Hari ini aku menyadari bahwa aku bukanlah orang yang memiliki banyak
teman. Perasaan itu timbul ketika aku melihat orang lain mendapatkan hadiah
berupa kejutan atau yang lainnya, entah perasaan yang kumiliki ini memang
berasal dari hatiku yang paling dalam, dikarenakan aku kesepian atau hanya karena
aku merasa iri. Kembali kepada diriku yang tidak memiliki banyak teman,
sebenarnya itu juga karena kepribadianku yang pendiam dan cenderung tertutup
dan kurang bisa membaur. Jujur saja ketika aku berhadapan dengan seseorang aku
kebingungan jika aku harus memulai pembicaraan dengan orang tersebut. Tidak
hanya itu, bahkan aku juga sulit mengutarakan sesuatu ketika aku berbicara
kepada orangtuaku. Terutama dalam hal keinginan ataupun dalam meminta sesuatu
kepada orang tuaku. Hal itu juga mungkin dikarenakan orang tuaku bukan orang
yang mampu secara ekonomi. Aku bahkan kuliah karena mendapatkan beasiswa. Tapi
dibalik semua itu apapun yang terjadi, aku tetap bangga menjadi anak mereka. Tanpa mereka aku takkan ada, tanpa mereka pula aku juga bukan
apa-apa. Dikarenakan keadaan ekonomi orangtuaku tersebut, aku juga
bahkan tidak pernah membuat permintaan apapun ketika aku juara kelas misalnya.
Aku sadar orang tuaku tidak seperti jin lampu yang bisa mengabulkan segala
permintaanku. Aku juga sadar bahwa mereka selalu berusaha memberikan aku yang
terbaik. Sebagai anak mereka saat ini aku hanya bisa mengucapkan terima kasih
kepada mereka. Akan tetapi, suatu hari
nanti aku akan berusaha membahagiakan mereka. Hanya satu hal yang bisa
aku pinta dari mereka yaitu do’a mereka.
“Tanpa bermaksud menyombongkan
diri” dibalik semua itu (sifat pendiam dan tertutup), aku termasuk orang yang
mempunyai prestasi yang baik di bidang akdemik. Aku bahkan pernah mendapatkan
juara 3 Olimpiade Sains Nasional SMA tingkat kabupaten. Di sekolahku aku juga
jadi lulusan terbaik (lulus SMA). Akan tetapi jika ditanya keahlian seni apa
yang aku miliki, aku bingung harus menjwab apa. Kata temanku, itu dikarenakan
aku terlalu banyak mempunyai keahlian dan tidak diasah, sehingga aku bingung
keahlian mana yang lebih dominan. Aku suka menulis, aku juga suka membaca puisi
termasuk juga membuatnya, aku juga suka bernyanyi.
Kata seorang temanku yang merupakan mahasiswa Psikologi, kepribadian yang
tertutup dan pendiam itu kurang baik. Karena orang yang mempunyai kepribadian
yang demikian cenderung mempunyai sikap yang kurang baik: seperti suka
mabuk-mabukan bahkan yang lebih parahnya lagi bisa lari ke narkoba.
Untuk menghindari alkohol dan narkoba, pada saat aku kesepian biasanya
aku senang berjalan-jalan (berkeliling) melihat sekelilingku. Melihat alam,
melihat hutan, melihat pohon, atau bahkan melihat binatang-binatang kecil yang
merayap ditanah dan kadang-kadang juga bersepeda. Ada lagi satu hal yang
membuatku tidak pernah berpikir untuk menenggak alkohol bahkan narkoba adalah
orang tuaku; aku tak ingin orang tuaku kecewa padaku walau hanya satu detik,
dan yang aku ingin hanyalah agar mereka selalu bangga dengan apa yang aku
lakukan, dimanapun aku berada. Meskipun mereka tak tahu bagaimana keadaan ku.
Karena kurang bisa meminta sesuatu kepada orang tuaku, aku cenderung suka
mencari-cari perhatian kepada temanku. Contohnya saja ketika aku baru saja
memiliki blog ini, aku suka meminta teman-temanku untuk melihat blog-ku.
Mengenai sifat ku yang pendiam dan tertutup itu, aku juga sadar bahwa
sifat tersebut kurang baik. Selain itu juga dikarenakan aku memang punya cukup
banyak teman tetapi aku tidak punya sahabat. Itu memang telihat seperti masalah
kecil, akan tetapi sebenarnya itu adalah sebuah masalah besar. Aku juga ingin
merubah sifatku tersebut, akan tetapi aku juga bingung bagaimana cara
merubahnya. Apakah aku mulai dengan mengikuti berbagai organisasi. Atau
bagaimana?
Jika aku kesepian/tidak punya teman
sebagai tempat untuk curhat (galau) atau sedang kesendirian jujur terkadang aku
merasa sangat tak berarti, dan merasa seperti ingin mati (mau mati) tapi aku kembali disadarkan oleh hal lain.
Yaitu dikarenakan aku punya mimpi, mimpi yang harus diwujudkan. Orang yang
ingin mati adalah orang yang tak punya mimpi. Dan jika berkaitan dengan mimpi, aku adalah sesoran
pemimpi yang mempunyai sangat banyak mimpi.
Aku sadar, aku harus mewujudkan semua mimpi yang kumiliki. Karena buat apa
bermimpi,jika tak berani mewujudkannya.
Jika orang menertawakan mimpiku, aku
akan mengatakan setidaknya aku mempunyai mimpi, meskipun tak masuk akal bagi
orang lain, mimpiku bukan untuk ditertawakan, dan bukan hanya akan menjadi
khayalan, tetapi untuk diwujudkan jadi sebuah kenyataan.
2 komentar:
Bekawan lawan aku boy.ae
Aku kawan kam lo.. :)
Inngih ayuha kita dasar bekawan...
Posting Komentar