai oleh Herwin Novianto. Film yang berkisah tentang kehidupan di kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia, tepatnya di Kalimatan  Barat. Aku menyadari banyak hal yang sangat penting. Yaitu mulai dari perlunya kita memupuk rasa nasionalis kita, agar apa ang terjadi di film tersebut (pindah kewarganegaraan) tidak terjadi pada kita. Dalam film tersebut dikisahkan betapa pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah tidak menyentuh kawasan perbatasan. Pembangunan, kemakmuran, kesejahteraan, dan kemajuan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh para Warga Negara Indonesia di perbatasan. Film tersebut mungkin tidak menggambarkan bagaimana patriotsme warga perbatasan, mungkin saja pada kenyataannya warga perbatasan telah kehilangan rasa nasionalisnya. Sesuatu yang sangat riskan, apabila kita melihat betapa majunya pembangunan di kota-kota besar di Indonesia berbanding terbalik dengan kemajuan di perbatasan.  Hal yang terjadi di Indonesia saat ini adalah seakan-akan Perbatasan itu selalu identik dengan Keterbatasan. Mulai dari  pendidikan, Informasi, Kesehatan, dan lain-lain. Perlu disadari bahwa kawasan perbatasan merupakan salah satu kawasan penting yang menjaga NKRI. Apabila kawasan ini goyah, maka Indonesia juga akan goyah. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pembangunan di Indonesia hrus tanpa batas dan mampu menembus batas.  Film Tanah Surga Katanya! Menggambarkan bahwa betapa tidak merata, tidak adil, dan tidak berpihaknya pembangunan terhadap warga perbatasan. 
http://hphandayani.blogspot.com/2012/08/review-film-tanah-surga-katanya.html
Pembangunan itu Manis bagi mereka yang menikmatinya,
Tetapi pahit bagi mereka yang berada di Perbatasan,
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah benarkah Indonesia Tanah Surga? Jika ia maka sudah seharusnya warga negara Indonesia menikmati yang namanya kesejahteraan. Dan hak mereka untuk bebas dari yang namanya keterbatasan.

Indonesia memang Tanah Surga yang memilki kekayaan berlimpah dan sudah semestinya  masyarakatnya hidup dalam kesejahteraan. Semoga saja bisa, dan semoga saja benar,, Amiin,,Amiin,, Amiin,,”
http://danieldokter.wordpress.com/2012/08/17/review-tanah-surga-katanya-2012/

Sudah saatnya kita (generasi penerus bangsa) untuk belajar, berjuang, dan memupuk rasa patriotik, dan nasionalis kita untuk membangun bangsa ini,, Menjadi bangsa yang  disegani dunia, menjadi bangsa yang sejahtera, makmur,,

Amiin,, Amiin,, Amiin,,

Minggu, 22 Juni 2014

Pengaruh Pertambahan Penduduk Terhadap Keseimbangan Lingkungan dan Kelestarian Alam

http://blogpki.blogspot.com/2013/06/dinamia-penduduk.html
Pertambahan penduduk merupakan  salah satu masalah  yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Masalah Pertambahan penduduk tidak hanya dihadapi oleh Indonesia,  tetapi sudah menjadi masalah global yang dihadapi oleh negara-negara didunia. Pertambahan  penduduk berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk dunia, yang kemudian juga berimbas pada bidang-bidang lain, seperti bidang ekonomi bahkan juga berpotensi menimbulkan masalah lingkungan hidup.  Yang akan kita bahas kali ini ialah mengenai pengaruh pertambahan penduduk terhadap keseimbangangan lingkugan dan kelestarian alam.

Definisi Pertambahan Penduduk

Pertambahan penduduk merupakan bertambahnya populasi manusia yang mendiami suatu wilayah. Yang dapat diakibatkan oleh Kelahiran dan juga Imigrasi. Bertambahnya penduduk biasanya diikuti dengan bertambahnya jumlah hal lain, yang termasuk diantaranya meliputi sandang, pangan, papan, dan lain-lain.
Manusia dari sudut pandang Ekologis.
            Jika kita tinjau dari sudut pandang ekologis, manusia cenderung menjadi konsumen tingkat II meskipun juga kadang-kadang dapat menjadi konsumen tingkat I pada sistem rantai makanan ataupun jaring-jaring makanan. Namun kadang-kadang manusia juga bisa berada pada tingkat trofik teratas. Berdasarkan hal tersebut, maka jumlah manusia tidak boleh melebihi jumlah konsumen tigkat I (binatang herbivora, seperti: sapi, kambing, dll).

Pengaruhnya terhadap Keseimbangan Lingkungan dan Kelesterian Alam
Pertambahan penduduk menimbulkan masalah-masalah Lingkungan, baik itu mempengaruhi Keseimbangan lingkungan  ataupun Kelestarian alam. Adapun masalah-masalah lingkungan tersebut adalah sebagai berikut:

Ketersedian Pangan
http://www.anneahira.com/tepung-gandum.htm
Bertambahnya jumlah penduduk juga mengakibatkan bertambahnya jumlah pangan yang dibutuhkan oleh manusia. Bertambahnya kebutuhan akan pangan tersebut tentu saja meningkatkan kebutuhan akan lahan untuk pertanian dan peternakan. Pangan sangatlah penting bagi kehidupan manusia, karena perannya yang sangat vital dan menjamin keberlangsungan hidup manusia sendiri. Oleh karenanya, pertambahan jumlah penduduk pastilah akan berakibat pada meningkatnya kebutuhan akan pangan.

Untuk mengatasi kekurangan lahan biasanya dengan kebijakan  konversi kawasan hutan menjadi kawasan pertanian dan peternakan. Hal tersebut tentu saja menimbulkan  masalah baru yaitu mempengaruhi Kelestarian Alam. Hilangnya hutan dapat berakibat pada hilangnya kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia. Sebagai contoh, yaitu konversi hutan menjadi perkebunan sawit di Kalimantan yang mengakibatkan hilangnya habitat beberapa spesies hewan maupun tumbuhan termasuk juga habitat hewan kebanggaan pulau Kalimantan yaitu Orangutan.
http://www.theguardian.com/environment/2008/oct/31/1
Ketersedian Lahan
            Pertambahan Penduduk berakibat pada meningkatnya kebutuhan akan lahan. Baik lahan untuk perumahan, pertanian, ataupun peternakan. Sebagai akibat dari kurangnya lahan maka bermunculanlah pemukiman kumuh diberbagai kota besar.  Seperti yang telah saya utarakan sebelumnya, bahwa untuk memenuhi kebutuhan akan lahan tersebut biasanya dilakukan dengan mengkonversi hutan. Sehingga luas hutan di Indonesia terus berkurang.
http://nurchairudin11.blogspot.com/2012/11/permasalahan-sosial.html
Berkurangnya luas hutan tentu saja menggangu keseimbangan lingkungan. Hal tersebut dikarenakan hutan merupakan bagian penting bagi kehidupan makhluk dibumi. Hutan mempunyai manfaat yang sangat banyak, mulai dari mencegah bencana alam dan menyediakan udara bersih bagi kita.
Salah satu contoh akibat dari meningkatnya kebutuhan akan lahan ialah kekurangan lahan untuk perumahan yang terjadi di kawasan Banjarmasin(Kalimantan Selatan). untuk mengatasi masalah tersebut maka banyak lahan rawa gambut disekitar Banjarmasin  diubah menjadi kawasan real estate(perumahan). Akibat dari hal tersebut saya lihat  ketika menuju Banjarmasin, dimana di pinggir jalan raya terdapat tumpahan air dari rawa gambut tersebut. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya kawasan  rawa gambut sebagai penyimpan air.


Pencemaran Lingkungan
http://www.informasi-online.com/banjir-jakarta-kirim-300-ton-sampah-per-hari/
            Bertambahnya Jumlah penduduk mengakibatkan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor yang mengakibatkan tercemarnya udara. Dan juga bertambahnya kebutuhan akan bahan bangunan (kayu) dan lahan untuk pertanian, perkebunan, perumahan, maupun peternakan yang mengakibatkan hilangnya hutan. Sehinnga mengakibatkan masalah kelestarian lingkungan. Termasuk juga bermunculannya pemukiman di pinggiran sungai akibat kekurangan lahan. Akibatnya kawasan sungai menjadi tercemar oleh limbah rumah tangga.
Pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan banyak masalah terhadap keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam. Selain  seperti yang telah saya uraikan diatas masih banyak dampak  pertambahan jumlah penduduk terhadap keseimbangan Lingkungan dan Kelestarian Alam, seperti Ketersedian Udara dan Air Bersih, dan lain-lain, yang terlalu banyak apabila dibahas satu-satu. Masalah yang ditimbulkan oleh Bertambahnya jumlah penduduk sangat kompleks dan saling berkaitan antara satu dan lainnya.

Satu hal yang ingin katakan mengenai pertumbuhan penduduk ialah;
“Ketika satu hal bertambah jumlahnya, maka hal lain juga akan bertambah jumlahnya”

Solusi
Banyak solusi yang bisa ditawarkan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh pertambahan penduduk, seperti:

  1. Pembuatan Hunian Bertingkat untuk mengakali masalah kekurangan lahan.
  2. Sistem Pertanian Hidroponik.
  3. Pembuatan kawasan hutan produktif.
  4. Pembuatan Taman Nasional atau area konservasi lainnya untuk melindungi berbagai spesies hewan dan tumbuhan.
  5. Kebijakan Transmigrasi agar penyebaran penduduk  merata dan tidak terpusat dikota besar.
  6. Pembuatan kendaraan bermotor ramah lingkungan atau memperbanyak sarana transportasi umum, sehingga jumlah kendaraan bermotor bisa berkurang.
  7. Penghijaun kota-kota besar (menyediakan ruang terbuka hijau) dan udara berih bagi penduduk kota.
Selain yang telah saya sebutkan tersebut masih banyak solusi lain untuk mengatasi masalah pertambahan penduduk. Salah satu solusi jangka panjang ialah program KB (Keluraga Berencana) yang mampu menekan angka pertambahan penduduk.

Akhir kata saya ingin mengajak teman-teman  semuanya agar mengikuti program KB. 
Dua Anak Lebih Baik, agar terwujud keluraga Bahagia dan Sejahtera