Selasa, 30 Agustus 2016

“Rekayasa Metabolik Alga untuk meningkatkan Produksi Biohidrogen”

Energi merupakan kebutuhan mutlak yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Berbagai kegiatan manusia ditunjang dengan adanya sumberdaya energi. Ketersediaan energi akan sangat mempengaruhi kegiatan perekonomian suatu bangsa. Akan tetapi penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi sedang menghadapi permasalahan yang sebelumnyatidak dibayangkan, yaitu menipisnya cadangan bahan bakar fosil dan meningkatnya suhu bumi akibat emisi CO2 serta terjadinya pencemaran udara.
Menipisnya cadangan bahan bakar fosil di Indonesia dapat dilihat dari produksi minyak yang rendah  dibandingkan dengan konsumsi jauh lebih tinggi. Data SKK Migas memperlihatkan bahwa produksi minyak dalam negeri terus mengalami penurunan sejak tahun 2000. Menipisnya cadangan minyak dan bahan bakar fosil lainnya menuntut dilakukannya eksplorasi energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil. Ada dua kriteria yang harus dipenuhi oleh sumber energi baru, yaitu haruslah bersifat terbarukan dan juga ramah lingkungan.
Energi yang bersifat terbarukan ialah energi yang dapat terus diproduksi tanpa jangka waktu dan jumlahnya tidak terbatas. Sementara ramah lingkungan berarti tidak menyebabkan emisi gas rumah kaca, polusi udara, pencemaran perairan dan juga tidak bersifat toksik. Biohidrogen merupakan salah satu solusi energi baru, terbarukan dan juga ramah lingkungan.
Kata atau pengertian biohidrogen mengacu pada hidrogen yang dihasilkan oleh makhluk hidup, seperti yang kita ketahui bahwa hidrogen merupakan salah satu bahan bakar digunakan pada roket. Makhluk hidup misalnya tumbuhan menghasilkan hidrogen secara alami melalui tahapan fotolisis air dengan bantuan sinar matahari. Adapun reaksinya dapat digamabarkan sebagai berikut:

2H2O            ----------->        2H2  +  O2
Akan tetapi, biohidrogen yang dihasilkan oleh tanaman tidak dapat dipanen. Pemanenan biohidrogen biasanya dilakukan pada alga uniseluler,  cyanobacteria, dan mikroorganisme fermentasi.
Beberapa literatur menyebutkan bahwa bahan bakar hidrogen mampu menghasilkan energi sebesar 122 kJ/g, sekitar 2 kali lipat lebih besar dibandingkan bahan bakar hidrokarbon. Hidrogen mempunyai karakteristik tidak berbau, berwarna, berasa, dan juga tidak beracun serta menghasilkan air sebagai produk tunggal pada saat proses pembakaran. Umumnya biohidrogen diproduksi dengan menggunakan alga dan cyanobacteria, dimana kedua mikroorganisme tersebut sangat mudah untuk dikultivasi selain itu biohidrogen yang dihasilkan juga lebih banyak karena dilakukan dengan bantuan cahaya matahari melalui reaksi fotolisis air.

Akan tetapi, penggunaan alga sebagai penghasil biohidrogen harus melalui berbagai tahapan lebih lanjut, yaitu perlunya dilakukan rekayasa metabolik untuk meningkatkan produktivitas hidrogennya. hal tersebut bisa dilakukan dengan mempelajari proses terbentuknya biohidrogen terlebih dahulu. Berikut adalah gambar yang menjaelaskan proses terbentuknya biohidrogen pada jalur fotosintesis dan glikolisis



Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa produksi biohidrogen sangat dipengaruhi oleh enzim hidrogenase, dimana enzim tersebut mempunyai peranan membentuk 2H+ menjadi H2.
   Klon gen hidrogenase ke vektor overekspresi dapat meningkatkan produksi enzim hidrogenase didalam sel alga sehingga sebagai akibatnya banyak ion H+ yang dikonversi menjadi H2. Penelitian mengenai vektor overekspresi pertama kali dilakukan oleh Napoli et al (1990) yaitu dengan melakukan rekayasa pada tanaman petunia. Berdasarkan penelitian tersebut, kloning gen Chalcone synthase (chs) meningkatkan terbentuknya pigmen antosianin, dimana enzim tersebut berperan dalam mensintesis chalcone yang merupakan prekursor antosianin (Prymrose & Twyman, 2006).
Meningkatnya ekspresi gen chs pada tanaman petunia disebabkan oleh adanya strong promoter berupa promoter CaMV (Cauliflower Mosaic Virus) pada vektor overekspresi. Keberadaan promoter tersebut mengakibatkan suatu gen bersifat konstitutif atau diekspresikan secara terus-menerus. Tahapan selanjutnya setelah klon gen hidrogenase ke vektor overekspresi adalah dengan melakukan transformasi.
Transformasi vektor rekombinan kedalam sel alga dapat dengan mentransformasikan vektor rekombinan kedalam sel Agrobacterium tumefaciens terlebih dahulu, barulah transformasi kedalam sel alga. Hal ini dikarenakan alga mempunyai karakteristik tumbuhan sehingga dapat diinfeksi oleh Agrobacterium tumefaciens. Selain melalui Agrobacterium tumefaciens transformasi vektor rekombinan juga dapat langsung dilakukan dengan teknik elektroporasi apabila alga yang digunakan dari golongan cyanobacteria.
Seleksi mutlak dilakukan untuk mengetahui dan memisahkan alga yang tidak memiliki vektor rekombinan dikarenakan proses transformasi bisa saja tidak berhasil 100%, sehingga tidak semua alga memiliki gen kloning. Umumnya seleksi yang digunakan adalah dengan menambahkan antibiotik kedalam media, koloni yang dapat hidup adalah koloni yang memiliki vektor rekombinan. Proses ini dimungkinkan karena sebuah vektor biasanya dilengkapi dengan selectable marker yang dapat digunakan menseleksi individu dengan vektor rekombinan. Selain tahapan tersebut juga perlu dilakukan seleksi lebih lanjut untuk memverifikasi keberadaan insert pada vektor dan orientasi insert (sense atau antisense) terhadap promoter.
Kultivasi alga hasil rekayasa metabolik dapat dilakukan dengan menggunakan media berupa limbah contohnya adalah limbah tahu. Penggunaan limbah cair industri tahu sebagai tambahan pada media kultivasi alga bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhannya. Limbah cair tahu sangat kaya akan sisa-sisa protein yang sangat penting untuk pertumbuhan alga sebagai sumber nitrogen dan karbon. Kultivasi alga dilakukan dengan menggunakan photobiological reactor yang permukaan wadah kulturnya transparan karena terbuat dari kaca. Permukaan transparan akan mempermudah masuknya cahaya yang sangat penting dan digunakan oleh alga untuk reaksi fotolisis air. Selain itu penggunaan photobiological reactor juga bertujuan untuk mempermudah proses pemanenan biohidrogen (H2).
Agar layak diaplikasikan dalam skala besar, produktivitas biohidrogen oleh alga harus ditingkatkan. Produktivitas biohidrogen dapat ditingkatkan melalui proses rekayasa metabolik dengan mengklon gen hidrogenase ke vektor overekspresi. Kultivasi alga dapat dilakukan dengan menambahkan limbah cair tahu sebagai sumber nutrisi bagi pertumbuhan alga. Rekayasa dan penambahan limbah cair tahu kedalam media kultivasi merupakan langkah yang bisa dilakukan untuk memproduksi biohidrogen dalam skala besar. Kedua hal tersebut dapat meningkatkan efiktivitas dan efisiensi produksi biohidrogen, selain itu juga mampu menurunkan biaya operasional karena penggunaan limbah cair tahu sebagai sumber nutrisi alga.

Rujukan Pustaka:
Beer, L.L., E.C. Boyd., J.W. Peters., & M.C. Posewitz. 2009. Engineering algae for Biohydrogen and Biofuel Production. Biotechnology. 20: 264-271.
Primrose, S.B & R.M. Twyman. 2006. Principles of Gene Manipulation an Genomics. Victoria: Blackwell Publishing. 

Minggu, 14 Agustus 2016

Universitas Terbuka sebagai Universitas Perjuangan: Upaya untuk Mencerdaskan dan Membangun Bangsa

Pendidikan Tinggi Untuk Kemajuan Bangsa

Pendidikan Tinggi merupakan salah satu komponen penting yang menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan tinggi para cendekia-cendekia muda belajar dalam menambah pengetahuan dan mengembangkan dirinya. Seseorang yang berpendidikan tinggi juga mempunyai kesempatan kerja dan karir yang lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya. Melalui pendidikan tinggi pula harkat dan martabat seseorang diangkat. Karenanya menjadi sangatlah penting bagi generasi muda bangsa untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Bagi sebagian orang mengenyam pendidikan di sebuah perguruan Tinggi merupakan hal yang mustahil untuk dilakukan. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan, diantaranya tidak ada biaya dan tidak tersedianya waktu untuk menghadiri kuliah akibat kesibukan kerja.

Faktor ekonomi “Kemiskinan” merupakan salah satu penyebab tingginya angka putus sekolah dan partisipasi kasar perguruan tinggi. Mengatasi permasalahan tersebut KEMENRISTEKDIKTI meluncurkan berbagai program beasiswa contohnya BIDIKMISI. Selain itu ada juga beasiswa yang diberikan pada saat semester berjalan yang merupakan bentuk kerjasama perguruan tinggi dengan pihak ketiga seperti perusahaan multinasional misalnya BESWAN DJARUM.

Bagaimana dengan tidak tersedianya waktu untuk menghadiri kuliah akibat kesibukan kerja?

Eeitss Tenang, meski udah kerja dan sibuk kerja masih tetap bisa kuliah kok.


Kan ada UNIVERSITAS TERBUKA

logo photo ut_zpsssmxpd6n.png

Logo Universitas Terbuka

Universitas Terbuka merupakan perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 41 tahun 1984 pada tanggal 4 september. Angka “45” tersebut mengingatkan kita pada kemerdekaan Indonesia yaitu pada tahun 1945. Angka tersebut diberikan secara kepada Universitas Terbuka dan seolah terjadi secara kebetulan. Melalui angka tersebut  Universitas Terbuka mempunyai amanah untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa” yang diberikan oleh para Pejuang dan Undang-Undang Dasar 1945.

Universitas terbuka (UT) merupakan perguruan tinggi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia. Sebagai bahan belajar, Mahasiswa UT memanfaatkan perpustakaan, tutorial online, internet, televisi dan radio selain itu bahan ajar juga diberikan dengan bentuk video ataupun audio. Jika mengalami kesulitan mahasiswa dapat meminta informasi tentang bantuan belajar kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh yang Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) yang terdapat diberbagai daerah di Indonesia dan berbagai Negara penempatan TKI seperti Macau, Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia dan Arab Saudi. 

Dengan sistem pembelajaran demikian, kuliah di UT sangat cocok bagi mahasiswa yang tidak punya waktu karena sibuk bekerja atau ingin kuliah sambil bekerja. Selain itu, keberadaan UT memberikan kebebasan bagi masyarakat Indonesia dalam mengakses pendidikan tinggi sehingga sangatlah cocok ketika sebutan Universitas Perjuangan diberikan kepada Universitas Terbuka yang berperan dalam membangun bangsa pasca kemerdekaan yakni dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Meski menggunakan sistem pembelajaran demikian jangan khawatir mengenai kualitas pendidikan di Universitas Terbuka. Saat ini Universitas Terbuka mempunyai akreditasi B terhitung sejak tahun 2011. 

Selain itu modul-modul yang digunakan juga berstandar Internasional ISO 9001 dan ICDE (International Council for Distance Education).

