Senin, 17 Maret 2014

Catatan Harian,,


Hari ini aku menyadari bahwa aku bukanlah orang yang memiliki banyak teman. Perasaan itu timbul ketika aku melihat orang lain mendapatkan hadiah berupa kejutan atau yang lainnya, entah perasaan yang kumiliki ini memang berasal dari hatiku yang paling dalam, dikarenakan aku kesepian atau hanya karena aku merasa iri. Kembali kepada diriku yang tidak memiliki banyak teman, sebenarnya itu juga karena kepribadianku yang pendiam dan cenderung tertutup dan kurang bisa membaur. Jujur saja ketika aku berhadapan dengan seseorang aku kebingungan jika aku harus memulai pembicaraan dengan orang tersebut. Tidak hanya itu, bahkan aku juga sulit mengutarakan sesuatu ketika aku berbicara kepada orangtuaku. Terutama dalam hal keinginan ataupun dalam meminta sesuatu kepada orang tuaku. Hal itu juga mungkin dikarenakan orang tuaku bukan orang yang mampu secara ekonomi. Aku bahkan kuliah karena mendapatkan beasiswa. Tapi dibalik semua itu apapun yang terjadi, aku tetap bangga menjadi anak mereka. Tanpa mereka aku takkan ada, tanpa mereka pula aku juga bukan apa-apa. Dikarenakan keadaan ekonomi orangtuaku tersebut, aku juga bahkan tidak pernah membuat permintaan apapun ketika aku juara kelas misalnya. Aku sadar orang tuaku tidak seperti jin lampu yang bisa mengabulkan segala permintaanku. Aku juga sadar bahwa mereka selalu berusaha memberikan aku yang terbaik. Sebagai anak mereka saat ini aku hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada mereka. Akan tetapi, suatu hari  nanti aku akan berusaha membahagiakan mereka. Hanya satu hal yang bisa aku pinta dari mereka yaitu do’a mereka.
 “Tanpa bermaksud menyombongkan diri” dibalik semua itu (sifat pendiam dan tertutup), aku termasuk orang yang mempunyai prestasi yang baik di bidang akdemik. Aku bahkan pernah mendapatkan juara 3 Olimpiade Sains Nasional SMA tingkat kabupaten. Di sekolahku aku juga jadi lulusan terbaik (lulus SMA). Akan tetapi jika ditanya keahlian seni apa yang aku miliki, aku bingung harus menjwab apa. Kata temanku, itu dikarenakan aku terlalu banyak mempunyai keahlian dan tidak diasah, sehingga aku bingung keahlian mana yang lebih dominan. Aku suka menulis, aku juga suka membaca puisi termasuk juga membuatnya, aku juga suka bernyanyi.
Kata seorang temanku yang merupakan mahasiswa Psikologi, kepribadian yang tertutup dan pendiam itu kurang baik. Karena orang yang mempunyai kepribadian yang demikian cenderung mempunyai sikap yang kurang baik: seperti suka mabuk-mabukan bahkan yang lebih parahnya lagi bisa lari ke narkoba.
Untuk menghindari alkohol dan narkoba, pada saat aku kesepian biasanya aku senang berjalan-jalan (berkeliling) melihat sekelilingku. Melihat alam, melihat hutan, melihat pohon, atau bahkan melihat binatang-binatang kecil yang merayap ditanah dan kadang-kadang juga bersepeda. Ada lagi satu hal yang membuatku tidak pernah berpikir untuk menenggak alkohol bahkan narkoba adalah orang tuaku; aku tak ingin orang tuaku kecewa padaku walau hanya satu detik, dan yang aku ingin hanyalah agar mereka selalu bangga dengan apa yang aku lakukan, dimanapun aku berada. Meskipun mereka tak tahu bagaimana keadaan ku.
Karena kurang bisa meminta sesuatu kepada orang tuaku, aku cenderung suka mencari-cari perhatian kepada temanku. Contohnya saja ketika aku baru saja memiliki blog ini, aku suka meminta teman-temanku untuk melihat blog-ku.
Mengenai sifat ku yang pendiam dan tertutup itu, aku juga sadar bahwa sifat tersebut kurang baik. Selain itu juga dikarenakan aku memang punya cukup banyak teman tetapi aku tidak punya sahabat. Itu memang telihat seperti masalah kecil, akan tetapi sebenarnya itu adalah sebuah masalah besar. Aku juga ingin merubah sifatku tersebut, akan tetapi aku juga bingung bagaimana cara merubahnya. Apakah aku mulai dengan mengikuti berbagai organisasi. Atau bagaimana?
            Jika aku kesepian/tidak punya teman sebagai tempat untuk curhat (galau) atau sedang kesendirian jujur terkadang aku merasa sangat tak berarti, dan merasa seperti ingin mati (mau mati)  tapi aku kembali disadarkan oleh hal lain. Yaitu dikarenakan aku punya mimpi, mimpi yang harus diwujudkan. Orang yang ingin mati adalah orang yang tak punya mimpi. Dan  jika berkaitan dengan mimpi, aku adalah sesoran pemimpi yang mempunyai sangat banyak  mimpi. Aku sadar, aku harus mewujudkan semua mimpi yang kumiliki. Karena buat apa bermimpi,jika tak berani mewujudkannya.
            Jika orang menertawakan mimpiku, aku akan mengatakan setidaknya aku mempunyai mimpi, meskipun tak masuk akal bagi orang lain, mimpiku bukan untuk ditertawakan, dan bukan hanya akan menjadi khayalan, tetapi untuk diwujudkan jadi sebuah kenyataan.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Bekawan lawan aku boy.ae
Aku kawan kam lo.. :)

Unknown mengatakan...

Inngih ayuha kita dasar bekawan...