Ilmuwan "BIOLOGI" masa depan. Genetics, Molecular, Biodiversity, Biotechnology, Microbiology and Green energy Researcher. Melalui blog ini aku berbagi, menjadikan hidup lebih bermanfaat. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Pengalaman yang kutuliskan disini akan selalu menjadi kenangan bagiku, agar orang yang membacanya terinspirasi olehnya. Bukan agar orang lain menjadi sepertiku, tetapi mengetahui pengalaman hidupku dan menjadi lebih baik dariku....
Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan
Selasa, 15 April 2014
Pentingkah Agenda P2B, MAKRAB, dan LKMM bagi anda,,,
Saya adalah seorang mahasiswa baru yang sudah menempuh semester dua,, kenapa masih disebut mahasiswa baru,,?
ya pertanyaan itu pasti akan menghampiri pikiran anda. sebelum kita mengikuti agenda-agenda pengkaderan di kampus kita masih akan disebut mahasiswa baru. Saya berkuliah di progarm studi BIOLOGI Fakultas MIPA UNLAM Banjarbaru. kegiatan pengkaderan yang saya maksud meliputi P2B, Makrab, dan LKMM.
P2B merupakan agenda wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa baru, nama lain dari P2B adalah ospek (begitulah orang menyebutnya). yang kedua adalah Makrab (malam keakraban) yaitu,, suatu agenda pengkaderan yang biasa dilakukan oleh Himpunan Mahaiswa Program Studi, dua agenda yang telah saya sebutkan merupakan merupakan agenda yang telah saya lalui. Berdasarkan penglaman saya kedua kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang menarik untuk diikuti,, banyak pengalaman yang saya dapatkan dari dua kegiatan tersebut, yang pertama yaitu P2B..
Ketika P2B banyak pengalaman yang saya dapatkan, mulai dari pelajaran agar lebih disiplin lagi,, sampai solidaritas dan semangat terhadap sesama mahasiswa satu angkatan., untuk menjadi lebih percaya diri lagi didepan orang lain.
Salah satu pengalaman yang ingin saya ceritakan ialah ketika pada hari ketiga (hari terakhir P2B) saya telat bangun pagi alasan yang saya gunakan kala itu adalah saya menghapal lagu Mars MIPA, yang merupakan lagu Mars Fakultas kami,,,tepatnya pada malam hari saya terbangun kira-kira pada jam 1 malam, lalu sambil berbaring saya menghapal lagu tsb. Setelah saya terbangun pada pagi hari, saya sadar bahwa saya kesiangan. Seharusnya saya bangun dan berangkat pada jam 6 pagi,, tapi saya tiba dikampus pada jam 8 pagi. Setelah bangun saya langsung cuci muka, lalu makai baju (seragam SMA) tanpa mandi. Sampai di kampus saya dikerumunin sama panitia lapangan. mereka nanyain saya kenapa saya telat kekampus, saya katakan saya ketiduran dengan alasan menghapal lagu yang telah saya sebutkan sebelumnya. Meskipun mereka mempunyai wajah yang selalu terlaihat sebagai orang yang pemarah di mata kami (mahasiswa baru) kala itu tetapi mereka tetap perhatian terhadap kami. Buktinya waktu itu aku ditanya "Sudah makan atau belum?" lalu aku jawab "belum" kemudian mereka memberi aku Roti.. sambil duduk dan dikerumunin mereka aku sadar mereka tidak selalu marah-marah, bahkan lucunya aku malah di becandain mereka.
Agenda seperti P2B tersebut merupakan batu loncatan bagiku untuk menjadi lebih baik lagi,,,
ya pertanyaan itu pasti akan menghampiri pikiran anda. sebelum kita mengikuti agenda-agenda pengkaderan di kampus kita masih akan disebut mahasiswa baru. Saya berkuliah di progarm studi BIOLOGI Fakultas MIPA UNLAM Banjarbaru. kegiatan pengkaderan yang saya maksud meliputi P2B, Makrab, dan LKMM.
P2B merupakan agenda wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa baru, nama lain dari P2B adalah ospek (begitulah orang menyebutnya). yang kedua adalah Makrab (malam keakraban) yaitu,, suatu agenda pengkaderan yang biasa dilakukan oleh Himpunan Mahaiswa Program Studi, dua agenda yang telah saya sebutkan merupakan merupakan agenda yang telah saya lalui. Berdasarkan penglaman saya kedua kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang menarik untuk diikuti,, banyak pengalaman yang saya dapatkan dari dua kegiatan tersebut, yang pertama yaitu P2B..
Ketika P2B banyak pengalaman yang saya dapatkan, mulai dari pelajaran agar lebih disiplin lagi,, sampai solidaritas dan semangat terhadap sesama mahasiswa satu angkatan., untuk menjadi lebih percaya diri lagi didepan orang lain.
Salah satu pengalaman yang ingin saya ceritakan ialah ketika pada hari ketiga (hari terakhir P2B) saya telat bangun pagi alasan yang saya gunakan kala itu adalah saya menghapal lagu Mars MIPA, yang merupakan lagu Mars Fakultas kami,,,tepatnya pada malam hari saya terbangun kira-kira pada jam 1 malam, lalu sambil berbaring saya menghapal lagu tsb. Setelah saya terbangun pada pagi hari, saya sadar bahwa saya kesiangan. Seharusnya saya bangun dan berangkat pada jam 6 pagi,, tapi saya tiba dikampus pada jam 8 pagi. Setelah bangun saya langsung cuci muka, lalu makai baju (seragam SMA) tanpa mandi. Sampai di kampus saya dikerumunin sama panitia lapangan. mereka nanyain saya kenapa saya telat kekampus, saya katakan saya ketiduran dengan alasan menghapal lagu yang telah saya sebutkan sebelumnya. Meskipun mereka mempunyai wajah yang selalu terlaihat sebagai orang yang pemarah di mata kami (mahasiswa baru) kala itu tetapi mereka tetap perhatian terhadap kami. Buktinya waktu itu aku ditanya "Sudah makan atau belum?" lalu aku jawab "belum" kemudian mereka memberi aku Roti.. sambil duduk dan dikerumunin mereka aku sadar mereka tidak selalu marah-marah, bahkan lucunya aku malah di becandain mereka.
Agenda seperti P2B tersebut merupakan batu loncatan bagiku untuk menjadi lebih baik lagi,,,
Jumat, 04 April 2014
Kerusakan Lingkungan di Banua Kita
Kalimantan selatan merupakan provinsi yang berbatasan langsung
dengan laut Jawa di selatan dan selat
makasar di timurnya. Kalimantan Selatan atau yang biasa disebut Kalsel ini
beribukota Banjarmasin. Luas wialayah kalimantan selatan berkisar antara kurang
lebih sekitar 37 ribu kilometer persegi. Jika di bandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, wilayah kalsel masih
dipenuhi hutan lebat, sungai dan juga lahan basah berupa rawa-rawa. Sedangkan pada saat ini bangunan dan pemukiman memenuhi kalsel, menelan banyak hutan dan rawa, terutama dan
khususnya di wilayah kota Banjarmasin dan Banjarbaru.
Berbagai kegiatan manusia telah merubah potret kalimantan selatan.
Dari yang dulunya dipenuhi dengan hutan yang lebat, sungai, dan rawa-rawa
berubah menjadi pemukiman, bangunan, gedung-gedung pusat perbelanjaan, dan
tanah yang lapang tanpa pohon. Yang kemudian menimbulkan dampak yang lebih jauh
berupa bencana alam. Adapun kegiatan yang dimaksud diantaranya; penambangan,
pembangunan, dan hal-hal lainnya yang memberikan dampak kurang baik terhadap
lingkungan.
Jika kita merujuk ke bidang ekonomi, pertambangan dan pembangunan
memang tidak dapat dihindari. Karena dengan kegiatan itulah perekonomian di
kalimantan selatan dapat berjalan, dan kemakmuran dapat dicapai. Bagi orang-orang
yang mencintai lingkungan, memilih antara lingkungan dan perekonomian memang
sulit. Lingkungan berkaitan dengan masa
depan (bumi, ketersediaan air bersih, udara yang sehat, dan lain-lain) sedangkan
perekonomian berkaitan dengan dirinya dan
kemakmuran orang banyak. Sedangkan orang yang sebaliknya lebih cenderung
memilih ekonomi, karena ia lebih mementingkan dirinya. Kesimpulannya, kegiatan
pertambangan dan perekonomian lainnya harus tetap berjalan.
Berkaca dari permasalahan diatas, orang-orang lingkungan (orang-orang
yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan yang tinggi; orang-orang yang
berusaha menyelamtkan lingkungan dengan segala pengetahuan yang dimilikinya)
menciptakan suatu solusi tanpa masalah, sehingga tidak ada yang dirugikan,
perekonomian tetap berjalan dan lingkungan tetap lestari.
Akan tetapi, jika
seandainya pemikiran-pemikiran semacam ini baru muncul sekarang, maka akan
menjadi percuma. Karena faktanya saat di kalimantan selatan kerusakan
lingkungan sudah terlanjur terjadi, disebabkan oleh kegiatan pertambangan dan
lain sebagainya. Sehingga pemikiran yang dibutuhkan saat ini, bukan lagi
“Bagaimana melakukan kegiatan penambangan tanpa merusak lingkungan?” atau “Rancangan
bangunan seperti apa yang lebih efisien sehingga tidak memerlukan banyak lahan
dan tidak menelan banyak hutan?”. Tetapi akan menjadi “Bagaimana menanggulangi
pencemaran air di sungai Martapura? atau sebagainya”.
Bagaimanapun juga
apabila kegiatan perekonomian seperti yang telah saya sebutkan, jika dilakukan
tanpa memperdulikan lingkungan, maka
akan menimbulkan dampak yang sangat komplek baik untuk kehidupan saat ini
maupun di masa yang akan datang. Sehingga saat ini, baik secara global,
Indonesia pada umumnya dan Kalimantan Selatan khususnya, isu-isu yang berkaitan
dengan masalah kerusakan lingkungan dan upaya penanggulangannya menjadi sangat
menarik untuk dibicarakan.
Jika kita membahas
mengenai kerusakan lingkungan dan mempelajarinya lebih dalam, ternyata
kerusakan lingkungan yang saat ini terjadi tidak hanya disebabkan oleh kegiatan
pertambangan dan pembangunan saja. Tetapi juga disebabkan oleh perilaku manusia
lainnya, seperti membuang sampah sembarangan, dan lainnya.
Saat ini, sudah
banyak kejadian dan bencana yang terjadi sebagai dampak dari kerusakan
lingkungan. Salah satunya, ialah yang baru-baru saja terjadi di daerah
Banjarbaru; yaitu banjir yang menenggelamkan banyak rumah, dan menghanyutkan
dua orang. Banjir yang terjadi ini merupakan indikasi hilangnya hutan lahan
basah di kawasan sekitar Banjarbaru, yang dulunya sangat banyak dikawasan ini.
Selain banjir, masih banyak lagi dampak lainnya.
Banjir tadi,
hanyalah salah satu dampak dan contoh dari kerusakan lingkungan yang terjadi di
Kalimantan Selatan. Masih banyak lagi contoh yang lain, seperti hilangnya
sungai dari kota yang berjuluk seribu sungai (Banjarmasin), gundulnya hutan
akibat kegiatan pertambangan, hilangnya
populasi Anggrek Bulan Pelaihari, dan lainnya.
Hal yang saya
sampaikan sebelumnya adalah sebagai
cerminan bagi kita, bahwa kerusakan yang terjadi di daerah kita (Kalimantan
Selatan) sudah sangat parah, dan sangat memerlukan penanggulan. Oleh karenanya
saya mengajak teman-teman, semua warga Kalimantan Selatan dan seluruh warga
negara Indonesia, untuk menjaga lingkungan dan bumi kita, dengan memulai dari
hal kecil seperti; tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan tas
belanjaan, dan masih banyak lagi. Tulisan saya ini berawal dari keprihatinan
saya terhadap lingkungan, dan agar kita semua ingat bahwa; Bumi ini adalah
titipan, untuk dititipkan lagi ke generasi berikutnya”.
Sabtu, 29 Maret 2014
Definisi, Manfaat, dan Masalah yang dihadapi Lahan Basah
Definisi Lahan Basah
Berdasarkan Konvensi Ramsar(1971) di Iran; yaitu konvensi Internasional tentang lahan basah.
Lahan Basah adalah daerah-daerah rawa, paya, lahan gambut atau badan perairan lainnya baik alami maupun buatan, airnya mengalir atau tergenang permanen atau sementara, rasanya tawar, payau & atau asin termasuk kawasan laut dimana kedalaman airnya pada saat surut terendah tidak lebih dari 6 m.
Sedangkan menurut beberapa Ilmuwan (Warthington, 1976 ; Cowardin et
al. 1979 ; Denny, 1985)
Lahan Basah adalah suatu daerah perairan antara lingkungan daratan dengan lingkungan perairan, dimana tanah yang tergenang atau jenuh air menyebabkan berkembangnya suatu vegetasi yang khas.
Repprot,
1990, mendefinisikan lahan basah sebagai daerah persawahan, sedangkan Nontji,
A. et al. 1986, mendefinisikan sebagai kawasan perairan rendah, perairan rawa yang merupakan peralihan antara lingkungan perairan dan daratan.
Di Indonesia definisi Lahan Basah di Indonesia di bagi menjadi dua, yaitu:
- Golongan A; lebih bersifat umum yang merupakan jenis lahan basah yang tidak memperhatikan adanya pengaruh pasang surut.
- Golongan B; yang membedakan adanya pengaruh pasang surut.
- Manfaat Ekologis, meliputi:
- Sebagai Habitat beberapa jenis mahkluk hidup (flora dan fauna yang mempunyai nilai ekonomis dan dilindungi).
- Pengatur Fungsi Hidrologis (pemasok air ke lahan basah lain,memelihara iklim mikro, dan mencegah intrusi air laut).
- Menjaga Kualitas Air (pengendap lumpur, penambat unsur hara, penambat bahan beracun)
- Pencegah Bencana Alam (Mencegah banjir, memecah kekuatan gelombang dan arus, menahan bahan dan angin).
- Menjaga sistem dan proses-proses alami (proses dan sistem ekologi, geomorfologi, dan geologi; penyerapan karbon; mencegah terjadinya tanah sulfat masam).
- Penghasil sumber daya hayati (perikanan, pertanian dan hutan, sumber plasma nutfah).
- Penghasil Energi (Pembangkit Listrik Tenaga Air).
- Sarana Transportasi.
- Rekreasi dan Pariwisata.
- Kepentingan Sosial, Budaya, dan Agama (rumah laning atau panggung).
- Sarana Penelitian dan Pendidikan.
Masalah yang di hadapi Lahan Basah
Banyak masalah yang dihadapi lahan basah saat ini, yaitu berkaitan dengan masalah kerusakan lingkungan, alih fungsi lahan basah, pencemaran dan lainnya.
Kerusakan Lahan Basah, meliputi penebangan liar, penangkapan ikan yang berlebihan. dan lain sebagainya. Alih funhgsi lahan basah, meliputi pengaliahn menjadi lahan pemukiman, industri. Pencemaran basah, tercemarnya lahan basah oleh zat-zat pencemar baik limbah rumah tangga, maupun limbah industri oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kata-kata Bijak,,,
Ø
Apa yang terlihat baik
tidak selalu baik.Bungkus tidak selalu mencerminkan isinya.Melihat segala
sesuatu hanya berdasarkan penampilan luarnya merupakan cara yang kurang akurat.
Ø Hukum adalah sesuatu yang dianggap paling benar. Karena
kebenaran dinyatakan berdasarkan fakta yang disimpulkan dari bukti dan
pernyataan saksi. Padahal bukti dan pernyataan saksi itu sendiri dapat
direkayasa.
Ø Seseorang menjadi disebut ular bukan karena tubuh atau wajahnya
menyerupai ular. Tetapi karena perkataannya yng mengandung racun; dipenuhi
kepalsuan dan kebohongan.
Ø Yang terpenting dalam hidup ini bukanlah, kita berhasil atau
gagal.Tetapi apa yang kita pelajari?
Setiap kita
berhasil?
Setiap kita gagal?
Ø
Semua orang ingin berhasil.
Tapi tak semua orang benar-benar berusaha untuk berhasil.
Ø
Kita tidak perlu menyesal
apabila kita gagal. Hanya saja yang perlu kita sesali; apabila kita gagal
karena kita tidak pernah berusaha.
Jumat, 21 Maret 2014
Apa yang akan menjadi Prioritas Utama Rektor Unlam terpilih....??
Pemilihan rektor baru Unlam sudah di depan mata, hal yang menjadi perhatian saat ini adalah siapakah yang akan mengisi jabatan rektor tersebut...??
Secara pribadi bagi saya yang merupakan Mahasiswa FMIPA, tidak penting siapa yang akan menjadi rektor Unlam nantinya. Hanya ada satu hal yang penting bagi saya yaitu; apa yang akan menjadi prioritas utama rektor terpilih nantinya untuk memajukan Unlam. Saat ini banyak hal yang akan menjadi tugas rumah rektor Unlam terpilih nantinya. Adapun hal yang menjadi prioritas tersebut antara lain; mengenai sarana dan prasarana kampus Unlam, akreditas Unlam yang masih "C".
Adapun hal yang menurut saya paling penting dan harus dimiliki Unlam ialah;
- Sarana kesehatan yang memadai, yaitu ketika mahasiswa sakit mereka berobat di Universitas sendiri. Saat ini ketika sakit, mahasiswa Unlam lebih memilih untuk berobat diluar. Padahal Unlam sudah memiliki POLIKLINIK. Entah apa yang terjadi, apa karena fasilitas yang disediakan kurang lengkap.
- Psikologi (konseling), Jika dipikirkan, sebenarnya yang satu ini memang sudah ada yaitu "Dosen Pembimbing Akademik". Keberadaan dosen pembimbing akademik memang sangat membantu bagi mahasiswa Unlam termasuk saya. Akan tetapi biasanya Dosen Pembimbing Akademik lebih banyak dimanfaatkan mahasiswa untuk mengkonsultasikan masalah akademik. Dan tidak berfungsi untuk masalah non akademik, mahasiswa cenderung lebih memilih untuk tidak menceritakan masalah pribadinya kepada Dosen Pembimbing Akademik. Padahal masalah-masalah pribadi atau semacamnya bisa menjadi masalah bagi mahasiswa yang kemudian bisa menjadikan seorang mahasiswa kurang produktif ataupun prestasi akademikny menurun.
- Kampus dengan fasilitas dan sarana yang memadai untuk mendukung kegiatan-kegiatan akademik, seperti tempat yang nyaman untuk melakukan diskusi sambil santai dan minum kopi ataupun teh.
- Jalur Sepeda; saat ini pada kenyataannya pengguna sepeda di lingkungan Kampus Unlam memang tidak banyak. Akan tetapi akan sangat membantu bagi para mahasiswa Unlam yang menggunakan sepeda jika Unlam memiliki jalur sepeda.
- Kesejahteraan Mahasiswa, Akan sangat baik jika Unlam menyediakan layanan-layanan di bidang kesejahteraan mahasiswa. Adapun layanan yang dimaksud seperti; tempat ngeprint murah, fotokopi dan alat tulis yang lebih murah, atau bahkan layanan uang pinjaman bagi mahasiswa yang kehabisan uang.
- Fasilitas Internet yang lebih baik yang mendukung untuk keperluan akademik mahasiswa. Saat ini di kampus Unlam memang sudah memiliki fasilitas Internet yang memadai. Akan tetapi fasilitas tersebut lebih banyak digunakan mahasiswa untuk keperluan non-akademik, sehingga tidak mendukung untuk membudayakan penggunaan internet di kampus untuk keperluan akademik. Berkaitan dengan fasilitas internet saya berharap agar setiap mahasiswa bisa menggunkan internet di lingkungan kampus untuk keperluan akademik.
- Kampus yang kurang mendukung untuk kegiatan perkuliahan malam. berkaitan dengan keamanan dan lainnya.
Apa yang saya tuliskan diatas memang terdengar tidak wajar dan aneh,,, Akan tetapi terkadang ada hal yang dianggap kurang penting bagi petinggi Perguruan Tinggi merupakan hal yang penting bagi seorang mahasiswa di sebuah Universitas. Dan perlu diketahui juga seorang petinggi perguruan tinggi tidak akan pernah mengetahui apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa jika tidak mau mendengarkan mahasiswanya.
_"Semoga Dengan Terpilihnya Rektor Baru Unlam Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi"_
Selasa, 18 Maret 2014
Ekosistem Terumbu Karang di Indonesia
Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar dengan jumlah pulaunya yang menjapai 17.508 pulau dengan
luas lautnya sekitar 3,1 juta km2 Wilayah lautan yang luas tersebut
menjadikan Indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman hayati terbesar di
dunia, salah satunya adalah ekosistem terumbu karang. Terumbu karang merupakan
ekosistem khas daerah tropis dengan pusat penyebaran di wilayah
Indo-Pasifik. Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat di perairan
Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas dari perairan
Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia (Walters, 1994 dalam
Suharsono, 1998).
Potensi sumberdaya alam kelautan ini
tersebar di seluruh Indonesia dengan beragam nilai dan fungsi, antara
lain nilai rekreasi (wisata bahari), nilai produksi (sumber bahan pangan dan
ornamental) dan nilai konservasi (sebagai pendukung proses ekologis dan
penyangga kehidupan di daerah pesisir, sumber sedimen pantai dan melindungi
pantai dari ancaman abrasi) (Fossa dan Nilsen, 1996). Ditinjau dari aspek
ekonomi, ekosistem terumbu karang menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat pesisir
di sekitarnya (Suharsono, 1998).
Pengertian Terumbu Karang
Binatang karang adalah
pembentuk utama ekosistem terumbu karang. Binatang karang yang berukuran sangat
kecil, disebut polip, yang dalam jumlah ribuan membentuk koloni yang dikenal
sebagai karang (karang batu atau karang lunak). Dalam peristilahan ‘terumbu
karang’, “karang” yang dimaksud adalah koral, sekelompok
hewan dari ordo Scleractinia yang
menghasilkan kapur sebagai pembentuk utama terumbu, sedangkan
Terumbu adalah batuan sedimen kapur di laut, yang juga meliputi karang hidup
dan karang mati yang menempel pada batuan kapur tersebut. Sedimentasi kapur di
terumbu dapat berasal dari karang maupun dari alga. Secara fisik terumbu
karang adalah terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh karang. Di
Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang sebagian besar dihasilkan
koral. Di dalam terumbu karang, koral adalah insinyur ekosistemnya. Sebagai
hewan yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya,karang merupakan komponen
yang terpenting dari ekosistem tersebut. Jadi Terumbu karang (coral reefs)
merupakan ekosistem laut tropis yang terdapat di perairan dangkal yang jernih,
hangat (lebih dari 22oC), memiliki kadar CaCO3 (Kalsium Karbonat) tinggi, dan
komunitasnya didominasi berbagai jenis hewan karang keras. (Guilcher,
1988).
Tipe- Tipe Terumbu Karang Berdasarkan Jenisnya
Ada dua jenis terumbu karang yaitu :
- Terumbu karang keras (seperti brain coral
dan elkhorn coral) merupakan karang batu kapur yang keras yang
membentuk terumbu karang. Karang batu ini menjadi pembentuk utama
ekosistem terumbu karang. Walaupun terlihat sangat kuat dan kokoh, karang
sebenarnya sangat rapuh, mudah hancur dan sangat rentan terhadap perubahan
lingkungan.
- Terumbu karang lunak (seperti sea fingers dan sea whips) tidak membentuk karang. Terdapat beberapa tipe terumbu karang yaitu terumbu karang yang tumbuh di sepanjang pantai di continental shelf yang biasa disebut sebagai fringing reef, terumbu karang yang tumbuh sejajar pantai tapi agak lebih jauh ke luar (biasanya dipisahkan oleh sebuah laguna) yang biasa disebut sebagai barrier reef dan terumbu karang yang menyerupai cincin di sekitar pulau vulkanik yang disebut coral atol
Tipe- Tipe Terumbu Karang Berdasarkan Bentuknya
Terumbu karang umunya dikelompokkan ke dalam empat
bentuk, yaitu :
- Terumbu karang tepi (fringing reefs).Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
- Terumbu karang penghalang (barrier reefs).Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah
- Terumbu karang cincin.Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulaupulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan.
- Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs).Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu.