Alumni Universitas Terbuka turut membangun Bangsa

Selama kurang lebih 32 tahun atau selama “Empat Windu” Universitas Terbuka telah meluluskan banyak alumni yang berperan besar dan turut serta dalam membangun bangsa. Setidaknya lebih dari 1 juta mahasiswa telah diwisuda oleh Universitas Terbuka. Melalui sistem pendidikan jarak jauhnya ada beberapa tokoh besar dinegeri ini yang merupakan alumni Universitas Terbuka. Salah  satunya adalah Ibu Ani Yudhoyono yang merupakan alumni FISIP tahun 1998. 

Berikut adalah  beberapa alumni penting Universitas Terbuka

Dalam jajaran kementrian  terdapat beberapa nama yaitu:
  • Joko Suyanto (Menko Polhukam Kabinet Indonesia Bersatu II) yang merupakan almuni S1 FISIP tahun 1996.
  • Wiranto (Menko Pulhukam Kabinet Kerja) merupakan alumni Administrasi Negara tahun 1995.
  • Linda Amalia Sari (Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II) merupakan alumni Administrasi Negara 1995.
  • Letjen TNI (Purn). EE. Mangindaan (Meneg P.A.N) merupakan alumni S1 FISIP 1995.
Dipemerintahan daerah dan lembaga negara juga terdapat beberapa nama
  • Laksmana Pertama TNI (Purn) H. Eko Maulana (Mantan Gubernur Bangka Belitung) Alumni Fakultas Ekonomi.
  • Amos Adam Residul, Maria W. Utami, M. Syafii Nur & Bambang Supriono (Pejabat BPS Kalimantan Tengah) merupakan alumni S1 Statistika Terapan.
  • Djohar Arifin Husin (Ketum PSSI Ke-14) Alumni Akta V Universitas Terbuka

Selain itu masih banyak lagi alumni Universitas Terbuka yang bekerja dan menjadi pejabat didaerah. Selain para pejabat pemerintahan, banyak pula alumni Universitas Terbuka yang menjadi pengusaha dan pesohor negeri ini. Dikalangan pengusaha ada Mooryati Soedibyo (Owner Mustika Ratu) dan Dewi Motik (Owner MONO Grup) sementara dikalangan artis ada Asmirandah, Diah Permatasari dan Elis Stannia (Stardut) yang merupakan Alumni Universitas Terbuka.


Foto-foto Alumni

Berdasarkan data statistik, Alumni Universitas Terbuka kebanyakan berprofesi sebagai guru yang merupakan pahlawan dibidang pendidikan. Guru mempunyai peranan penting dalam memberantas kebodohan dan mencerdaskan bangsa dalam upaya memberantas kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan di Indonesia.



Dengan banyaknya alumni Universitas Terbuka yang menduduki berbagai posisi dan jabatan penting di Negeri ini, dapat dikatakan Universitas Terbuka mempunyai peranan yang penting dalam membangun negeri. Selain itu, dengan sistem pembelajaran jarak jauhnya Universitas Terbuka mempunyai peranan yang penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui sistem pembelajaran jarak jauhnya Universitas Terbuka menjadikan Pendidikan Tinggi mudah diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam  rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-32. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Referensi Penulisan

Senin, 08 Februari 2016

“Tahura, Awal Mula aku Bermalam di Hutan”


Aku adalah seorang mahasiswa Biologi,  di FMIPA Universitas Lambung Mangkurat yang sedang menempuh semester 2. Aku tinggal di Banjarbaru yang jauh dari kampung halamanku di Kab.Hulu Sungai Tengah.  Salah satu kegiatan yang sangat kusukai adalah kegiatan dialam  luar. Kesukaan tersebut bermula ketika aku pergi ke Kotabaru menuju rumah sepupuku, pada saat itu aku masih duduk di bangku SD. Sepanjang perjalanan aku melihat kawasan pegunungan dan menyeberangi Laut. Sejak saat itu aku mulai menyukai keindahan lingkungan yang membuat aku terpesona, kagum, &   membuatku ingin menjelajahinya.
Menanam Pohon di TAHURA
Menanam Pohon di Tahura Sultan Adam
Setelah lama aku menanti akhirnya pada bulan April Kemarin (pada tanggal 11-13) aku berkesempatan merasakan  sejuknya udara pegunungan meratus. Tepatnya aku pergi ke taman Hutan Raya Sultan Adam Mandiangin di Kab.Banjar. Tujuanku kesana adalah mengikuti kegiatan pengkaderan mahasiswa Baru Program Studi Biologi. Pengkaderan tersebut dinamakan Makrab (malam Keakraban) dan dilaksanakan oleh HIMABIO “Apiade”. Tujuan  dari kegiatan tersebut untuk mempersiapakn pengurus HIMABIO “Apidae” untuk masa mendatang. Banyak kegiatan yang kami lakukan selama di Tahura Mandiangin. Salah satu kegiatan yang paling kusukai adalah Penanaman  pohon. Kegiatan penanaman pohon tersebut dilakukan karena sebagian kawasan pegunungan meratus mengalami kegundulan.
Selain menanam pohon, kami juga menjaga kawasan Tahura Mandiangin dengan tidak menggunakan sabun mandi. sebagai gantinya kami hanya diperbolehkan membawa sabun bayi. Dihari terakhir kami melakukan operasi semut  memunguti sampah-sampah di sekitar tempat kami berkemah.
Bermalam di Tahura Sultan Adam Mandiangin merupakan kegiatan pertamakalinya bagiku. dan menjadi awal mulanya aku ketagihan terhadap kegiatan dialam bebas. Kegiatanku di Tahura tersebut membuat aku menyukai kegiatan travelling, terutama yang berbau alam. Dan saat ini aku mempunyai impian mengelilingi indonesia. Banyak hal yang sangat ingin kulakukan, salah satunya menyelami jernihnya lautan di Raja Ampat. Dan masih banyak lagi, termasuk berenang bersama ubur-ubur di Danau Kakaban.
Hal terakhir yang ingin kusampaikan pada teman-teman semuanya adalah selalu jaga lingkungan. Termasuk saat kita berwisata sekalipun. Salam LESTARI....!!!

Foto Bersama Mahasiswa Biologi FMIPA Unlam Angkatan 2013 di Tahura Mandiangin
Foto Bersama Mahasiswa Biologi FMIPA Unlam Angkatan 2013 di Tahura Mandiangin

Sabtu, 06 Juni 2015

Danau Biru, Cempaka atau bekas Galian

Danau yang satu ini juga meruupakan salah satu \destinasi yang menarik minat gue, awalnya kesana cuman diajakin dan ngikut aja. Waktu sampai ternyata bukannya danau yang gimana... eh ternyata danau Bekas galian Tambang. Tapi menariknya, itu karena airnya berwarna hijau agak kebiruan. Mungkin dikarenakan oleh struktur komunitas algae yang mendiami danau tersebut.

Tapi disini gue enjoy aja dan sempat foto-foto sebentar juga,,,







Bukit Batas Kecamatan Aranio

Tempat yang satu ini juga lagi booming-boomingnya, banyak anak muda yang pergi kesana pada saat akhir pekan. Soalnya tempat ini lagi seru-serunya. Temapat wisata yang satu ini sangat menarik untuk dikunjungi.

Kalau mau pergi kesana loe harus pergi dulu ke Kecamatan Aranio Kab. Banjar. Tepatnya kawasan Waduk Riam Kanan. Sampai dio Aranio kita harus menyebrangi Waduk Riam kanan menuju Ke Pulau Pinus 2. Kapal disana bisanya disewa. Untuk satu kapal itu muatnya sekitar 15 orang dengan total biaya sebesar 400 ribu udah termasuk Antar Jemput. Sampai di Pulau Pinus 2 kita harus mendaki lagi kurang lebih selama dua jam. Lumayan lama dan jauh terus juga  curam banget. Jadi kala kesini nggak asik kalau nggak keringetan. Sampai diatas kita akan melihat pemandangan yang seru. Pemandangan seperti pulau- pulau kecil diwaduk riam kanan. Ini yang menariknya di bukit Batas. Sampai-sampai disebut Raja Ampatnya Kalimantan.

Sampai diatas, bakalan sia-sia banget kalau kita nggak nginap dan bikin tenda. Capek2 mendaki dua jam itu rugi kalau nggak liat sunset. Iyalah, ternyata bukit batas merupakan salah satu tempat melihat sunset yang bagus. Pagi itu sangat dingin dan agak mendung. Pada saat melihat sunset, gue sempat agak khawatir kalau-kalau nggak bisa ngeliat. Soalnya udara disana sempat berkabut. Tapi untungnya kabut disana cepat hilang....




Setelah itu kami turun ke Pulau Pinus, dan sempat-santai-santai disana. Sambil nungguin Kapal yang menjemput kami datang...



Bukit Rimpi Pelaihari

Bukit Rimpi, tempat wisata yang satu ini lagi booming-boiomingnya di kalangan anak muda Kalimantan Selatan. Itu terjadi gara-gara banyak yang datang ke bukit ini kemudian majang fotonya di Medsos. Kemudian banyak yang berdatangan ke tempat ini. Yang juga menariknya bukit ini dikenal juga sebagai Bukit Teletubies, dikarenakan bentuknya yang berundak-undak dan hanya ditumbuhi ilalang katya di film Teletubies. 


Kebetulan gue udah pernah kesana tepatnya pada saat liburan semester lalu, yaitu pada saat minggu tenang semester 3 tahun 2015 kira-kira awal tahun. Gua kesana diajakin sama temen-temen kuliah yang kebetulan lagi pengen liburan, ya udah ikutan aja dahhhh....

Waktu pergi kesana, cuaca benar-benar nggak mendukung dehh, ujan gerimis. Itui terjadi mulai kami berangkat dan cuacanya udah agak mendung. Sampainya disana langsung naik ke bukitnya langsung ujan. Untung aja nggak lebat sampai bikin basah kuyup. 


Sampai disana yang bikin gue heran.....
Ternyata sebenarnya bukit Rimpi itu tempat menggembalakan sapi. Malah disana banyak kotoran sapi yang berserbaran. Koq bisa jadi tempat wisata...?
Nah untuk yang ini kurang tau,,,


Waktu gue dan temen2 kesana itu kebetulan kondisinya pada saat musin hujan jadi wajar aja agak becek2 gitu. Sampai-sampai ada celotehan kaya gini “Bukit Licak Rimpi”... Licak itu bahasa banjarnya becek.


Gue dan temen-temen disana nggak terlalu lam, tapi lumayanlah. Kira-kira beberapa jam dan sempat foto-foto, ini nih foto-fotonya.












Kamis, 07 Mei 2015

Tanah Serpentin

Tanah  serpentin mudah diketahui karena berwarna hijau-coklat dengan bebatuan mengkilap berwarna hitam legam dan putih pecah atau tersebar. Tanah serpentin memiliki kandungan logam berat yang tinggi seperti Cr (Kromium), Co (Kobalt), dan Ni (Nikel). Kandungan Ca (Kalsium) pada tanah ini biasanya rendah, sebaliknya kandungan Mg (Magnesium) tinggi. Nitrogen juga jarang tersedia di tanah serpentin sehingga menjadi faktor pembatas pertumbuhan tumbuhan. Secara umum, tanah serpentin bersifat miskin hara dan air. Tanah serpentin umumnya hanya mengandung sedikit agregat di permukaan tanahnya. Kandungan logam berat yang tinggi pada tanah ini dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan, bahkan di beberapa tempat kadarnya mencapai ambang beracun bagi tumbuhan (Sudarmono, 2007). Kondisi tersebut membuat tumbuhan yang tumbuh di tanah serpentin melakukan simbiosis dengan cendawan ektomikoriza.