Sabtu, 29 Maret 2014

Definisi, Manfaat, dan Masalah yang dihadapi Lahan Basah

Definisi Lahan Basah

Berdasarkan Konvensi Ramsar(1971) di Iran; yaitu konvensi Internasional tentang lahan basah. 
Lahan Basah adalah daerah-daerah rawa, paya, lahan gambut atau badan perairan lainnya baik alami maupun buatan, airnya mengalir atau tergenang permanen atau sementara, rasanya tawar, payau & atau asin termasuk kawasan laut dimana kedalaman airnya pada saat surut terendah tidak lebih dari 6 m.

Sedangkan menurut beberapa Ilmuwan (Warthington, 1976 ; Cowardin et al. 1979 ; Denny, 1985)
Lahan Basah adalah suatu daerah perairan antara lingkungan daratan dengan lingkungan perairan, dimana tanah yang tergenang atau jenuh air menyebabkan berkembangnya suatu vegetasi yang khas.
Repprot, 1990, mendefinisikan lahan basah sebagai daerah persawahan, sedangkan Nontji, A. et al. 1986, mendefinisikan sebagai kawasan perairan rendah, perairan rawa yang merupakan peralihan antara lingkungan perairan dan daratan.

Di Indonesia definisi Lahan Basah di Indonesia di bagi menjadi dua, yaitu:
  • Golongan A; lebih bersifat umum yang merupakan jenis lahan basah yang tidak memperhatikan adanya pengaruh pasang surut.
  • Golongan B; yang membedakan adanya pengaruh pasang surut.
Lahan Basah mempunyai banyak manfaat, diantaranya manfaat ekologis, ekonomis, dan sebagai atribut.
  1. Manfaat Ekologis, meliputi:
  • Sebagai Habitat beberapa jenis mahkluk hidup (flora dan fauna yang mempunyai nilai ekonomis dan dilindungi).
  • Pengatur Fungsi Hidrologis (pemasok air ke lahan basah lain,memelihara iklim mikro, dan mencegah intrusi air laut).
  • Menjaga Kualitas Air (pengendap lumpur, penambat unsur hara, penambat bahan beracun)
  • Pencegah Bencana Alam (Mencegah banjir, memecah kekuatan gelombang dan arus, menahan bahan dan angin).
  • Menjaga sistem dan proses-proses alami (proses dan sistem ekologi, geomorfologi, dan geologi; penyerapan  karbon; mencegah terjadinya tanah sulfat masam).
    2.  Manfaat Ekonomis
  • Penghasil sumber daya hayati (perikanan, pertanian dan hutan, sumber plasma nutfah).
  • Penghasil Energi (Pembangkit Listrik Tenaga Air).
  • Sarana Transportasi.
  • Rekreasi dan Pariwisata.
    3.  Sebagai Atribut
  • Kepentingan Sosial, Budaya, dan Agama (rumah laning atau panggung).
  • Sarana Penelitian dan Pendidikan.
Masalah yang di hadapi Lahan Basah
Banyak masalah yang dihadapi lahan basah saat ini, yaitu berkaitan dengan masalah kerusakan lingkungan, alih fungsi lahan basah, pencemaran dan lainnya. 
Kerusakan Lahan Basah, meliputi penebangan liar, penangkapan ikan yang berlebihan. dan lain sebagainya. Alih funhgsi lahan basah, meliputi pengaliahn menjadi lahan pemukiman, industri. Pencemaran basah, tercemarnya lahan basah oleh zat-zat pencemar baik limbah rumah tangga, maupun limbah industri oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.


Beasiswa Unggulan | Berita

Beasiswa Unggulan | Berita

Kata-kata Bijak,,,


Ø   Apa yang terlihat baik tidak selalu baik.Bungkus tidak selalu mencerminkan isinya.Melihat segala sesuatu hanya berdasarkan penampilan luarnya merupakan cara yang kurang akurat.
Ø   Hukum adalah sesuatu yang dianggap paling benar. Karena kebenaran dinyatakan berdasarkan fakta yang disimpulkan dari bukti dan pernyataan saksi. Padahal bukti dan pernyataan saksi itu sendiri dapat direkayasa.
Ø   Seseorang menjadi disebut ular bukan karena tubuh atau wajahnya menyerupai ular. Tetapi karena perkataannya yng mengandung racun; dipenuhi kepalsuan dan kebohongan.
Ø   Yang terpenting dalam hidup ini bukanlah, kita berhasil atau gagal.Tetapi apa yang kita pelajari?
Setiap kita berhasil?
Setiap kita gagal?
Ø   Semua orang ingin berhasil. Tapi tak semua orang benar-benar berusaha untuk berhasil.
Ø   Kita tidak perlu menyesal apabila kita gagal. Hanya saja yang perlu kita sesali; apabila kita gagal karena kita tidak pernah berusaha.

Jumat, 21 Maret 2014

Apa yang akan menjadi Prioritas Utama Rektor Unlam terpilih....??

Pemilihan rektor baru Unlam sudah di depan mata, hal yang menjadi perhatian saat ini adalah siapakah yang akan mengisi jabatan rektor tersebut...??
Secara pribadi bagi saya yang merupakan Mahasiswa FMIPA, tidak penting siapa yang akan menjadi rektor Unlam nantinya. Hanya ada satu hal yang penting bagi saya yaitu; apa yang akan menjadi prioritas utama rektor terpilih nantinya untuk memajukan Unlam. Saat ini banyak hal yang akan menjadi tugas rumah rektor Unlam terpilih nantinya. Adapun hal yang menjadi prioritas tersebut antara lain; mengenai sarana dan prasarana kampus Unlam, akreditas Unlam yang masih "C". 
Adapun hal yang menurut saya paling penting dan harus dimiliki Unlam ialah;
  • Sarana kesehatan yang memadai, yaitu ketika mahasiswa sakit mereka berobat di Universitas sendiri. Saat ini ketika sakit, mahasiswa Unlam lebih memilih untuk berobat diluar. Padahal Unlam sudah memiliki POLIKLINIK. Entah apa yang terjadi, apa karena fasilitas yang disediakan kurang lengkap.
  • Psikologi (konseling), Jika dipikirkan, sebenarnya yang satu ini memang sudah ada yaitu "Dosen Pembimbing Akademik". Keberadaan dosen pembimbing akademik memang sangat membantu bagi mahasiswa Unlam termasuk saya. Akan tetapi biasanya Dosen Pembimbing Akademik lebih banyak dimanfaatkan mahasiswa untuk mengkonsultasikan masalah akademik. Dan tidak berfungsi untuk masalah non akademik, mahasiswa cenderung lebih memilih untuk tidak menceritakan masalah pribadinya kepada Dosen Pembimbing Akademik. Padahal masalah-masalah pribadi atau semacamnya bisa menjadi masalah bagi mahasiswa yang kemudian bisa menjadikan seorang mahasiswa kurang produktif ataupun prestasi akademikny menurun.
  • Kampus dengan fasilitas dan sarana yang memadai untuk mendukung kegiatan-kegiatan akademik, seperti tempat yang nyaman untuk melakukan diskusi sambil santai dan minum kopi ataupun teh.
  • Jalur Sepeda; saat ini  pada kenyataannya pengguna sepeda di lingkungan Kampus Unlam memang tidak banyak. Akan tetapi akan sangat membantu bagi para mahasiswa Unlam yang menggunakan sepeda  jika Unlam memiliki jalur sepeda.
  • Kesejahteraan Mahasiswa, Akan sangat baik jika Unlam menyediakan layanan-layanan di bidang kesejahteraan mahasiswa. Adapun layanan yang dimaksud seperti; tempat ngeprint murah, fotokopi dan alat tulis yang lebih murah, atau bahkan layanan uang pinjaman bagi mahasiswa yang kehabisan uang.
  • Fasilitas Internet yang lebih baik yang mendukung untuk keperluan akademik mahasiswa. Saat ini di kampus Unlam memang sudah memiliki fasilitas Internet yang memadai. Akan tetapi fasilitas tersebut lebih banyak digunakan mahasiswa untuk keperluan non-akademik, sehingga tidak mendukung untuk membudayakan penggunaan internet di kampus untuk keperluan akademik. Berkaitan dengan fasilitas internet saya berharap agar setiap mahasiswa bisa menggunkan internet di lingkungan kampus untuk keperluan akademik.
  • Kampus yang kurang mendukung untuk kegiatan perkuliahan malam. berkaitan dengan keamanan dan lainnya.
Sebagai Kampus utama di Kalimantan Unlam memang masih memiliki akreditasi "C". Dengan menerapkan hal-hal yang telah saya sebutkan diatas, bukan tidak mungkin Unlam akan memperoleh akreditasi yang bagus atau bahkan "A".

Apa yang saya tuliskan diatas memang terdengar tidak wajar dan aneh,,, Akan tetapi terkadang ada hal yang dianggap kurang penting bagi petinggi Perguruan Tinggi merupakan hal yang penting bagi seorang mahasiswa di sebuah Universitas. Dan perlu diketahui juga seorang petinggi perguruan tinggi tidak akan pernah mengetahui apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa jika tidak mau mendengarkan mahasiswanya.

_"Semoga Dengan Terpilihnya Rektor Baru Unlam Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi"_

Selasa, 18 Maret 2014

Ekosistem Terumbu Karang di Indonesia


         Indonesia merupakan  negara kepulauan terbesar dengan jumlah pulaunya yang menjapai 17.508 pulau dengan luas lautnya sekitar 3,1 juta km2 Wilayah lautan yang luas tersebut menjadikan Indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, salah satunya adalah ekosistem terumbu karang. Terumbu karang merupakan  ekosistem khas daerah tropis dengan pusat penyebaran di wilayah Indo-Pasifik. Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas dari perairan Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia (Walters, 1994 dalam Suharsono, 1998).
          Potensi sumberdaya alam kelautan ini tersebar di seluruh Indonesia dengan  beragam nilai dan fungsi, antara lain nilai rekreasi (wisata bahari), nilai produksi (sumber bahan pangan dan ornamental) dan nilai konservasi (sebagai pendukung proses ekologis dan penyangga kehidupan di daerah pesisir, sumber sedimen pantai dan melindungi pantai dari ancaman abrasi) (Fossa dan Nilsen, 1996). Ditinjau dari aspek ekonomi, ekosistem terumbu karang menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat pesisir di sekitarnya (Suharsono, 1998).
          Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut yang penting karena menjadi sumber kehidupan bagi beraneka ragam biota laut. Di dalam ekosistem terumbu karang ini pada umumnya hidup lebih dari 300 jenis karang, yang terdiri dari sekitar 200 jenis ikan dan berpuluhpuluh jenis moluska, crustacean, sponge, alga, lamun dan biota lainnya (Dahuri, 2000). Terumbu karang bisa dikatakan sebagai hutan tropis ekosistem laut. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang hangat dan bersih dan merupakan ekosistem yang sangat penting dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.

Pengertian Terumbu Karang

        Binatang karang adalah  pembentuk utama ekosistem terumbu karang. Binatang karang yang berukuran sangat kecil, disebut polip, yang dalam jumlah ribuan membentuk koloni yang dikenal sebagai karang (karang batu atau karang lunak). Dalam peristilahan ‘terumbu karang’, “karang” yang dimaksud adalah  koral, sekelompok  hewan dari ordo  Scleractinia  yang menghasilkan  kapur  sebagai pembentuk utama terumbu, sedangkan Terumbu adalah batuan sedimen kapur di laut, yang juga meliputi karang hidup dan karang mati yang menempel pada batuan kapur tersebut. Sedimentasi kapur di terumbu dapat berasal dari karang maupun dari alga. Secara fisik terumbu karang adalah terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh karang. Di Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang sebagian besar dihasilkan koral. Di dalam terumbu karang, koral adalah insinyur ekosistemnya. Sebagai hewan yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya,karang merupakan komponen yang terpenting dari ekosistem tersebut. Jadi Terumbu karang (coral reefs) merupakan ekosistem laut tropis yang terdapat di perairan dangkal yang jernih, hangat (lebih dari 22oC), memiliki kadar CaCO3 (Kalsium Karbonat) tinggi, dan komunitasnya didominasi berbagai jenis hewan karang keras.  (Guilcher, 1988).

Tipe- Tipe Terumbu Karang Berdasarkan Jenisnya
Ada dua jenis terumbu karang yaitu :
  1. Terumbu karang keras (seperti brain coral dan elkhorn coral) merupakan karang batu kapur yang keras yang membentuk terumbu karang. Karang batu ini menjadi pembentuk utama ekosistem terumbu karang. Walaupun terlihat sangat kuat dan kokoh, karang sebenarnya sangat rapuh, mudah hancur dan sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.
  2. Terumbu karang lunak (seperti sea fingers dan sea whips) tidak membentuk karang. Terdapat beberapa tipe terumbu karang yaitu terumbu karang yang tumbuh di sepanjang pantai di continental shelf yang biasa disebut sebagai fringing reef, terumbu karang yang tumbuh sejajar pantai tapi agak lebih jauh ke luar (biasanya dipisahkan oleh sebuah laguna) yang biasa disebut sebagai barrier reef dan terumbu karang yang menyerupai cincin di sekitar pulau vulkanik yang disebut coral atol
Tipe- Tipe Terumbu Karang Berdasarkan Bentuknya
Terumbu karang umunya dikelompokkan ke dalam empat bentuk, yaitu :
  1. Terumbu karang tepi (fringing reefs).Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
  2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs).Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah
  3. Terumbu karang cincin.Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulaupulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan.
  4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs).Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu.
Faktor- Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Perkembangan Ekosistem Terumbu Karang
  • Suhu
Secara global, sebarang terumbu karang dunia dibatasi oleh permukaan laut yang isoterm pada suhu 20 °C, dan tidak ada terumbu karang yang berkembang di bawah suhu 18 °C. Terumbu karang tumbuh dan berkembang optimal pada perairan bersuhu rata-rata tahunan 23-25 °C, dan dapat menoleransi suhu sampai dengan 36-40 °C.
  • Salinitas
Terumbu karang hanya dapat hidup di perairan laut dengan salinitas air yang tetap di atas 30 ‰ tetapi di bawah 35 ‰ Umumnya terumbu karang tidak berkembang di perairan laut yang mendapat limpasan air tawar teratur dari sungai besar, karena hal itu berarti penurunan salinitas. Contohnya di delta sungai Brantas (Jawa Timur). Di sisi lain, terumbu karang dapat berkembang di wilayah bersalinitas tinggi seperti Teluk Persia yang salinitasnya 42 %.
  • Cahaya dan Kedalaman
Kedua faktor tersebut berperan penting untuk kelangsungan proses fotosintesis oleh zooxantellae yang terdapat di jaringan karang. Terumbu yang dibangun karang hermatipik dapat hidup di perairan dengan kedalaman maksimal 50-70 meter, dan umumnya berkembang di kedalaman 25 meter atau kurang. Titik kompensasi untuk karang hermatipik berkembang menjadi terumbu adalah pada kedalaman dengan intensitas cahaya 15-20% dari intensitas di permukaan.
  • Kecerahan
Faktor ini berhubungan dengan penetrasi cahaya. Kecerahan perairan tinggi berarti penetrasi cahaya yang tinggi dan ideal untuk memicu produktivitas perairan yang tinggi pula.
  • Gelombang
Gelombang merupakan faktor pembatas karena gelombang yang terlalu besar dapat merusak struktur terumbu karang, contohnya gelombang tsunami. Namun demikian, umumnya terumbu karang lebih berkembang di daerah yang memiliki gelombang besar. Aksi gelombang juga dapat memberikan pasokan air segar, oksigen, plankton, dan membantu menghalangi terjadinya pengendapan pada koloni atau polip karang.
  • Arus
Faktor arus dapat berdampak baik atau buruk. Bersifat positif apabila membawa nutrien dan bahan-bahan organik yang diperlukan oleh karang dan zooxanthellae, sedangkan bersifat negatif apabila menyebabkan sedimentasi di perairan terumbu karang dan menutupi permukaan karang sehingga berakibat pada kematian karang.
  • Sedimen
Karang umumnya tidak tahan terhadap sedimen. Karena sedimen merupakan faktor pembatas yang potensial bagi sebaran karang di daerah dimana suhu cocok untuk hewan ini.
3.3       Penghuni Terumbu Karang
  1. Tumbuh- tumbuhan.Ganggang (alga) merupakan suatu kelompok tumbuh-tumbuhan yang besar dan beraneka ragam yang biasanya terdapat di dalam lingkungan akuatik. Mereka adalah produsen primer, seperti yang telah diterangkan, mampu menangkap energi surya dan mnggunakannya untuk menghasilkan gula dan senyawa majemuk lainnya dengan menyimpan energi.Lamun adalah salah satu vegetasi yang hidup di sekitar terumbu karang. Lamun mempunyai manfaat sebagai perangkap sedimen.
  2.  Avertebrata.Hewan karang dari filum Cnidaria merupakan kelompok- kelompok utama dari dunia hewan yang sangat penting dalam ekologi terumbu karang. Filum Cnidaria itu dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu hydroid, ubur- ubur dan Anthozoa.Berbagai jenis cacing hidup di terumbu karang. Kebanyakkan memiliki ukuran kecil dan tidak kelihatan. Cacing berperan dalam proses erosi yang dilakukan oleh hewan secara alami, yang disebut bioerosi, dari  batuan kapur menjadi pecahan kapur sampai ke pasir dengan mliang pada batuan tadi. Crustacea merupakan klompok yang amat terkenal dari filum Arthropoda yang hidup dalam terumbu karang. Mereka terdiri dari teritip, kepiting, udang, lobster dan udang  karang.Banyak hewan Crustacea ini mempunyai hubungan khusus dengan hwan lain di terumbu karang. Teritip menempel pada beberapa substrat seperti penyu dan kepiting; udang pembersih dengan beberapa ikan; atau udang kecil bwarna dengan anemone.Molusca menyumbangkan cukup banyak kapur kepada ekosistem terumbu yang merupakan penyumbang penting terbentuknya pasir laut. Keanekaragaman Mollusca memainkan peranan penting di dalam jaringan makanan terumbu karang yang rumit ini. Mereka juga menjadi dasar bagi perdagangan besar cangkang hias dan penunjang utama perikanan kerang dan cumi- cumi.Echinodermata adalah penghuni perairan dangkal dan umumnya terdapat di terumbu karang dan padang lamun. Bintang laut yang omnivora memakan apa saja mulai dari sepon, teritip, keong dan kerang.Teripang mendiami sebagain besar terumbu karang dan memakan alga dan detritus dasar. Mereka mempunyai alami sedikit dan manusia barangkali yang menjadi pemangsa yang rakus.
  3. Ikan Karang.Ikan karang terbagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu:

  • ikan target yaitu ikan-ikan yang lebih dikenal oleh nelayan sebagai ikan konsumsi seperti Famili Serranide, Lutjanidae, Haemulidae, Lethrinidae;
  • kelompok jenis indikator yaitu ikan yang digunakan sebagai indikator bagi kondisi kesehatan terumbu karang di suatu perairan seperti Famili Chaetodontidae; dan
  • kelompok ikan yang berperan dalam rantai makanan, karena peran lainnya belum diketahui seperti Famili Pomacentridae, Scaridae, Acanthuridae, Caesionidae, Siganidae, Muliidae, Apogonidae (Adrim, 1993).

Banyak ikan yang mempunyai daerah hidup di terumbu karang dan jarang dari ikan-ikan tersebut keluar daerahnya untuk mencari makanan dan tempat perlindungan. Batas wilayah ikan tersebut didasarkan pada pasokan makananan, keberadaan predator, daerah tempat hidup, dan daerah pemijahan.
     4.  Reptilia.Reptiilia yang terdapat pada ekosistem terumbu karang hanya dua kelompok yaitu, ular laut   dan penyu. Dua klompok ini terancam punah. Ular ditangkap untuk kulitnya, dan penyu terutama untuk telurnya.
3.4 Manfaat Ekosistem Terumbu Karang
  • Dari segi ekonomi ekosistem terumbu karang memiliki nilai estetika dan tingkat keanekaragaman biota yang tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan, bahan obat – obatan ataupun sebagai objek wisata bahari.
  • Ditinjau dari fungsi ekologisnya, terumbu karang yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menyumbangkan stabilitas fisik, yaitu mampu menahan hempasan gelombang yang kuat sehingga dapat melindungi pantai dari abrasi
  • Adapun dari sisi social ekonomi, terumbu karang adalah sumber perikanan yang produktif sehingga dapat meningkatkan pendapatan nelayan, penduduk pesisir, dan devisa Negara yang berasal dari devisa perikanan dan pariwisata.
3.5       Faktor- faktor yang Merusak Terumbu Karang
Indonesia memang kaya akan keanekaragaman hayati nya termasuk di laut. Karena Indonesia termasuk negara kepulauan. Saat ini salah satu ekosistem yang memiliki peranan penting yaitu terumbu karang, kini mulai rusak. Hal ini disebabkan oleh :
a. Pengendapan kapur
Pengendapan kapur dapat berasal dari penebangan pohon yang dapat mengakibatkan pengikisan tanah (erosi)  yang akan terbawa kelaut dan menutupi karang sehingga karang tidak dapat tumbuh karena sinar matahari tertutup oleh sedimen.
b. Aliran air tawar
Aliran air tawar yang terus menerus dapat membunuh karang, air tawar tersebut dapat berasal dari pipa pembuangan, pipa air hujan ataupun limbah pabrik yang tidak seharusnya mengalir ke wilayah terumbu karang.
c. Berbagai jenis limbah dan sampah
Bahan pencemar bisa berasal dari berbagai sumber, diantaranya adalah limbah pertanian, perkotaan, pabrik, pertambangan dan perminyakan.
d. Pemanasan suhu bumi
Pemanasan suhu bumi dikarenakan pelepasan karbon dioksida (CO2) ke udara. Tingginya kadar CO2 diudara berpotensi meningkatan suhu secara global. yang dapat mengakibatkan naik nya suhu air laut sehingga karang menjadi memutih (bleaching) seiring dengan  perginya zooxanthelae dari jaringan kulit karang, jika terjadi terus menerus maka pertumbuhan terumbu karang terhambat dan akan mati.
e. Uji coba senjata militer
Pengujian bahan peledak dan nuklir di laut serta kebocoran dan buangan reaktor nuklir menyebabkan radiasi di laut, bahan radio aktif tersebut dapat bertahan hingga ribuan tahun yang berpotensi meningkatkan jumlah kerusakan dan perubahan genetis (mutasi) biota laut.
f. Cara tangkap yang merusak
Cara tangkap yang merusak antara lain penggunaan muro-ami, racun dan bahan peledak.
d. Penambangan dan pengambilan karang
Pengambilan dan penambangan karang umumnya digunakan sebagai bahan bangunan. Penambangan karang berpotensi menghancurkan ribuan meter persegi terumbu dan mengubah terumbu menjadi gurun pasir bawah air.
e. Penambatan jangkar dan berjalan pada terumbu
Nelayan dan wisatawan seringkali menambatkan jankar perahu pada terumbu karang. Jangkar yang dijatuhkan dan ditarik diantara karang maupun hempasan rantainya yang sangat merusak koloni karang.
f. Serangan bintang laut berduri
Bintang laut berduri adalah sejenis bintang laut besar pemangsa karang yang permukaanya dipenuhi duri. Ia memakan karang dengan cara manjulurkan bagian perutnya ke arah koloni karang, untuk kemudian mencerna dan membungkus  polip-polip karang dipermukaan koloni tersebut.


Senin, 17 Maret 2014

Catatan Harian,,


Hari ini aku menyadari bahwa aku bukanlah orang yang memiliki banyak teman. Perasaan itu timbul ketika aku melihat orang lain mendapatkan hadiah berupa kejutan atau yang lainnya, entah perasaan yang kumiliki ini memang berasal dari hatiku yang paling dalam, dikarenakan aku kesepian atau hanya karena aku merasa iri. Kembali kepada diriku yang tidak memiliki banyak teman, sebenarnya itu juga karena kepribadianku yang pendiam dan cenderung tertutup dan kurang bisa membaur. Jujur saja ketika aku berhadapan dengan seseorang aku kebingungan jika aku harus memulai pembicaraan dengan orang tersebut. Tidak hanya itu, bahkan aku juga sulit mengutarakan sesuatu ketika aku berbicara kepada orangtuaku. Terutama dalam hal keinginan ataupun dalam meminta sesuatu kepada orang tuaku. Hal itu juga mungkin dikarenakan orang tuaku bukan orang yang mampu secara ekonomi. Aku bahkan kuliah karena mendapatkan beasiswa. Tapi dibalik semua itu apapun yang terjadi, aku tetap bangga menjadi anak mereka. Tanpa mereka aku takkan ada, tanpa mereka pula aku juga bukan apa-apa. Dikarenakan keadaan ekonomi orangtuaku tersebut, aku juga bahkan tidak pernah membuat permintaan apapun ketika aku juara kelas misalnya. Aku sadar orang tuaku tidak seperti jin lampu yang bisa mengabulkan segala permintaanku. Aku juga sadar bahwa mereka selalu berusaha memberikan aku yang terbaik. Sebagai anak mereka saat ini aku hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada mereka. Akan tetapi, suatu hari  nanti aku akan berusaha membahagiakan mereka. Hanya satu hal yang bisa aku pinta dari mereka yaitu do’a mereka.
 “Tanpa bermaksud menyombongkan diri” dibalik semua itu (sifat pendiam dan tertutup), aku termasuk orang yang mempunyai prestasi yang baik di bidang akdemik. Aku bahkan pernah mendapatkan juara 3 Olimpiade Sains Nasional SMA tingkat kabupaten. Di sekolahku aku juga jadi lulusan terbaik (lulus SMA). Akan tetapi jika ditanya keahlian seni apa yang aku miliki, aku bingung harus menjwab apa. Kata temanku, itu dikarenakan aku terlalu banyak mempunyai keahlian dan tidak diasah, sehingga aku bingung keahlian mana yang lebih dominan. Aku suka menulis, aku juga suka membaca puisi termasuk juga membuatnya, aku juga suka bernyanyi.
Kata seorang temanku yang merupakan mahasiswa Psikologi, kepribadian yang tertutup dan pendiam itu kurang baik. Karena orang yang mempunyai kepribadian yang demikian cenderung mempunyai sikap yang kurang baik: seperti suka mabuk-mabukan bahkan yang lebih parahnya lagi bisa lari ke narkoba.
Untuk menghindari alkohol dan narkoba, pada saat aku kesepian biasanya aku senang berjalan-jalan (berkeliling) melihat sekelilingku. Melihat alam, melihat hutan, melihat pohon, atau bahkan melihat binatang-binatang kecil yang merayap ditanah dan kadang-kadang juga bersepeda. Ada lagi satu hal yang membuatku tidak pernah berpikir untuk menenggak alkohol bahkan narkoba adalah orang tuaku; aku tak ingin orang tuaku kecewa padaku walau hanya satu detik, dan yang aku ingin hanyalah agar mereka selalu bangga dengan apa yang aku lakukan, dimanapun aku berada. Meskipun mereka tak tahu bagaimana keadaan ku.
Karena kurang bisa meminta sesuatu kepada orang tuaku, aku cenderung suka mencari-cari perhatian kepada temanku. Contohnya saja ketika aku baru saja memiliki blog ini, aku suka meminta teman-temanku untuk melihat blog-ku.
Mengenai sifat ku yang pendiam dan tertutup itu, aku juga sadar bahwa sifat tersebut kurang baik. Selain itu juga dikarenakan aku memang punya cukup banyak teman tetapi aku tidak punya sahabat. Itu memang telihat seperti masalah kecil, akan tetapi sebenarnya itu adalah sebuah masalah besar. Aku juga ingin merubah sifatku tersebut, akan tetapi aku juga bingung bagaimana cara merubahnya. Apakah aku mulai dengan mengikuti berbagai organisasi. Atau bagaimana?
            Jika aku kesepian/tidak punya teman sebagai tempat untuk curhat (galau) atau sedang kesendirian jujur terkadang aku merasa sangat tak berarti, dan merasa seperti ingin mati (mau mati)  tapi aku kembali disadarkan oleh hal lain. Yaitu dikarenakan aku punya mimpi, mimpi yang harus diwujudkan. Orang yang ingin mati adalah orang yang tak punya mimpi. Dan  jika berkaitan dengan mimpi, aku adalah sesoran pemimpi yang mempunyai sangat banyak  mimpi. Aku sadar, aku harus mewujudkan semua mimpi yang kumiliki. Karena buat apa bermimpi,jika tak berani mewujudkannya.
            Jika orang menertawakan mimpiku, aku akan mengatakan setidaknya aku mempunyai mimpi, meskipun tak masuk akal bagi orang lain, mimpiku bukan untuk ditertawakan, dan bukan hanya akan menjadi khayalan, tetapi untuk diwujudkan jadi sebuah kenyataan.

Bioetanol dari Limbah,,,(Sumber Energi Terbarukan)...


         Jika memikirkan tentang minyak bumi mungkin yang anda dipikiran saya ataupun anda adalah sumber energi (bahan bakar) yang tak bisa diperbaharui. Saat ini sudah menjadi kenyataan dan fenomena di seluruh dunia untuk mencari sumber daya bahan bakar yang dapat diperbaharui dan merupakan bahan bakar yan terbarukan.



         Salah satunya ialah Bioetanol. Bahan bakar etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol seringkali dijadikan bahan tambahan bensin sehingga menjadi biofuel. Produksi etanol dunia untuk bahan bakar transportasi meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu 7 tahun, dari 17 miliar liter pada tahun 2000 menjadi 52 miliar liter pada tahun 2007. Dari tahun 2007 ke 2008, komposisi etanol pada bahan bakar bensin di dunia telah meningkat dari 3.7% menjadi 5.4%. Pada tahun 2010, produksi etanol dunia mencapai angka 22,95 miliar galon AS (86,9 miliar liter), dengan Amerika Serikat sendiri memproduksi 13,2 miliar galon AS, atau 57,5% dari total produksi dunia. Etanol mempunyai nilai "ekuivalensi galon bensin" sebesar 1.500 galon AS.

         Dengan alasan minyak bumi tidak dapat diperbaharui, maka saat ini banyak negara-negara di dunia mencari pengganti bahar bakar tersebut. Salah satunya adalah menggunakan Bioetanol sebagai tambahan(campuran) dalam bensin, sehingga penggunaanya bisa dikurangi.
            Di berbagai belahan dunia, saat ini hal itu juga menjadi suatu permasalahan. Dikarenakan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi bioetanol tersebut berasal dari bahan-bahan pangan penting seperti tebu dan bahan lainnya. Sehingga ada atau terdapat kekhawatiran akan terganggunya produksi pangan dunia. Untuk menjawab kekhawatiran tersebut maka lahirlah inovasi baru yang digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi bioetanol. Yaitu sebagai contoh, limbah-limbah yang pernah dan sudah terbukti bisa adalah sebagai berikut: jerami, limbah daun karet, sampai sampah sisasisa rumah tangga.
           Salah satu limbah yang menurut saya bisa dijadikan bahan baku bioetnol ialah limbah cair industri tahu. Adapun metode yang mungkin bisa dilakukan untuk mendapatkan bioetanol tersebut yaitu;


  1. Limbah tahu dibuat menjadi nata de soya terlebih dahulu, dengan memanfaatkanmikroba atau menggunakan prosedur yang sama dengan pembuatan nata de soya pada biasanya.
  2. Setelah diperoleh nata de soya, kemudian nata yang diperoleh di konversi menjadi bioetanol. Yaitu dengan menggunakan metode yang biasa digunakan untukmembuat bioetanol dari selulosa.

   
             Hal yang saya katakan mengenai bioetanol dari limbah tahu tersebut hanyalah ide saya tentang sebuah penelitian dan belum diketahui terbukti secara ilmiah bisa dimanfaatkan. Berkaitan dengan pemanfaatan limbah tahu tersebut manjadi sebuah produk bioetanol berawal dari iseng saya ketika menjawab soal ujian sebuah mata kuliah, mata kuliah yang saya maksud ialah Ilmu Kealaman Dasar. Adapun soalnya yaitu: Sebutkan 3 bahan yang bisa di konversi menjadi Bioetanol...? Gambarkan metodenya secara skematis...! Dan berikan alasan kenapa anda menggunakan bahan tersebut...!
              Karena kurang paham dengan proses pembuatan bioetanol, maka saya menjawab soal itu dengan ngawur. Adapun bahan yang saya sebutkan ialah singkong, jerami, dan limbah cair industri tahu. Jawaban yang saya tulis kala itu lebih menitikberatkan pada alasan kenapa saya menggunakan bahan tersebut. Untuk metode yang digunakan jujur saja saya ngawur "semuanya saya tulis dengan menggunakan metode fermentasi dengan mikroba". Untuk dua jawaban yang saya tulis memang sudah terbukti bisa dibuat (dikonversi) menjadi bioetanol. Sementara untuk bahan ketiga yaitu limbah cair industri tahu belum diketahui apakah terbukti secara ilmiah,  "aku nulis jawaban itu karena alasannya bisa maksimal yaitu bahannya melimpah, harganya murah, sehingga mudah didapatkan.


Meskipun menjawab dengan ngawur anehnya nilai "A" hehehe,,,:)




Lanjutan Sistem Rangka


      Disamping itu berkaitan dengan kehidupan di darat adalah terbentuknya extremitas dan modifikasi beberapa vertebra tubuh yang posterior menjadi vertebra sacralis untuk berartikulasi dengan gelang panggul pada katak . Vertebra sacralis kadang saling mengait satu dengan yang lain membentuk sacrum (mamalia), atau berkait dengan vertebra abdominalis yang berdekatan dan dengan vertebra caudalis membentuk synsacrum (burung). .
       Semua tetrapoda mempunyai vertebra servicalis, abdominalis (dorsalis), sacralis dan caudalis. Pada reptil, burung dan mamalia, vertebra abdominalis selanjutnya mengalami diferensiasi menjadi vertebra thoracalis (terletak di anterior dan berartikulasi dengan costa yang panjang), dan vertebra lumbalis (costa mereduksi dan kadang tidak ada). Amphibi
       Mempunyai satu vertebra servicalis, vertebra abdominalis (jumlahnya bervariasi), satu vertebra sacralis dan vertebra caudalis (tidak ada pada anura). Vertebra servicalis I (atlas) berartikulasi dengan cranium. Vertebra II (aksis) tidak ada, vertebra berikutnya bertipe procoel. Vertebra VIII bertipe amphicoel. Vertebra IX (V. sacralis) dengan ujung cranial cembung bersendi dengan ujung caudal vertebra ke VIII yang cekung. Ujung caudal vertebra sacralis bersendi dengan vertebra ke X (urostylus: persatuan beberapa vertebra caudalis).

Reptil
      Mempunyai leher yang jelas, sehingga vertebra servicalis juga ada. Kakinya kuat didukung oleh 2 atau lebih vertebra sacralis. Bentuk centrum procoel atau heterocoel. Lengkung hemal hanya terdapat pada daerah ekor merupakn tulang berbentuk Y, disebut sevron

Burung
      Vertebra sacralis berjumlah 15-20 buah dan mudah digerakkan. Vertebra yang lain sukar digerakkan. Pada Archaeornithes ada 10 vertebra servical, bertipe heterocoel, vertebra thoracalis posterior, vertebra lumbalis, vertebra sacralis, vertebra caudalis I ber bersatu membentuk Synsacrum. Vertebra caudalis II-V bebas, vertebra caudalis VI bersatu membentuk  pygostylus (penyokong bulu ekor) pada ujung ekor burung modern.

Mamalia
      Mempunyai 5 daerah vertebra, yaitu:
1. V. servicalis : 7 ruas, tipe vertebra kebanyakan acoel, kecuali v. servicalis Ungulata
    opisthocoel.
2. V. thoracalis (dada).
3. V. lumbalis (abdomen).
4. V. sacralis (pinggul): dibentuk 3-5 ruas yang bersatu untuk tempat persendian
    cingulum pelvicale.
5. V. caudalis (ekor) jumlahnya bervariasi.
Costa
       Pertama kali dijumpai pada ikan dengan 2 tipe costae, costae dorsalis dan vertebralis. Costa vertebralis di ekor pada beberapa ikan bertemu diventral untuk membangun arcus hemalis.
       Rusuk pada tetrapoda bertipe bicipitale (berkepala dua). Kepala costa yang dorsal (atas) disebut tuberculum costae berartikulasi dengan diapophysis, kepala costae yang ventral (bawah) disebut capitulum costae berartikulasi dengan parapophysis atau badan vertebra.
      Pada Amphibi, costae mereduksi, tidak bersambungan dengan sternum. Pada Reptil, costae terdapat pada semua vertebra di daerah badan dan ekor. Perlekatan costa dan sternum pertama kali dijumpai pada reptil. Pada ular, semua vertebra ditubuh (vertebra dorsalis) mempunyai costa kecuali atlas dan axis, karena ular tidak punya sternum, costa berakhir bebas.
       Pada burung, costa kuat, menghubungkan vertebra thoracalis dengan sternum. Pada pars vertebralis costa terdapat processus uncinatus yang menutup costa di posteriornya, berfungsi untuk perlekatan otot serta memperkuat thorax (Gambar 3.10). Pada mamalia, costa terdiri dari 2 bagian, yaitu pars vertebralis (dari tulang) dan pars sternalis (tulang rawan) yang bersatu dengan sternum.
Costa mamalia ada 3 macam, yaitu:
a. C. vera, costa yang langsung berhubungan dengan sternum.
b. C. spuria, costa yang menempel pada costa di depannya.
c. C. fluctuantes, costa yang berakhir bebas atau tidak berhubungan dengan sternum
   (Gambar 3.11).

Sternum
Sternum adalah elemen rangka di medio ventral yang berfungsi:
1.Sebagai tempat persendian dengan tulang rusuk
2.Memperkokoh tubuh
3. Perlindungan organ visera (paru-paru dan jantung)
4. Tempat perlekatan otot dada dan anggota depan.
       Sternum merupakan struktur khas pada tetrapoda. Tidak dijumpai pada Caecilia, Urodela rendah, ular, kadal tidak berkaki dan kura-kura (penyu).
       Pada Anura, sternum terdiri dari :1. omosternum (tulang) dengan perluasan ke anterior berupa cartilago yang disebut episternum, 2. mesosternum, dengan perluasan ke posterior yang disebut xyphisternum. Reptil, penyu tanpa sternum tapi plastronnya kuat, berhubungan erat dengan cingulum pectorale. Pada burung yang aktif terbang dan penguin, sternum dilengkapi dengan carina sterni yang berfungsi sebagai tempat perlekatan otot dada yang berperan untuk terbang. Pada mamalia, sternum terdiri dari segmen tulang yang disebut sternebra. Bagian sternum mamalia: Presternum = manubrium (Di anterior), mesosternum (ditengah) dan metasternum / xyphistrenum (diposterior) pada ujungnya melekat cartilago xiphoideus.
      Pada manusia, sternum terdiri dari : 1. manubrium di cranial, 2. carpus (badan) di tengah, 3. processus xiphoideus di caudal.
Cranium (tengkorak)
       Ditinjau dari proses penulangan, cranium dibangun oleh rawan, karena itu disebut:
1. Chondrocranium, contoh pada ikan bertulang rawan
2. Dermatocranium, dibentuk secara osifikasi intramembran.
Ditinjau dari letak dan fungsinya, cranium dibedakan:
1. Neurocranium: bagian tengkorak yang terdiri dari tulang pembungkus otak (brain case), berfungsi melindungi otak.
2. Splanchnocranium (cranium viseral): bagian tengkorak yang menyokong alat pernafasan maupun alat pencernaan.

Skeleton appendiculare
1. Cingulum pectorale (gelang bahu) (Gambar 3. 13).
            Cingulum pectorale yang terdapat pada semua vertebrata merupakan modifikasi dari suatu pola dasar yang dimiliki Teleostei dini, terdiri atas tulang endochondral yaitu: tulang coracoid, scapula dan supra scapula, tulang dermal yang terdiri atas clavicula, cleithrum, supra cleithrum dan post temporal
             Pada Teleostei sekarang, coracoid dan scapula menyatu membentuk tulang coracoscapula, sedang tulang cleithrum menjadi tulang utama dari C. pectorale. Pada ikan bertulang rawan, tersusun oleh tulang rawan, tanpa elemen  dermal.
              Pada Amphibi (Anura) tersusun dari clavicula, epicoracoid, coracoid, scapula, supra scapula. Pada reptil Sinapsida, Monotremata mempunyai interclavicula, clavicula, cleithrum.
              Pada burung terbang, 2 clavicula bersatu dengan interclavicula di ventral membentuk furcula. Pada burung tidak terbang clavicula tidak bertemu, jadi tidak ada furcula.
             Pada mamalia, terdapat clavicula dan scapula. Ikan paus, Ungulata, beberapa Carnivora tidak ada clavicula. Mamalia yang mempunyai clavicula besar, insektivor, kelelawar, rodentia, marsupialia, primates. Scapula selalu ada pada mamalia.
2. Cingulum pelvical (gelang panggul) (Gambar 3. 15).
             Tidak ada komponen dermal. 
Amphibi primitif mempunyai c. pelvicale yang kukuh membentuk segitiga dengan ilium menjadi bagian apeks. Ilium merupakan adaptasi waktu katak mendarat sesudah meloncat.
Pada reptil     Ilium bersatu dengan 2 v. sacralis, melebar untuk perlekatan otot tungkai depan, merupakan modifikasi reptil bipedal, berupa tangkai, c. pelvicale mereduksi atau menghilang (ular).
Pada aves  sangat kokoh, besar dan menyatu disebut synsacrum. Pubis dan ischium tidak pernah berfusi, tidak membentuk simfisis pubis, memungkinkan untuk lalunya telur yang ukurannya cukup besar kecuali pada Archaeopterix. Ilium dan ischium disebut tulang anominatus.
  

Pada mamalia terdapat sympisis pelvis (hasil fusi tulang pubis dan ischium). Ke- 3 elemen C. pelvic (ilium, iscium, pubis) membentuk acetabulum (tempat persendian dengan bonggol dari femur). Pada monotremata dan marsupialia dimuka pubis terdapat epipubis yang berguna untuk menyokong kantong abdomen (marsupialium)
Rangka anggota tetrapoda
       Meskipun tetrapoda pada umumnya mempunyai 4 buah anggota, tetapi ada yang hanya mempunyai sepasang anggota atau tidak beranggota. Ada pula yang anggota mukanya mengalami modifikasi sebagai sayap atau dayung, oleh karena itu anggota dengan modifikasinya digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti berjalan, merangkak, berenang, meloncat, memanjat, melayang, terbang, menggali dan lain-lain.



Minggu, 16 Maret 2014



Sistem Rangka (Skeleton)

Pada Vertebrata sistem rangka (skeleton) disusun dari rawan, tulang atau kombinasi dari keduanya yang merupakan derivat lapisan embrional mesoderm. Dalam pertumbuhannya sel mesenkim akan menjadi sel tulang muda (osteoblast) atau sel rawan muda (chondroblast) untuk kemudian membentuk tulang atau rawan. Tulang mengandung matrix serabut kolagen sebagai anyaman rangka, diisi oleh endapan kristal hidroxiapatit (kalsium, fosfat dan ion hidroxil), diperkuat dengan osteoid (zat yang disekresikan oleh osteoblast). Tulang pembentuk rangka berasal dari penulangan endochondral dan intra membran. Bila penulangan intra membran berlangsung di bawah lapisan dermis dari kulit, tulangnya disebut tulang dermal. Penulangan Intra membran
       Proses penulangan intramembran berlangsung sebagai berikut:
1. Terjadi agregasi sejumlah sel mesenkim embrional membentuk blastema.
2. Sel mesenkim ini membelah diri, sebagian sel anak akan menjadi sel fibroblast yang
    mensekresikan kolagen, sel anak yang lain akan menjadi sel osteoblast.
3. Sel osteoid menggetahkan matrix tulang yang disebut osteoid dalam ruang intraseluler
    yang mengandung serabut kolagen yang telah dihasilkan oleh sel fibroblast.
4. Ke dalam matrix intraseluler terjadi invasi pembuluh darah sehingga matrix menjadi
    vasculer.
5. Pembuluh darah akan mendifusikan garam calsium dan garam fosfat ke dalam matrix,
    sehingga terbentuk endapan kristal hidroxiapatit.
6. Sel osteoblast yang telah terkurung oleh matrix tulang yang mengeras oleh endapan
    kristal hidroxi apatit akan menjadi sel tulang yang disebut sel osteosit.

* Tahap I adalah proses hipertrofi sel rawan muda (chondroblast) dan proses destruksi sel
   rawan (chondrosit), sehingga terbentuk rongga yang dipisahkan oleh septum matrix
   rawan yang telah mengalami kalsifikasi.
* Tahap II dimulai dengan adanya suatu tunas osteogenik yang mampu menghasilkan
   bakal sel tulang (osteoblast), yang akan dibawa oleh pembuluh kapiler menembus ke
   dalam rongga yang semula diisi oleh sel osteosit namun telah mengalami degenerasi.
   Selanjutnya bakal ini akan membentuk sel osteoblast yang akan menggetahkan matrix
   tulang (osteoid) pada matrix rawan yang telah mengalami kalsifikasi. Dengan demikian
   terbentuk jaringan tulang yang semula ditempati oleh jaringan rawan.

Pembentukan Jaringan Rawan
       Jaringan ini dibentuk di dalam suatu blastema mesenkim prechondral dengan melalui proses chondrogenesis akan membentuk rawan. Caranya : Sel mesenkim membelah diri dan sebagian sel anak menggelembung menjadi sel rawan muda yang disebut chondroblast, yang akan menggetahkan matrix kolagen serta mucopolysacharida-sulfat. Jaringan rawan yang terbentuk dapat bertahan sampai tua atau akan dirombak menjadi tulang dengan osifikasi endochondral.
Tulang Heterotropik
       Tulang ini dapat terjadi secara intra membran maupun secara endochondral, namun berlangsung di luar sistem rangka.Contoh :os cardis pada septum interventrikuler dari jantung rusa dan sapi, baculum atau os penis diantara badan spons pada penis kelelawar, pesulus, elemen rangka internal yang terdapat pada siring pada burung.       
Fungsi skeleton:
Penyokong tubuh, perlekatan otot, pelindung bagian tubuh yang lunak, memelihara bentuk tubuh, bersama dengan otot membangun alat gerak dan merupakan sumber kalsium.
Skeleton dibedakan atas eksoskeleton dan endoskeleton.
 Endoskeleton dibedakan atas :
1)   Skeleton Axiale (rangka sumbu) terdiri atas :
      a) Tulang belakang (columna vertebralis)
      b) Tulang rusuk (costae)
      c) Tulang dada (Sternum)
      d) Tulang tengkorak (cranium)
2)   Skeleton appendiculare (rangka anggota) terdiri atas :
      a) Gelang bahu ( cingulum pectorale)
      b) Gelang panggul (cingulum pelvicale)
      c) Tungkai depan (extremitas craniale)
      d) Tungkai belakang (exteremitas caudale)

Skeleton axiale
* Columna vertebralis (tulang belakang)
   Tulang belakang dibangun oleh sederetan vertebra ( ruas tulang belakang) yang
   terentang dari tengkorak hingga ujung ekor dan berfungsi melindungi sum-sum tulang
   belakang.
* Vertebra
    Pada setiap columna vertebralis terdapat lebih dari satu variasi morfologi vertebra,
    misalnya vertebra pada tubuh berbeda dengan vertebra ekor. Pada tetrapoda, vertebra
    tubuh mengalami modifikasi lebih lanjut, misalnya bila berhubungan dengan costa
   (vertebra thoracalis) dengan cingulum pelvicale (vertebra sacralis)atau bila terletak
   pada leher (vertebra servicalis). Satu vertebra umumnya terdiri atas :Centrum (carpus)=
   badan vertebra, satu atau dua arcus (lengkung) dan beberapa processus (tonjolan)= taju
  (apofisis)

 * Centrum
    Centrum adalah massa silinder padat di bawah tubus neuralis saat embrio ditempati
    chorda dorsalis. Centrum sebagai tempat persendian antara 2 vertebra yang saling
    berdekatan mempunyai bentuk permukaan yang bervariasi tergantung dari lokasi dan
    jenis hewan.
Jenis centrum vertebra  (Gambar 3. 4 ).
a. Amphicoel : kedua ujung permukaan centrum cekung (concaf), persinggungan
    persendian kedua vertebra yang berdekatan hanya terjadi pada keliling bagian tepi
    sehingga membatasi pergerakan kesegala arah,contoh pada ikan.
b. Procoel: permukaan depan centrum cekung, permukaan belakang cembung / datar.
    Contoh pada katak.
c. Opisthocoel: permukaan depan centrum cembung / datar. Permukaan belakang cekung.
    Contoh pada kura-kura.
d. Acoel (amphiplatyal): kedua permukaan centrum datar / tidak berongga. Contoh pada
    manusia.
e. Heterocoel: Permukaan ujungnya tidak sama, terdapat lengkungan vertikal dan lateral,
    bentuknya seperti sadel, jadi merupakan kombinasi bentuk permukaan concaf dan
    confex. Contoh pada vertebra leher pelikan.
Arcus
       Arcus neuralis dibentuk oleh 2 buah keping tulang yang bertemu dimedio dorsal. Berfungsi melindungi medula spinalis. Rongga tempat medula spinalis disebut foramen vertebra dan saluran yang terbentuk oleh urutan vertebra disebut canalis vertebralis= canalis neuralis.
       Arcus hemalis terletak di ventral centrum vertebra ikan, ekor amphibi dan beberapa amniota, berfungsi melindungi arteri dan vena caudalis.
Processus= taju
       Merupakan tonjolan arcus dan centrum vertebrae, jumlahnya kebanyakan sepasang, berfungsi untuk menambah ketegaran columna vertebralis, mencegah pembengkokan berlebihan untuk persendian tulang rusuk dan untuk perlekatan otot.
Sesuai dengan fungsinya processus dibedakan:
1. Yang berfungsi untuk persendian dengan rusuk, yaitu:
     a.    Diapophysis : terdapat pada centrum sebelah dorsolateral untuk persendian dengan tuberculum costa bicephal.
     b.    Parapophysis : terdapat pada centrum sebelah lateral sebagai tempat persendian dengan capitulum costa bicephal.
     c. Basopophysis : penonjolan di ventrolateral dari centrum, untuk persendian dengan costa monocephal (ikan). Pada vertebrata ekor kedua ujung basopophysis ini mengalami fusi menjadi arcus hemalis.
    d. Pleuropophysis: letaknya lebih lateral dari basopophysis, tempat persendian dengan costa yang vestigial.
2. Yang berfungsi untuk persendian antar vertebra, yaitu:
     a. Prezygapophysis : di anterior arcus neuralis, permukaan sendinya menghadap ke atas (superior) atau ke depan (anterior) sebagai tempat untuk persendian.
     b. Postzygapophysis: terdapat sebelah posterior arcus neuralis dengan permukaan persendiannya menghadap ke bawah (inferior) atau ke belakang (posterior).
     c. Zygosphene: berdekatan dengan prezygapophysis, merupakan tempat persendian dengan
     d.    Zygantra, dari vertebra di depannya.
3. Yang berfungsi sebagai tempat melekatnya urat (tendo), yaitu:
     a. Processus neuralis: di dorsal arcus neuralis.
     b.    Processus transversal: di lateral arcus neuralis.
     c. Hipapophysis: di medioventral centrum (reptil tertentu, burung, mamalia).
     d.    Metapophysis: processus mamilaris, berdekatan dengan prezygapophysis.

Vertebra pada ekor ikan
       Pada bangsa ikan susunan vertebra caudal akan menjadi bentuk dasar dari ekor, beberapa bentuk ekor (Gambar 3. 5 ), yaitu :
1. Tipe protocercus, bentuk dan struktur simetri bilateral baik internal maupun eksternal.
    Contoh pada ikan primitif (Cyclostomata).
2. Heterocercus, bentuk dan struktur internal maupun eksternal yang tidak simetri. Arcus
    hemalis dan processus hemalis yang melebar disebelah ventral disebut hipularia, di
    posterior disebut epularia. Contoh pada ikan hiu.
3. Homocercus, bentuk dan struktur internal asimetri dan struktur eksternal yang simetri.
    Contoh pada ikan mas.
4. Dificercus, merupakan evolusi dari tipe heterocercus, karena itu disebut juga tipe
   heterocercus sekunder. Bentuk dan struktur tampak simetri bilateral baik internal
    maupun eksternal. Contoh pada ikan Dipnoi dan Crossopterygii (Latimeria).
Anatomi Perbandingan
Pada ikan
       Columna vertebralis disusun oleh 2 tipe vertebrae, yaitu: vertebra cranialis (V. abdominalis = v. badan) dan vertebra caudalis yang mempunyai arcus hemalis.
 Pada Elasmobranchii.
       Pada vertebra caudalis beberapa Elasmobranchii dan Amia calva terdapat 2 centrum pada satu vertebra. Keadaan ini disebut diplospondylus, yang memungkinkan gerakan ikan secara fleksibel selama berenang.
 Pada Teleostei
           Sebagian besar bertipe amphicoel, pada ekor  terbentuk arcus hemalis serta persatuan kedua arcus hemalis membentuk spina hemalis (Gambar 3.6).
 Pada Tetrapoda
          Adanya kehidupan terestrial, menyebabkan gerakan kepala lambat laun menjadi terpisah dari gerakan tulang belakang. Untuk memudahkan mobilitas kepala, maka terjadi reduksi rusuk vertebra tubuh yang anterior dan disebut vertebra servicalis. Amniota membentuk leher yang lentur dan panjang dengan demikian jumlah vertebra lehernya banyak.







Sabtu, 15 Maret 2014

Baturai Pantun (Kesenian Tradisional Budaya Banjar) Kalimantan Selatan...


Ini adalah naskah baturai pantun yang semestinya digunakan untuk mengikuti sebuah lomba. Karena pesertanya kurang banyak "tidak memenuhi target panitia" jadi lombanya dibatalkan. Daripada sayang dibuang, jadinya di posting di Blog ini aja dehh,,,,!!!
Baturai Pantun merupakan salah satu kesenian daerah Banjar, yaitu suatu kesenian yang dalam istilah orang Banjar (Kalimantan Selatan) disebut basasahutan pantun. Biasanya baturai pantun ini dilakukan oleh dua orang. Baturai pantun ini juga kadang-kadang ada pada budaya suku-suku tertentu di Indonesia, Hanya saja perbedaannya adalah: biasanya bahasa yang digunakan dalam baturai pantun adalah bahasa daerah Banjar. Berikut ini merupakan salah satu contoh naskah baturai pantun yang menggunakan  bahasa Banjar.
“Baturai Pantun”
1)      Tulak kapasar manukar tilam
Manukar tilam kahalusan
Ooii panuntun,,, Bolehkah kami maucap salam
Buhan pian manyahutakan
Assalamu’alaikum Wr...Wb...
2)      Manukar Dodol di kandangan
Kada afdol mun kita kada bakanalan,,

3)      Pa Idiannoor ramah urangnya
PR 3 Jabatannya
Ngaran ulun liwar haratnya
Mabrur haja kadada hajinya,

4)      Amun tulak Kasakolah
Nyamannya basapida
Ngaran ulun Athoillah
Dikiyaunya Atoi haja

5)      Bajalanan tulak ka Jakarta
Malihat Monas banyak amasnya
Kami dari fakultas MIPA
Datang kasini umpat maramiakan suasana

6)      Anak pramuka sangatlah gagah
Lawan pang harat maulah tinda
Aku handak batakun hulu nah
Napa tema lomba nang ada

7)      Mun ikam manukar mija
Tukarlah di tanjung kota
Jangan tahu umpat haja
Tema kali ini budaya banua kita

8)      Amun nukar di tanjung kota
Murahkah harganya
Amun tentang banua kita
Aku paling panahunya

9)      Ka pulau kambang naik parahu
Disana banyak wariknya
Jangan bapadah aling tahu
Amun kada ada buktinya

10)  Tulak kapasar manukar lukah
Batakun urang liwar larangnya
Ikam handak buktikah
Tu pang pasar terapung buktinya

11)  Kapasar iwak pakai kamija
Tapi pang banyak manukar tahu
Yang ikam sambatakan tu sabuting haja
Maka tadi bepadah paling tahu

12)  Manukar durian diulah tampuyak
Maulah tampuyak dibanyaki uyahnya
Kada kawa’ae manyambat banyak
Mun baris pantun ada batasnya

13)  Binian bungas pakai karudung
Tapi pang sayang ada ampunnya
Salain pasar terapung
Baturai pantun ni pang salah satunya

14)  Panuntun kada mau baranai
Ditimbai duit lakas manyasahnya
Mun dua tu urang tahu’annae
Sambatakan pang lagi nang lainnya

15)  Binian putih liwar langkarnya
Ujar pang urang ngarannya ain
Mun kusambatakan samuanya
Kada sampat tampil lagi yang lain

16)  Juragan iwak ngarannya surya
Ba’isi bini ngarannya rara
Amun handak tahu nang lainnya
Takuni nang ampun acara

17)  Baisi bini ngarannya rara
Sakalinya ada bini kadua
Amun aku nakuni ampun acara
Katahuan pada banyak kada tahu budaya banua

18)  Tulak kawarung manukar hintalu
Hintalunya asisa dua
Nih ngini gan katahuanku
Pada banyak kada tahu budaya banua

19)  Kupu-kupu bungas halarnya
Bahinggap di bahuku
Tarus pang apa solusinya
Sakira aku banyak tahu

20)  Tulak kaBanjar di tilang polisi
Ditilang polisi aku manyogoknya
Amun ikam handak solusi
Umpati lomba, PANTINK ngarannya

21)  Iwak papuyu dikurung dalam kolam
Mun sudah ganal ditangkap pakai lunta
Salut gasan BEM KM UNLAM
Melestarikan budaya banua

22)  Singgah dirantau nukar kuini
Sampai dirumah diulah sup buah
Kalawasan sudah kita disisni
Cukupakan kah sudah

23)  Kambang malati harum baunya
Di pakai gasan madi tujuh bulanan
Amun handak habis sudah waktunya
Ayuja kita cukupakan

Ooooo... panuntun sampai
disini hajalah kami
Sabalum kami manutup nih ada cuci mulutnya

Tulak ka pasar pakai jukung
Sampai di pasar duduk diwarung
Mun handak kuliah janganlah bingung
Fakultas mipa siap manampung

Terima Kasih......
Wassalamu’alaikum Wr....Wb.....