Faktor- Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Perkembangan Ekosistem Terumbu Karang
- Suhu
Secara global, sebarang terumbu karang dunia dibatasi oleh permukaan laut
yang isoterm pada suhu 20 °C, dan tidak ada terumbu karang yang berkembang di
bawah suhu 18 °C. Terumbu karang tumbuh dan berkembang optimal pada perairan
bersuhu rata-rata tahunan 23-25 °C, dan dapat menoleransi suhu sampai dengan 36-40
°C.
- Salinitas
Terumbu karang hanya dapat hidup di
perairan laut dengan salinitas air yang tetap di atas 30 ‰ tetapi di bawah 35 ‰
Umumnya terumbu karang tidak berkembang di perairan laut yang mendapat limpasan
air tawar teratur dari sungai besar, karena hal itu berarti penurunan
salinitas. Contohnya di delta sungai Brantas (Jawa Timur). Di sisi lain,
terumbu karang dapat berkembang di wilayah bersalinitas tinggi seperti Teluk
Persia yang salinitasnya 42 %.
- Cahaya dan Kedalaman
Kedua faktor tersebut berperan
penting untuk kelangsungan proses fotosintesis oleh zooxantellae yang terdapat
di jaringan karang. Terumbu yang dibangun karang hermatipik dapat hidup di
perairan dengan kedalaman maksimal 50-70 meter, dan umumnya berkembang di
kedalaman 25 meter atau kurang. Titik kompensasi untuk karang hermatipik
berkembang menjadi terumbu adalah pada kedalaman dengan intensitas cahaya
15-20% dari intensitas di permukaan.
- Kecerahan
Faktor ini berhubungan dengan
penetrasi cahaya. Kecerahan perairan tinggi berarti penetrasi cahaya yang
tinggi dan ideal untuk memicu produktivitas perairan yang tinggi pula.
- Gelombang
Gelombang merupakan faktor pembatas
karena gelombang yang terlalu besar dapat merusak struktur terumbu karang,
contohnya gelombang tsunami. Namun demikian, umumnya terumbu karang lebih
berkembang di daerah yang memiliki gelombang besar. Aksi gelombang juga dapat
memberikan pasokan air segar, oksigen, plankton, dan membantu menghalangi
terjadinya pengendapan pada koloni atau polip karang.
- Arus
Faktor arus dapat berdampak baik
atau buruk. Bersifat positif apabila membawa nutrien dan bahan-bahan organik
yang diperlukan oleh karang dan zooxanthellae, sedangkan bersifat negatif
apabila menyebabkan sedimentasi di perairan terumbu karang dan menutupi
permukaan karang sehingga berakibat pada kematian karang.
- Sedimen
Karang umumnya tidak tahan terhadap
sedimen. Karena sedimen merupakan faktor pembatas yang potensial bagi sebaran
karang di daerah dimana suhu cocok untuk hewan ini.
3.3
Penghuni Terumbu Karang
- Tumbuh- tumbuhan.Ganggang (alga) merupakan suatu kelompok tumbuh-tumbuhan yang besar dan beraneka ragam yang biasanya terdapat di dalam lingkungan akuatik. Mereka adalah produsen primer, seperti yang telah diterangkan, mampu menangkap energi surya dan mnggunakannya untuk menghasilkan gula dan senyawa majemuk lainnya dengan menyimpan energi.Lamun adalah salah satu vegetasi yang hidup di sekitar terumbu karang. Lamun mempunyai manfaat sebagai perangkap sedimen.
- Avertebrata.Hewan karang dari filum Cnidaria merupakan kelompok- kelompok utama dari dunia hewan yang sangat penting dalam ekologi terumbu karang. Filum Cnidaria itu dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu hydroid, ubur- ubur dan Anthozoa.Berbagai jenis cacing hidup di terumbu karang. Kebanyakkan memiliki ukuran kecil dan tidak kelihatan. Cacing berperan dalam proses erosi yang dilakukan oleh hewan secara alami, yang disebut bioerosi, dari batuan kapur menjadi pecahan kapur sampai ke pasir dengan mliang pada batuan tadi. Crustacea merupakan klompok yang amat terkenal dari filum Arthropoda yang hidup dalam terumbu karang. Mereka terdiri dari teritip, kepiting, udang, lobster dan udang karang.Banyak hewan Crustacea ini mempunyai hubungan khusus dengan hwan lain di terumbu karang. Teritip menempel pada beberapa substrat seperti penyu dan kepiting; udang pembersih dengan beberapa ikan; atau udang kecil bwarna dengan anemone.Molusca menyumbangkan cukup banyak kapur kepada ekosistem terumbu yang merupakan penyumbang penting terbentuknya pasir laut. Keanekaragaman Mollusca memainkan peranan penting di dalam jaringan makanan terumbu karang yang rumit ini. Mereka juga menjadi dasar bagi perdagangan besar cangkang hias dan penunjang utama perikanan kerang dan cumi- cumi.Echinodermata adalah penghuni perairan dangkal dan umumnya terdapat di terumbu karang dan padang lamun. Bintang laut yang omnivora memakan apa saja mulai dari sepon, teritip, keong dan kerang.Teripang mendiami sebagain besar terumbu karang dan memakan alga dan detritus dasar. Mereka mempunyai alami sedikit dan manusia barangkali yang menjadi pemangsa yang rakus.
- Ikan Karang.Ikan karang terbagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu:
- ikan target yaitu ikan-ikan yang lebih dikenal oleh nelayan sebagai ikan konsumsi seperti Famili Serranide, Lutjanidae, Haemulidae, Lethrinidae;
- kelompok jenis indikator yaitu ikan yang digunakan sebagai indikator bagi kondisi kesehatan terumbu karang di suatu perairan seperti Famili Chaetodontidae; dan
- kelompok ikan yang berperan dalam rantai makanan, karena peran lainnya belum diketahui seperti Famili Pomacentridae, Scaridae, Acanthuridae, Caesionidae, Siganidae, Muliidae, Apogonidae (Adrim, 1993).
Banyak ikan yang mempunyai daerah
hidup di terumbu karang dan jarang dari ikan-ikan tersebut keluar daerahnya
untuk mencari makanan dan tempat perlindungan. Batas wilayah ikan tersebut
didasarkan pada pasokan makananan, keberadaan predator, daerah tempat hidup,
dan daerah pemijahan.
4. Reptilia.Reptiilia yang terdapat pada
ekosistem terumbu karang hanya dua kelompok yaitu, ular laut dan penyu. Dua
klompok ini terancam punah. Ular ditangkap untuk kulitnya, dan penyu terutama
untuk telurnya.
3.4 Manfaat
Ekosistem Terumbu Karang
- Dari segi ekonomi ekosistem terumbu karang
memiliki nilai estetika dan tingkat keanekaragaman biota yang tinggi yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan, bahan obat – obatan ataupun
sebagai objek wisata bahari.
- Ditinjau dari fungsi ekologisnya, terumbu karang yang sangat penting
dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menyumbangkan stabilitas fisik,
yaitu mampu menahan hempasan gelombang yang kuat sehingga dapat melindungi
pantai dari abrasi
- Adapun dari sisi social ekonomi, terumbu karang
adalah sumber perikanan yang produktif sehingga dapat meningkatkan
pendapatan nelayan, penduduk pesisir, dan devisa Negara yang berasal dari
devisa perikanan dan pariwisata.
3.5
Faktor- faktor yang Merusak Terumbu Karang
Indonesia memang kaya akan
keanekaragaman hayati nya termasuk di laut. Karena Indonesia termasuk negara
kepulauan. Saat ini salah satu ekosistem yang memiliki peranan penting yaitu
terumbu karang, kini mulai rusak. Hal ini disebabkan oleh :
a. Pengendapan kapur
Pengendapan kapur dapat berasal dari
penebangan pohon yang dapat mengakibatkan pengikisan tanah (erosi) yang
akan terbawa kelaut dan menutupi karang sehingga karang tidak dapat tumbuh
karena sinar matahari tertutup oleh sedimen.
b. Aliran air tawar
Aliran air tawar yang terus menerus
dapat membunuh karang, air tawar tersebut dapat berasal dari pipa pembuangan,
pipa air hujan ataupun limbah pabrik yang tidak seharusnya mengalir ke wilayah
terumbu karang.
c. Berbagai jenis limbah dan sampah
Bahan pencemar bisa berasal dari
berbagai sumber, diantaranya adalah limbah pertanian, perkotaan, pabrik,
pertambangan dan perminyakan.
d. Pemanasan suhu bumi
Pemanasan suhu bumi dikarenakan
pelepasan karbon dioksida (CO2) ke udara. Tingginya kadar CO2 diudara berpotensi
meningkatan suhu secara global. yang dapat mengakibatkan naik nya suhu air laut
sehingga karang menjadi memutih (bleaching) seiring dengan perginya
zooxanthelae dari jaringan kulit karang, jika terjadi terus menerus maka
pertumbuhan terumbu karang terhambat dan akan mati.
e. Uji coba senjata militer
Pengujian bahan peledak dan nuklir
di laut serta kebocoran dan buangan reaktor nuklir menyebabkan radiasi di laut,
bahan radio aktif tersebut dapat bertahan hingga ribuan tahun yang berpotensi
meningkatkan jumlah kerusakan dan perubahan genetis (mutasi) biota laut.
f. Cara tangkap yang merusak
Cara tangkap yang merusak antara
lain penggunaan muro-ami, racun dan bahan peledak.
d. Penambangan dan pengambilan
karang
Pengambilan dan penambangan karang
umumnya digunakan sebagai bahan bangunan. Penambangan karang berpotensi
menghancurkan ribuan meter persegi terumbu dan mengubah terumbu menjadi gurun
pasir bawah air.
e. Penambatan jangkar dan berjalan
pada terumbu
Nelayan dan wisatawan seringkali
menambatkan jankar perahu pada terumbu karang. Jangkar yang dijatuhkan dan
ditarik diantara karang maupun hempasan rantainya yang sangat merusak koloni
karang.
f. Serangan bintang laut berduri
Bintang laut berduri adalah sejenis
bintang laut besar pemangsa karang yang permukaanya dipenuhi duri. Ia memakan
karang dengan cara manjulurkan bagian perutnya ke arah koloni karang, untuk
kemudian mencerna dan membungkus polip-polip karang dipermukaan koloni
tersebut.
Senin, 17 Maret 2014
Catatan Harian,,
Hari ini aku menyadari bahwa aku bukanlah orang yang memiliki banyak
teman. Perasaan itu timbul ketika aku melihat orang lain mendapatkan hadiah
berupa kejutan atau yang lainnya, entah perasaan yang kumiliki ini memang
berasal dari hatiku yang paling dalam, dikarenakan aku kesepian atau hanya karena
aku merasa iri. Kembali kepada diriku yang tidak memiliki banyak teman,
sebenarnya itu juga karena kepribadianku yang pendiam dan cenderung tertutup
dan kurang bisa membaur. Jujur saja ketika aku berhadapan dengan seseorang aku
kebingungan jika aku harus memulai pembicaraan dengan orang tersebut. Tidak
hanya itu, bahkan aku juga sulit mengutarakan sesuatu ketika aku berbicara
kepada orangtuaku. Terutama dalam hal keinginan ataupun dalam meminta sesuatu
kepada orang tuaku. Hal itu juga mungkin dikarenakan orang tuaku bukan orang
yang mampu secara ekonomi. Aku bahkan kuliah karena mendapatkan beasiswa. Tapi
dibalik semua itu apapun yang terjadi, aku tetap bangga menjadi anak mereka. Tanpa mereka aku takkan ada, tanpa mereka pula aku juga bukan
apa-apa. Dikarenakan keadaan ekonomi orangtuaku tersebut, aku juga
bahkan tidak pernah membuat permintaan apapun ketika aku juara kelas misalnya.
Aku sadar orang tuaku tidak seperti jin lampu yang bisa mengabulkan segala
permintaanku. Aku juga sadar bahwa mereka selalu berusaha memberikan aku yang
terbaik. Sebagai anak mereka saat ini aku hanya bisa mengucapkan terima kasih
kepada mereka. Akan tetapi, suatu hari
nanti aku akan berusaha membahagiakan mereka. Hanya satu hal yang bisa
aku pinta dari mereka yaitu do’a mereka.
“Tanpa bermaksud menyombongkan
diri” dibalik semua itu (sifat pendiam dan tertutup), aku termasuk orang yang
mempunyai prestasi yang baik di bidang akdemik. Aku bahkan pernah mendapatkan
juara 3 Olimpiade Sains Nasional SMA tingkat kabupaten. Di sekolahku aku juga
jadi lulusan terbaik (lulus SMA). Akan tetapi jika ditanya keahlian seni apa
yang aku miliki, aku bingung harus menjwab apa. Kata temanku, itu dikarenakan
aku terlalu banyak mempunyai keahlian dan tidak diasah, sehingga aku bingung
keahlian mana yang lebih dominan. Aku suka menulis, aku juga suka membaca puisi
termasuk juga membuatnya, aku juga suka bernyanyi.
Kata seorang temanku yang merupakan mahasiswa Psikologi, kepribadian yang
tertutup dan pendiam itu kurang baik. Karena orang yang mempunyai kepribadian
yang demikian cenderung mempunyai sikap yang kurang baik: seperti suka
mabuk-mabukan bahkan yang lebih parahnya lagi bisa lari ke narkoba.
Untuk menghindari alkohol dan narkoba, pada saat aku kesepian biasanya
aku senang berjalan-jalan (berkeliling) melihat sekelilingku. Melihat alam,
melihat hutan, melihat pohon, atau bahkan melihat binatang-binatang kecil yang
merayap ditanah dan kadang-kadang juga bersepeda. Ada lagi satu hal yang
membuatku tidak pernah berpikir untuk menenggak alkohol bahkan narkoba adalah
orang tuaku; aku tak ingin orang tuaku kecewa padaku walau hanya satu detik,
dan yang aku ingin hanyalah agar mereka selalu bangga dengan apa yang aku
lakukan, dimanapun aku berada. Meskipun mereka tak tahu bagaimana keadaan ku.
Karena kurang bisa meminta sesuatu kepada orang tuaku, aku cenderung suka
mencari-cari perhatian kepada temanku. Contohnya saja ketika aku baru saja
memiliki blog ini, aku suka meminta teman-temanku untuk melihat blog-ku.
Mengenai sifat ku yang pendiam dan tertutup itu, aku juga sadar bahwa
sifat tersebut kurang baik. Selain itu juga dikarenakan aku memang punya cukup
banyak teman tetapi aku tidak punya sahabat. Itu memang telihat seperti masalah
kecil, akan tetapi sebenarnya itu adalah sebuah masalah besar. Aku juga ingin
merubah sifatku tersebut, akan tetapi aku juga bingung bagaimana cara
merubahnya. Apakah aku mulai dengan mengikuti berbagai organisasi. Atau
bagaimana?
Jika aku kesepian/tidak punya teman
sebagai tempat untuk curhat (galau) atau sedang kesendirian jujur terkadang aku
merasa sangat tak berarti, dan merasa seperti ingin mati (mau mati) tapi aku kembali disadarkan oleh hal lain.
Yaitu dikarenakan aku punya mimpi, mimpi yang harus diwujudkan. Orang yang
ingin mati adalah orang yang tak punya mimpi. Dan jika berkaitan dengan mimpi, aku adalah sesoran
pemimpi yang mempunyai sangat banyak mimpi.
Aku sadar, aku harus mewujudkan semua mimpi yang kumiliki. Karena buat apa
bermimpi,jika tak berani mewujudkannya.
Jika orang menertawakan mimpiku, aku
akan mengatakan setidaknya aku mempunyai mimpi, meskipun tak masuk akal bagi
orang lain, mimpiku bukan untuk ditertawakan, dan bukan hanya akan menjadi
khayalan, tetapi untuk diwujudkan jadi sebuah kenyataan.
Bioetanol dari Limbah,,,(Sumber Energi Terbarukan)...
Jika memikirkan tentang minyak bumi mungkin yang anda dipikiran saya ataupun anda adalah sumber energi (bahan bakar) yang tak bisa diperbaharui. Saat ini sudah menjadi kenyataan dan fenomena di seluruh dunia untuk mencari sumber daya bahan bakar yang dapat diperbaharui dan merupakan bahan bakar yan terbarukan.
Salah satunya ialah Bioetanol. Bahan bakar etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol seringkali dijadikan bahan tambahan bensin sehingga menjadi biofuel. Produksi etanol dunia untuk bahan bakar transportasi meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu 7 tahun, dari 17 miliar liter pada tahun 2000 menjadi 52 miliar liter pada tahun 2007. Dari tahun 2007 ke 2008, komposisi etanol pada bahan bakar bensin di dunia telah meningkat dari 3.7% menjadi 5.4%. Pada tahun 2010, produksi etanol dunia mencapai angka 22,95 miliar galon AS (86,9 miliar liter), dengan Amerika Serikat sendiri memproduksi 13,2 miliar galon AS, atau 57,5% dari total produksi dunia. Etanol mempunyai nilai "ekuivalensi galon bensin" sebesar 1.500 galon AS.
Dengan alasan minyak bumi tidak dapat diperbaharui, maka saat ini banyak negara-negara di dunia mencari pengganti bahar bakar tersebut. Salah satunya adalah menggunakan Bioetanol sebagai tambahan(campuran) dalam bensin, sehingga penggunaanya bisa dikurangi.
Di berbagai belahan dunia, saat ini hal itu juga menjadi suatu permasalahan. Dikarenakan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi bioetanol tersebut berasal dari bahan-bahan pangan penting seperti tebu dan bahan lainnya. Sehingga ada atau terdapat kekhawatiran akan terganggunya produksi pangan dunia. Untuk menjawab kekhawatiran tersebut maka lahirlah inovasi baru yang digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi bioetanol. Yaitu sebagai contoh, limbah-limbah yang pernah dan sudah terbukti bisa adalah sebagai berikut: jerami, limbah daun karet, sampai sampah sisasisa rumah tangga.
Salah satu limbah yang menurut saya bisa dijadikan bahan baku bioetnol ialah limbah cair industri tahu. Adapun metode yang mungkin bisa dilakukan untuk mendapatkan bioetanol tersebut yaitu;
- Limbah tahu dibuat menjadi nata de soya terlebih dahulu, dengan memanfaatkanmikroba atau menggunakan prosedur yang sama dengan pembuatan nata de soya pada biasanya.
- Setelah diperoleh nata de soya, kemudian nata yang diperoleh di konversi menjadi bioetanol. Yaitu dengan menggunakan metode yang biasa digunakan untukmembuat bioetanol dari selulosa.
Hal yang saya katakan mengenai bioetanol dari limbah tahu tersebut hanyalah ide saya tentang sebuah penelitian dan belum diketahui terbukti secara ilmiah bisa dimanfaatkan. Berkaitan dengan pemanfaatan limbah tahu tersebut manjadi sebuah produk bioetanol berawal dari iseng saya ketika menjawab soal ujian sebuah mata kuliah, mata kuliah yang saya maksud ialah Ilmu Kealaman Dasar. Adapun soalnya yaitu: Sebutkan 3 bahan yang bisa di konversi menjadi Bioetanol...? Gambarkan metodenya secara skematis...! Dan berikan alasan kenapa anda menggunakan bahan tersebut...!
Karena kurang paham dengan proses pembuatan bioetanol, maka saya menjawab soal itu dengan ngawur. Adapun bahan yang saya sebutkan ialah singkong, jerami, dan limbah cair industri tahu. Jawaban yang saya tulis kala itu lebih menitikberatkan pada alasan kenapa saya menggunakan bahan tersebut. Untuk metode yang digunakan jujur saja saya ngawur "semuanya saya tulis dengan menggunakan metode fermentasi dengan mikroba". Untuk dua jawaban yang saya tulis memang sudah terbukti bisa dibuat (dikonversi) menjadi bioetanol. Sementara untuk bahan ketiga yaitu limbah cair industri tahu belum diketahui apakah terbukti secara ilmiah, "aku nulis jawaban itu karena alasannya bisa maksimal yaitu bahannya melimpah, harganya murah, sehingga mudah didapatkan.
Meskipun menjawab dengan ngawur anehnya nilai "A" hehehe,,,:)
Lanjutan Sistem Rangka
Disamping itu berkaitan dengan
kehidupan di darat adalah terbentuknya extremitas dan modifikasi beberapa
vertebra tubuh yang posterior menjadi vertebra sacralis untuk berartikulasi
dengan gelang panggul pada katak . Vertebra sacralis kadang saling mengait satu
dengan yang lain membentuk sacrum (mamalia), atau berkait dengan vertebra
abdominalis yang berdekatan dan dengan vertebra caudalis membentuk synsacrum
(burung). .
Semua tetrapoda mempunyai vertebra
servicalis, abdominalis (dorsalis), sacralis dan caudalis. Pada reptil, burung
dan mamalia, vertebra abdominalis selanjutnya mengalami diferensiasi menjadi
vertebra thoracalis (terletak di anterior dan berartikulasi dengan costa yang
panjang), dan vertebra lumbalis (costa mereduksi dan kadang tidak ada). Amphibi
Mempunyai satu vertebra servicalis, vertebra abdominalis (jumlahnya
bervariasi), satu vertebra sacralis dan vertebra caudalis (tidak ada pada
anura). Vertebra servicalis I (atlas) berartikulasi
dengan cranium. Vertebra II (aksis) tidak ada, vertebra berikutnya bertipe
procoel. Vertebra VIII bertipe amphicoel. Vertebra IX (V. sacralis) dengan
ujung cranial cembung bersendi dengan ujung caudal vertebra ke VIII yang
cekung. Ujung caudal vertebra sacralis bersendi dengan
vertebra ke X (urostylus: persatuan beberapa vertebra caudalis).
Reptil
Mempunyai leher yang jelas, sehingga vertebra servicalis juga ada.
Kakinya kuat didukung oleh 2 atau lebih vertebra sacralis. Bentuk centrum
procoel atau heterocoel. Lengkung hemal hanya terdapat pada daerah ekor
merupakn tulang berbentuk Y, disebut sevron
Burung
Vertebra sacralis berjumlah 15-20 buah dan mudah digerakkan. Vertebra
yang lain sukar digerakkan. Pada Archaeornithes
ada 10 vertebra servical, bertipe heterocoel, vertebra thoracalis posterior,
vertebra lumbalis, vertebra sacralis, vertebra caudalis I ber bersatu membentuk
Synsacrum. Vertebra caudalis II-V bebas, vertebra caudalis VI bersatu membentuk
pygostylus (penyokong bulu ekor) pada
ujung ekor burung modern.
Mamalia
Mempunyai 5 daerah vertebra, yaitu:
1. V. servicalis : 7 ruas, tipe
vertebra kebanyakan acoel, kecuali v. servicalis Ungulata
opisthocoel.
2. V. thoracalis (dada).
3. V. lumbalis (abdomen).
4. V. sacralis (pinggul): dibentuk
3-5 ruas yang bersatu untuk tempat persendian
cingulum pelvicale.
5. V. caudalis (ekor) jumlahnya
bervariasi.
Costa
Pertama kali dijumpai pada ikan dengan 2
tipe costae, costae dorsalis dan vertebralis. Costa vertebralis di ekor pada
beberapa ikan bertemu diventral untuk membangun arcus hemalis.
Rusuk pada tetrapoda bertipe bicipitale
(berkepala dua). Kepala costa yang dorsal (atas) disebut tuberculum costae
berartikulasi dengan diapophysis, kepala costae yang ventral (bawah) disebut capitulum costae berartikulasi dengan
parapophysis atau badan vertebra.
Pada Amphibi, costae
mereduksi, tidak bersambungan dengan sternum. Pada Reptil, costae terdapat pada
semua vertebra di daerah badan dan ekor. Perlekatan costa dan sternum pertama
kali dijumpai pada reptil. Pada ular, semua vertebra ditubuh (vertebra
dorsalis) mempunyai costa kecuali atlas dan axis, karena ular tidak punya
sternum, costa berakhir bebas.
Pada
burung, costa kuat, menghubungkan vertebra thoracalis dengan sternum. Pada pars
vertebralis costa terdapat processus uncinatus
yang menutup costa di posteriornya, berfungsi untuk perlekatan otot serta
memperkuat thorax (Gambar 3.10). Pada mamalia, costa terdiri dari 2 bagian,
yaitu pars vertebralis (dari tulang) dan pars sternalis (tulang rawan) yang
bersatu dengan sternum.
Costa mamalia ada 3 macam, yaitu:
a. C. vera, costa yang langsung berhubungan dengan
sternum.
b. C. spuria, costa yang menempel
pada costa di depannya.
c. C. fluctuantes, costa yang
berakhir bebas atau tidak berhubungan dengan sternum
(Gambar 3.11).
Sternum
Sternum adalah elemen rangka di medio ventral yang
berfungsi:
1.Sebagai tempat persendian dengan tulang rusuk
2.Memperkokoh tubuh
3. Perlindungan organ visera (paru-paru dan
jantung)
4. Tempat perlekatan otot dada dan anggota depan.
Sternum merupakan struktur khas pada tetrapoda. Tidak dijumpai pada
Caecilia, Urodela rendah, ular, kadal tidak berkaki dan kura-kura (penyu).
Pada Anura, sternum terdiri dari :1.
omosternum (tulang) dengan perluasan ke anterior berupa cartilago yang disebut
episternum, 2. mesosternum, dengan perluasan ke posterior yang disebut xyphisternum. Reptil, penyu tanpa
sternum tapi plastronnya kuat, berhubungan erat dengan cingulum pectorale. Pada
burung yang aktif terbang dan penguin, sternum dilengkapi dengan carina sterni yang berfungsi sebagai
tempat perlekatan otot dada yang berperan untuk terbang. Pada mamalia, sternum
terdiri dari segmen tulang yang disebut
sternebra. Bagian sternum mamalia: Presternum = manubrium (Di anterior),
mesosternum (ditengah) dan metasternum / xyphistrenum (diposterior) pada
ujungnya melekat cartilago xiphoideus.
Pada manusia, sternum terdiri dari : 1.
manubrium di cranial, 2. carpus (badan) di tengah, 3. processus xiphoideus di
caudal.
Cranium (tengkorak)
Ditinjau dari proses penulangan, cranium
dibangun oleh rawan, karena itu disebut:
1. Chondrocranium, contoh pada ikan
bertulang rawan
2. Dermatocranium, dibentuk secara osifikasi
intramembran.
Ditinjau dari letak dan fungsinya, cranium dibedakan:
1.
Neurocranium: bagian tengkorak yang terdiri dari tulang pembungkus otak
(brain case), berfungsi melindungi otak.
2. Splanchnocranium
(cranium viseral): bagian tengkorak yang menyokong alat pernafasan maupun
alat pencernaan.
Skeleton appendiculare
1. Cingulum pectorale (gelang bahu) (Gambar 3. 13).
Cingulum pectorale yang terdapat pada semua vertebrata merupakan
modifikasi dari suatu pola dasar yang dimiliki Teleostei dini, terdiri atas
tulang endochondral yaitu: tulang coracoid, scapula dan supra scapula, tulang
dermal yang terdiri atas clavicula, cleithrum, supra cleithrum dan post
temporal
Pada Teleostei sekarang, coracoid dan scapula menyatu membentuk tulang
coracoscapula, sedang tulang cleithrum menjadi tulang utama dari C. pectorale. Pada
ikan bertulang rawan, tersusun oleh tulang rawan, tanpa elemen dermal.
Pada Amphibi
(Anura) tersusun dari clavicula, epicoracoid, coracoid, scapula, supra scapula.
Pada reptil Sinapsida, Monotremata mempunyai interclavicula, clavicula,
cleithrum.
Pada burung terbang, 2 clavicula
bersatu dengan interclavicula di ventral membentuk furcula. Pada burung tidak terbang clavicula tidak
bertemu, jadi tidak ada furcula.
Pada mamalia,
terdapat clavicula dan scapula. Ikan paus, Ungulata, beberapa Carnivora tidak
ada clavicula. Mamalia yang mempunyai clavicula besar, insektivor, kelelawar,
rodentia, marsupialia, primates. Scapula selalu ada pada mamalia.
2. Cingulum pelvical (gelang panggul) (Gambar 3. 15).
Tidak ada komponen dermal.
Amphibi primitif mempunyai c.
pelvicale yang kukuh membentuk segitiga dengan ilium menjadi bagian apeks.
Ilium merupakan adaptasi waktu katak mendarat sesudah meloncat.
Pada reptil Ilium bersatu dengan 2 v. sacralis,
melebar untuk perlekatan otot tungkai depan, merupakan modifikasi reptil
bipedal, berupa tangkai, c. pelvicale mereduksi atau menghilang (ular).
Pada aves sangat kokoh, besar dan menyatu disebut synsacrum. Pubis dan ischium tidak
pernah berfusi, tidak membentuk simfisis pubis, memungkinkan untuk lalunya
telur yang ukurannya cukup besar kecuali pada Archaeopterix. Ilium dan ischium
disebut tulang anominatus.
Pada mamalia
terdapat sympisis pelvis (hasil fusi tulang pubis dan ischium). Ke- 3 elemen C.
pelvic (ilium, iscium, pubis) membentuk acetabulum
(tempat persendian dengan bonggol dari femur). Pada monotremata dan marsupialia
dimuka pubis terdapat epipubis yang
berguna untuk menyokong kantong abdomen (marsupialium)
Rangka anggota tetrapoda
Meskipun tetrapoda pada umumnya
mempunyai 4 buah anggota, tetapi ada yang hanya mempunyai sepasang anggota atau
tidak beranggota. Ada pula yang anggota mukanya mengalami modifikasi sebagai
sayap atau dayung, oleh karena itu anggota dengan modifikasinya digunakan untuk
berbagai kegiatan, seperti berjalan, merangkak, berenang, meloncat, memanjat,
melayang, terbang, menggali dan lain-lain.
Minggu, 16 Maret 2014
Sistem Rangka (Skeleton)
Pada Vertebrata sistem rangka (skeleton) disusun
dari rawan, tulang atau kombinasi dari keduanya yang merupakan derivat lapisan
embrional mesoderm. Dalam pertumbuhannya sel mesenkim akan menjadi sel tulang
muda (osteoblast) atau sel rawan muda (chondroblast) untuk kemudian membentuk
tulang atau rawan. Tulang mengandung matrix serabut kolagen sebagai anyaman
rangka, diisi oleh endapan kristal hidroxiapatit (kalsium, fosfat dan ion
hidroxil), diperkuat dengan osteoid (zat yang disekresikan oleh osteoblast). Tulang
pembentuk rangka berasal dari penulangan endochondral dan intra membran. Bila
penulangan intra membran berlangsung di bawah lapisan dermis dari kulit,
tulangnya disebut tulang dermal. Penulangan Intra membran
Proses penulangan intramembran
berlangsung sebagai berikut:
1. Terjadi agregasi sejumlah sel mesenkim
embrional membentuk blastema.
2. Sel
mesenkim ini membelah diri, sebagian sel anak akan menjadi sel fibroblast yang
mensekresikan
kolagen, sel anak yang lain akan menjadi sel osteoblast.
3. Sel osteoid menggetahkan matrix tulang yang
disebut osteoid dalam ruang intraseluler
yang mengandung serabut kolagen yang telah
dihasilkan oleh sel fibroblast.
4. Ke dalam
matrix intraseluler terjadi invasi pembuluh darah sehingga matrix menjadi
vasculer.
5. Pembuluh darah akan mendifusikan garam calsium dan garam fosfat ke dalam
matrix,
sehingga terbentuk endapan
kristal hidroxiapatit.
6. Sel osteoblast yang telah terkurung oleh matrix tulang yang mengeras
oleh endapan
kristal hidroxi apatit akan
menjadi sel tulang yang disebut sel osteosit.
* Tahap I adalah proses hipertrofi sel rawan muda (chondroblast) dan proses
destruksi sel
rawan (chondrosit), sehingga
terbentuk rongga yang dipisahkan oleh septum matrix
rawan yang telah mengalami kalsifikasi.
* Tahap II dimulai dengan adanya suatu tunas osteogenik yang mampu
menghasilkan
bakal sel tulang (osteoblast),
yang akan dibawa oleh pembuluh kapiler menembus ke
dalam rongga yang semula diisi
oleh sel osteosit namun telah mengalami degenerasi.
Selanjutnya bakal ini akan
membentuk sel osteoblast yang akan menggetahkan matrix
tulang (osteoid) pada matrix rawan
yang telah mengalami kalsifikasi. Dengan demikian
terbentuk
jaringan tulang yang semula ditempati oleh jaringan rawan.
Pembentukan Jaringan Rawan
Jaringan ini dibentuk di dalam
suatu blastema mesenkim prechondral dengan melalui proses chondrogenesis akan
membentuk rawan. Caranya : Sel mesenkim membelah diri dan sebagian sel anak
menggelembung menjadi sel rawan muda yang disebut chondroblast, yang akan
menggetahkan matrix kolagen serta mucopolysacharida-sulfat. Jaringan rawan yang
terbentuk dapat bertahan sampai tua atau akan dirombak menjadi tulang dengan
osifikasi endochondral.
Tulang Heterotropik
Tulang ini dapat terjadi
secara intra membran maupun secara endochondral, namun berlangsung di luar
sistem rangka.Contoh :os cardis pada
septum interventrikuler dari jantung rusa dan sapi, baculum atau os penis
diantara badan spons pada penis kelelawar, pesulus,
elemen rangka internal yang terdapat pada siring pada burung.
Fungsi skeleton:
Penyokong tubuh, perlekatan otot, pelindung bagian tubuh yang lunak,
memelihara bentuk tubuh, bersama dengan otot membangun alat gerak dan merupakan
sumber kalsium.
Skeleton dibedakan atas eksoskeleton dan endoskeleton.
Endoskeleton
dibedakan atas :
1) Skeleton
Axiale (rangka sumbu) terdiri atas :
a)
Tulang belakang (columna vertebralis)
b)
Tulang rusuk (costae)
c)
Tulang dada (Sternum)
d)
Tulang tengkorak (cranium)
2) Skeleton appendiculare
(rangka anggota) terdiri atas :
a) Gelang bahu ( cingulum pectorale)
b)
Gelang panggul (cingulum pelvicale)
c)
Tungkai depan (extremitas craniale)
d)
Tungkai belakang (exteremitas caudale)
Skeleton axiale
* Columna vertebralis (tulang belakang)
Tulang belakang dibangun oleh sederetan vertebra ( ruas tulang belakang)
yang
terentang dari
tengkorak hingga ujung ekor dan berfungsi melindungi sum-sum tulang
belakang.
* Vertebra
Pada
setiap columna vertebralis terdapat lebih dari satu variasi morfologi vertebra,
misalnya
vertebra pada tubuh berbeda dengan vertebra ekor. Pada tetrapoda, vertebra
tubuh
mengalami modifikasi lebih lanjut, misalnya bila berhubungan dengan costa
(vertebra thoracalis) dengan
cingulum pelvicale (vertebra sacralis)atau bila terletak
pada leher (vertebra servicalis). Satu vertebra umumnya terdiri atas
:Centrum (carpus)=
badan vertebra, satu atau dua arcus (lengkung) dan beberapa processus (tonjolan)=
taju
(apofisis)
* Centrum
Centrum adalah massa silinder padat di bawah tubus neuralis saat embrio
ditempati
chorda dorsalis. Centrum sebagai tempat persendian antara 2 vertebra
yang saling
berdekatan mempunyai bentuk permukaan yang bervariasi tergantung dari
lokasi dan
jenis hewan.
Jenis centrum vertebra (Gambar 3. 4 ).
a. Amphicoel : kedua ujung permukaan
centrum cekung (concaf), persinggungan
persendian kedua
vertebra yang berdekatan hanya terjadi pada keliling bagian tepi
sehingga
membatasi pergerakan kesegala arah,contoh pada ikan.
b. Procoel: permukaan depan centrum cekung,
permukaan belakang cembung / datar.
Contoh
pada katak.
c. Opisthocoel: permukaan depan centrum cembung /
datar. Permukaan belakang cekung.
Contoh
pada kura-kura.
d. Acoel (amphiplatyal): kedua permukaan centrum
datar / tidak berongga. Contoh pada
manusia.
e. Heterocoel: Permukaan ujungnya tidak sama,
terdapat lengkungan vertikal dan lateral,
bentuknya seperti sadel, jadi merupakan kombinasi bentuk permukaan
concaf dan
confex. Contoh pada vertebra leher
pelikan.
Arcus
Arcus neuralis dibentuk oleh 2 buah
keping tulang yang bertemu dimedio dorsal. Berfungsi melindungi medula
spinalis. Rongga tempat medula spinalis disebut foramen vertebra dan saluran
yang terbentuk oleh urutan vertebra disebut canalis vertebralis= canalis
neuralis.
Arcus hemalis terletak di ventral centrum vertebra ikan, ekor amphibi dan
beberapa amniota, berfungsi melindungi arteri dan vena caudalis.
Processus= taju
Merupakan tonjolan arcus dan centrum vertebrae, jumlahnya kebanyakan
sepasang, berfungsi untuk menambah ketegaran columna vertebralis, mencegah
pembengkokan berlebihan untuk persendian tulang rusuk dan untuk perlekatan
otot.
Sesuai dengan fungsinya processus dibedakan:
1. Yang
berfungsi untuk persendian dengan rusuk, yaitu:
a. Diapophysis
: terdapat pada centrum sebelah dorsolateral untuk persendian dengan tuberculum
costa bicephal.
b. Parapophysis
: terdapat pada centrum sebelah lateral sebagai tempat persendian dengan
capitulum costa bicephal.
c. Basopophysis
: penonjolan di ventrolateral dari centrum, untuk persendian dengan costa
monocephal (ikan). Pada vertebrata ekor kedua ujung basopophysis ini mengalami
fusi menjadi arcus hemalis.
d. Pleuropophysis: letaknya lebih lateral dari basopophysis, tempat
persendian dengan costa yang vestigial.
2. Yang berfungsi untuk persendian antar vertebra, yaitu:
a. Prezygapophysis : di anterior arcus
neuralis, permukaan sendinya menghadap ke atas (superior) atau ke depan
(anterior) sebagai tempat untuk persendian.
b. Postzygapophysis:
terdapat sebelah posterior arcus neuralis dengan permukaan persendiannya
menghadap ke bawah (inferior) atau ke belakang (posterior).
c. Zygosphene: berdekatan dengan
prezygapophysis, merupakan tempat persendian dengan
d. Zygantra, dari vertebra di depannya.
3. Yang
berfungsi sebagai tempat melekatnya urat (tendo), yaitu:
a. Processus neuralis: di dorsal arcus neuralis.
b. Processus transversal: di
lateral arcus neuralis.
c. Hipapophysis: di medioventral
centrum (reptil tertentu, burung, mamalia).
d. Metapophysis: processus mamilaris, berdekatan
dengan prezygapophysis.
Vertebra pada ekor ikan
Pada
bangsa ikan susunan vertebra caudal akan menjadi bentuk dasar dari ekor,
beberapa bentuk ekor (Gambar 3. 5 ), yaitu :
1. Tipe protocercus, bentuk dan struktur simetri
bilateral baik internal maupun eksternal.
Contoh
pada ikan primitif (Cyclostomata).
2. Heterocercus, bentuk dan struktur internal
maupun eksternal yang tidak simetri. Arcus
hemalis dan processus hemalis yang melebar disebelah ventral disebut
hipularia, di
posterior disebut epularia. Contoh pada ikan hiu.
3. Homocercus, bentuk dan struktur internal
asimetri dan struktur eksternal yang simetri.
Contoh pada ikan mas.
4. Dificercus, merupakan evolusi
dari tipe heterocercus, karena itu disebut juga tipe
heterocercus sekunder.
Bentuk dan struktur tampak simetri bilateral baik internal
maupun
eksternal. Contoh pada ikan Dipnoi dan Crossopterygii (Latimeria).
Anatomi Perbandingan
Pada ikan
Columna vertebralis disusun oleh 2 tipe vertebrae, yaitu: vertebra
cranialis (V. abdominalis = v. badan) dan vertebra caudalis yang mempunyai
arcus hemalis.
Pada Elasmobranchii.
Pada vertebra caudalis beberapa Elasmobranchii dan Amia calva terdapat 2 centrum pada satu vertebra. Keadaan ini
disebut diplospondylus, yang
memungkinkan gerakan ikan secara fleksibel selama berenang.
Pada Teleostei
Sebagian besar bertipe amphicoel,
pada ekor terbentuk arcus hemalis serta
persatuan kedua arcus hemalis membentuk spina hemalis (Gambar 3.6).
Pada Tetrapoda
Adanya kehidupan terestrial,
menyebabkan gerakan kepala lambat laun menjadi terpisah dari gerakan tulang
belakang. Untuk memudahkan mobilitas kepala, maka terjadi reduksi rusuk
vertebra tubuh yang anterior dan disebut vertebra servicalis. Amniota membentuk
leher yang lentur dan panjang dengan demikian jumlah vertebra lehernya banyak.
Langganan:
Postingan (Atom)