Senin, 17 Maret 2014

Lanjutan Sistem Rangka


      Disamping itu berkaitan dengan kehidupan di darat adalah terbentuknya extremitas dan modifikasi beberapa vertebra tubuh yang posterior menjadi vertebra sacralis untuk berartikulasi dengan gelang panggul pada katak . Vertebra sacralis kadang saling mengait satu dengan yang lain membentuk sacrum (mamalia), atau berkait dengan vertebra abdominalis yang berdekatan dan dengan vertebra caudalis membentuk synsacrum (burung). .
       Semua tetrapoda mempunyai vertebra servicalis, abdominalis (dorsalis), sacralis dan caudalis. Pada reptil, burung dan mamalia, vertebra abdominalis selanjutnya mengalami diferensiasi menjadi vertebra thoracalis (terletak di anterior dan berartikulasi dengan costa yang panjang), dan vertebra lumbalis (costa mereduksi dan kadang tidak ada). Amphibi
       Mempunyai satu vertebra servicalis, vertebra abdominalis (jumlahnya bervariasi), satu vertebra sacralis dan vertebra caudalis (tidak ada pada anura). Vertebra servicalis I (atlas) berartikulasi dengan cranium. Vertebra II (aksis) tidak ada, vertebra berikutnya bertipe procoel. Vertebra VIII bertipe amphicoel. Vertebra IX (V. sacralis) dengan ujung cranial cembung bersendi dengan ujung caudal vertebra ke VIII yang cekung. Ujung caudal vertebra sacralis bersendi dengan vertebra ke X (urostylus: persatuan beberapa vertebra caudalis).

Reptil
      Mempunyai leher yang jelas, sehingga vertebra servicalis juga ada. Kakinya kuat didukung oleh 2 atau lebih vertebra sacralis. Bentuk centrum procoel atau heterocoel. Lengkung hemal hanya terdapat pada daerah ekor merupakn tulang berbentuk Y, disebut sevron

Burung
      Vertebra sacralis berjumlah 15-20 buah dan mudah digerakkan. Vertebra yang lain sukar digerakkan. Pada Archaeornithes ada 10 vertebra servical, bertipe heterocoel, vertebra thoracalis posterior, vertebra lumbalis, vertebra sacralis, vertebra caudalis I ber bersatu membentuk Synsacrum. Vertebra caudalis II-V bebas, vertebra caudalis VI bersatu membentuk  pygostylus (penyokong bulu ekor) pada ujung ekor burung modern.

Mamalia
      Mempunyai 5 daerah vertebra, yaitu:
1. V. servicalis : 7 ruas, tipe vertebra kebanyakan acoel, kecuali v. servicalis Ungulata
    opisthocoel.
2. V. thoracalis (dada).
3. V. lumbalis (abdomen).
4. V. sacralis (pinggul): dibentuk 3-5 ruas yang bersatu untuk tempat persendian
    cingulum pelvicale.
5. V. caudalis (ekor) jumlahnya bervariasi.
Costa
       Pertama kali dijumpai pada ikan dengan 2 tipe costae, costae dorsalis dan vertebralis. Costa vertebralis di ekor pada beberapa ikan bertemu diventral untuk membangun arcus hemalis.
       Rusuk pada tetrapoda bertipe bicipitale (berkepala dua). Kepala costa yang dorsal (atas) disebut tuberculum costae berartikulasi dengan diapophysis, kepala costae yang ventral (bawah) disebut capitulum costae berartikulasi dengan parapophysis atau badan vertebra.
      Pada Amphibi, costae mereduksi, tidak bersambungan dengan sternum. Pada Reptil, costae terdapat pada semua vertebra di daerah badan dan ekor. Perlekatan costa dan sternum pertama kali dijumpai pada reptil. Pada ular, semua vertebra ditubuh (vertebra dorsalis) mempunyai costa kecuali atlas dan axis, karena ular tidak punya sternum, costa berakhir bebas.
       Pada burung, costa kuat, menghubungkan vertebra thoracalis dengan sternum. Pada pars vertebralis costa terdapat processus uncinatus yang menutup costa di posteriornya, berfungsi untuk perlekatan otot serta memperkuat thorax (Gambar 3.10). Pada mamalia, costa terdiri dari 2 bagian, yaitu pars vertebralis (dari tulang) dan pars sternalis (tulang rawan) yang bersatu dengan sternum.
Costa mamalia ada 3 macam, yaitu:
a. C. vera, costa yang langsung berhubungan dengan sternum.
b. C. spuria, costa yang menempel pada costa di depannya.
c. C. fluctuantes, costa yang berakhir bebas atau tidak berhubungan dengan sternum
   (Gambar 3.11).

Sternum
Sternum adalah elemen rangka di medio ventral yang berfungsi:
1.Sebagai tempat persendian dengan tulang rusuk
2.Memperkokoh tubuh
3. Perlindungan organ visera (paru-paru dan jantung)
4. Tempat perlekatan otot dada dan anggota depan.
       Sternum merupakan struktur khas pada tetrapoda. Tidak dijumpai pada Caecilia, Urodela rendah, ular, kadal tidak berkaki dan kura-kura (penyu).
       Pada Anura, sternum terdiri dari :1. omosternum (tulang) dengan perluasan ke anterior berupa cartilago yang disebut episternum, 2. mesosternum, dengan perluasan ke posterior yang disebut xyphisternum. Reptil, penyu tanpa sternum tapi plastronnya kuat, berhubungan erat dengan cingulum pectorale. Pada burung yang aktif terbang dan penguin, sternum dilengkapi dengan carina sterni yang berfungsi sebagai tempat perlekatan otot dada yang berperan untuk terbang. Pada mamalia, sternum terdiri dari segmen tulang yang disebut sternebra. Bagian sternum mamalia: Presternum = manubrium (Di anterior), mesosternum (ditengah) dan metasternum / xyphistrenum (diposterior) pada ujungnya melekat cartilago xiphoideus.
      Pada manusia, sternum terdiri dari : 1. manubrium di cranial, 2. carpus (badan) di tengah, 3. processus xiphoideus di caudal.
Cranium (tengkorak)
       Ditinjau dari proses penulangan, cranium dibangun oleh rawan, karena itu disebut:
1. Chondrocranium, contoh pada ikan bertulang rawan
2. Dermatocranium, dibentuk secara osifikasi intramembran.
Ditinjau dari letak dan fungsinya, cranium dibedakan:
1. Neurocranium: bagian tengkorak yang terdiri dari tulang pembungkus otak (brain case), berfungsi melindungi otak.
2. Splanchnocranium (cranium viseral): bagian tengkorak yang menyokong alat pernafasan maupun alat pencernaan.

Skeleton appendiculare
1. Cingulum pectorale (gelang bahu) (Gambar 3. 13).
            Cingulum pectorale yang terdapat pada semua vertebrata merupakan modifikasi dari suatu pola dasar yang dimiliki Teleostei dini, terdiri atas tulang endochondral yaitu: tulang coracoid, scapula dan supra scapula, tulang dermal yang terdiri atas clavicula, cleithrum, supra cleithrum dan post temporal
             Pada Teleostei sekarang, coracoid dan scapula menyatu membentuk tulang coracoscapula, sedang tulang cleithrum menjadi tulang utama dari C. pectorale. Pada ikan bertulang rawan, tersusun oleh tulang rawan, tanpa elemen  dermal.
              Pada Amphibi (Anura) tersusun dari clavicula, epicoracoid, coracoid, scapula, supra scapula. Pada reptil Sinapsida, Monotremata mempunyai interclavicula, clavicula, cleithrum.
              Pada burung terbang, 2 clavicula bersatu dengan interclavicula di ventral membentuk furcula. Pada burung tidak terbang clavicula tidak bertemu, jadi tidak ada furcula.
             Pada mamalia, terdapat clavicula dan scapula. Ikan paus, Ungulata, beberapa Carnivora tidak ada clavicula. Mamalia yang mempunyai clavicula besar, insektivor, kelelawar, rodentia, marsupialia, primates. Scapula selalu ada pada mamalia.
2. Cingulum pelvical (gelang panggul) (Gambar 3. 15).
             Tidak ada komponen dermal. 
Amphibi primitif mempunyai c. pelvicale yang kukuh membentuk segitiga dengan ilium menjadi bagian apeks. Ilium merupakan adaptasi waktu katak mendarat sesudah meloncat.
Pada reptil     Ilium bersatu dengan 2 v. sacralis, melebar untuk perlekatan otot tungkai depan, merupakan modifikasi reptil bipedal, berupa tangkai, c. pelvicale mereduksi atau menghilang (ular).
Pada aves  sangat kokoh, besar dan menyatu disebut synsacrum. Pubis dan ischium tidak pernah berfusi, tidak membentuk simfisis pubis, memungkinkan untuk lalunya telur yang ukurannya cukup besar kecuali pada Archaeopterix. Ilium dan ischium disebut tulang anominatus.
  

Pada mamalia terdapat sympisis pelvis (hasil fusi tulang pubis dan ischium). Ke- 3 elemen C. pelvic (ilium, iscium, pubis) membentuk acetabulum (tempat persendian dengan bonggol dari femur). Pada monotremata dan marsupialia dimuka pubis terdapat epipubis yang berguna untuk menyokong kantong abdomen (marsupialium)
Rangka anggota tetrapoda
       Meskipun tetrapoda pada umumnya mempunyai 4 buah anggota, tetapi ada yang hanya mempunyai sepasang anggota atau tidak beranggota. Ada pula yang anggota mukanya mengalami modifikasi sebagai sayap atau dayung, oleh karena itu anggota dengan modifikasinya digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti berjalan, merangkak, berenang, meloncat, memanjat, melayang, terbang, menggali dan lain-lain.



Tidak ada komentar: