Disamping itu berkaitan dengan
kehidupan di darat adalah terbentuknya extremitas dan modifikasi beberapa
vertebra tubuh yang posterior menjadi vertebra sacralis untuk berartikulasi
dengan gelang panggul pada katak . Vertebra sacralis kadang saling mengait satu
dengan yang lain membentuk sacrum (mamalia), atau berkait dengan vertebra
abdominalis yang berdekatan dan dengan vertebra caudalis membentuk synsacrum
(burung). .
Semua tetrapoda mempunyai vertebra
servicalis, abdominalis (dorsalis), sacralis dan caudalis. Pada reptil, burung
dan mamalia, vertebra abdominalis selanjutnya mengalami diferensiasi menjadi
vertebra thoracalis (terletak di anterior dan berartikulasi dengan costa yang
panjang), dan vertebra lumbalis (costa mereduksi dan kadang tidak ada). Amphibi
Mempunyai satu vertebra servicalis, vertebra abdominalis (jumlahnya
bervariasi), satu vertebra sacralis dan vertebra caudalis (tidak ada pada
anura). Vertebra servicalis I (atlas) berartikulasi
dengan cranium. Vertebra II (aksis) tidak ada, vertebra berikutnya bertipe
procoel. Vertebra VIII bertipe amphicoel. Vertebra IX (V. sacralis) dengan
ujung cranial cembung bersendi dengan ujung caudal vertebra ke VIII yang
cekung. Ujung caudal vertebra sacralis bersendi dengan
vertebra ke X (urostylus: persatuan beberapa vertebra caudalis).
Reptil
Mempunyai leher yang jelas, sehingga vertebra servicalis juga ada.
Kakinya kuat didukung oleh 2 atau lebih vertebra sacralis. Bentuk centrum
procoel atau heterocoel. Lengkung hemal hanya terdapat pada daerah ekor
merupakn tulang berbentuk Y, disebut sevron
Burung
Vertebra sacralis berjumlah 15-20 buah dan mudah digerakkan. Vertebra
yang lain sukar digerakkan. Pada Archaeornithes
ada 10 vertebra servical, bertipe heterocoel, vertebra thoracalis posterior,
vertebra lumbalis, vertebra sacralis, vertebra caudalis I ber bersatu membentuk
Synsacrum. Vertebra caudalis II-V bebas, vertebra caudalis VI bersatu membentuk
pygostylus (penyokong bulu ekor) pada
ujung ekor burung modern.
Mamalia
Mempunyai 5 daerah vertebra, yaitu:
1. V. servicalis : 7 ruas, tipe
vertebra kebanyakan acoel, kecuali v. servicalis Ungulata
opisthocoel.
2. V. thoracalis (dada).
3. V. lumbalis (abdomen).
4. V. sacralis (pinggul): dibentuk
3-5 ruas yang bersatu untuk tempat persendian
cingulum pelvicale.
5. V. caudalis (ekor) jumlahnya
bervariasi.
Costa
Pertama kali dijumpai pada ikan dengan 2
tipe costae, costae dorsalis dan vertebralis. Costa vertebralis di ekor pada
beberapa ikan bertemu diventral untuk membangun arcus hemalis.
Rusuk pada tetrapoda bertipe bicipitale
(berkepala dua). Kepala costa yang dorsal (atas) disebut tuberculum costae
berartikulasi dengan diapophysis, kepala costae yang ventral (bawah) disebut capitulum costae berartikulasi dengan
parapophysis atau badan vertebra.
Pada Amphibi, costae
mereduksi, tidak bersambungan dengan sternum. Pada Reptil, costae terdapat pada
semua vertebra di daerah badan dan ekor. Perlekatan costa dan sternum pertama
kali dijumpai pada reptil. Pada ular, semua vertebra ditubuh (vertebra
dorsalis) mempunyai costa kecuali atlas dan axis, karena ular tidak punya
sternum, costa berakhir bebas.
Pada
burung, costa kuat, menghubungkan vertebra thoracalis dengan sternum. Pada pars
vertebralis costa terdapat processus uncinatus
yang menutup costa di posteriornya, berfungsi untuk perlekatan otot serta
memperkuat thorax (Gambar 3.10). Pada mamalia, costa terdiri dari 2 bagian,
yaitu pars vertebralis (dari tulang) dan pars sternalis (tulang rawan) yang
bersatu dengan sternum.
Costa mamalia ada 3 macam, yaitu:
a. C. vera, costa yang langsung berhubungan dengan
sternum.
b. C. spuria, costa yang menempel
pada costa di depannya.
c. C. fluctuantes, costa yang
berakhir bebas atau tidak berhubungan dengan sternum
(Gambar 3.11).
Sternum
Sternum adalah elemen rangka di medio ventral yang
berfungsi:
1.Sebagai tempat persendian dengan tulang rusuk
2.Memperkokoh tubuh
3. Perlindungan organ visera (paru-paru dan
jantung)
4. Tempat perlekatan otot dada dan anggota depan.
Sternum merupakan struktur khas pada tetrapoda. Tidak dijumpai pada
Caecilia, Urodela rendah, ular, kadal tidak berkaki dan kura-kura (penyu).
Pada Anura, sternum terdiri dari :1.
omosternum (tulang) dengan perluasan ke anterior berupa cartilago yang disebut
episternum, 2. mesosternum, dengan perluasan ke posterior yang disebut xyphisternum. Reptil, penyu tanpa
sternum tapi plastronnya kuat, berhubungan erat dengan cingulum pectorale. Pada
burung yang aktif terbang dan penguin, sternum dilengkapi dengan carina sterni yang berfungsi sebagai
tempat perlekatan otot dada yang berperan untuk terbang. Pada mamalia, sternum
terdiri dari segmen tulang yang disebut
sternebra. Bagian sternum mamalia: Presternum = manubrium (Di anterior),
mesosternum (ditengah) dan metasternum / xyphistrenum (diposterior) pada
ujungnya melekat cartilago xiphoideus.
Pada manusia, sternum terdiri dari : 1.
manubrium di cranial, 2. carpus (badan) di tengah, 3. processus xiphoideus di
caudal.
Cranium (tengkorak)
Ditinjau dari proses penulangan, cranium
dibangun oleh rawan, karena itu disebut:
1. Chondrocranium, contoh pada ikan
bertulang rawan
2. Dermatocranium, dibentuk secara osifikasi
intramembran.
Ditinjau dari letak dan fungsinya, cranium dibedakan:
1.
Neurocranium: bagian tengkorak yang terdiri dari tulang pembungkus otak
(brain case), berfungsi melindungi otak.
2. Splanchnocranium
(cranium viseral): bagian tengkorak yang menyokong alat pernafasan maupun
alat pencernaan.
Skeleton appendiculare
1. Cingulum pectorale (gelang bahu) (Gambar 3. 13).
Cingulum pectorale yang terdapat pada semua vertebrata merupakan
modifikasi dari suatu pola dasar yang dimiliki Teleostei dini, terdiri atas
tulang endochondral yaitu: tulang coracoid, scapula dan supra scapula, tulang
dermal yang terdiri atas clavicula, cleithrum, supra cleithrum dan post
temporal
Pada Teleostei sekarang, coracoid dan scapula menyatu membentuk tulang
coracoscapula, sedang tulang cleithrum menjadi tulang utama dari C. pectorale. Pada
ikan bertulang rawan, tersusun oleh tulang rawan, tanpa elemen dermal.
Pada Amphibi
(Anura) tersusun dari clavicula, epicoracoid, coracoid, scapula, supra scapula.
Pada reptil Sinapsida, Monotremata mempunyai interclavicula, clavicula,
cleithrum.
Pada burung terbang, 2 clavicula
bersatu dengan interclavicula di ventral membentuk furcula. Pada burung tidak terbang clavicula tidak
bertemu, jadi tidak ada furcula.
Pada mamalia,
terdapat clavicula dan scapula. Ikan paus, Ungulata, beberapa Carnivora tidak
ada clavicula. Mamalia yang mempunyai clavicula besar, insektivor, kelelawar,
rodentia, marsupialia, primates. Scapula selalu ada pada mamalia.
2. Cingulum pelvical (gelang panggul) (Gambar 3. 15).
Tidak ada komponen dermal.
Amphibi primitif mempunyai c.
pelvicale yang kukuh membentuk segitiga dengan ilium menjadi bagian apeks.
Ilium merupakan adaptasi waktu katak mendarat sesudah meloncat.
Pada reptil Ilium bersatu dengan 2 v. sacralis,
melebar untuk perlekatan otot tungkai depan, merupakan modifikasi reptil
bipedal, berupa tangkai, c. pelvicale mereduksi atau menghilang (ular).
Pada aves sangat kokoh, besar dan menyatu disebut synsacrum. Pubis dan ischium tidak
pernah berfusi, tidak membentuk simfisis pubis, memungkinkan untuk lalunya
telur yang ukurannya cukup besar kecuali pada Archaeopterix. Ilium dan ischium
disebut tulang anominatus.
Pada mamalia
terdapat sympisis pelvis (hasil fusi tulang pubis dan ischium). Ke- 3 elemen C.
pelvic (ilium, iscium, pubis) membentuk acetabulum
(tempat persendian dengan bonggol dari femur). Pada monotremata dan marsupialia
dimuka pubis terdapat epipubis yang
berguna untuk menyokong kantong abdomen (marsupialium)
Rangka anggota tetrapoda
Meskipun tetrapoda pada umumnya
mempunyai 4 buah anggota, tetapi ada yang hanya mempunyai sepasang anggota atau
tidak beranggota. Ada pula yang anggota mukanya mengalami modifikasi sebagai
sayap atau dayung, oleh karena itu anggota dengan modifikasinya digunakan untuk
berbagai kegiatan, seperti berjalan, merangkak, berenang, meloncat, memanjat,
melayang, terbang, menggali dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar