Puisi ini adalah puisi yang diikutkan ke Pekan Seni Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Dan Alhamdulillah meraih Juara III
Itulah Aku
dan Sang Mimpi
Burung-burung berkicau,
Mentari telah bersinar,
Memberikan kehidupan pada dunia
Terang diatas kepala
Pagi yang tenang hilang tenggelam bersama
kegelisahan
Kecemasan datang dan membawa kekhawatiran
Menantikan suara tangisan,
tanda akan sebuah kelahiran
Anak petani
di sebuah desa
Anak bungsu lima saudara
Seorang putra terakhir
Dan tak ada setelahnya
Pagi
itu,,,
Ia
terlahir kedunia
Tangisnya
memberikan ketenangan
Menghilangkan
semua kegelisahan,
Semua kegundahan,
Semua kecemasan,
dan
segala kekhawatiran
Dalam keadaan yang hina tanpa dosa
Ia keluar dari tempat sembunyi
Tanpa celana, bajupun juga
Adzan sang ayah menyambutnya
menenangkan jiwa
Menghilangkan tangisnya
Rasa syukur atas kehadirannya
Mengalahkan luasnya samudra
Memberikan kebahagiaan
Tak hanya bagi orangtuanya
Sembilan
bulan sudah ia bersama Ibunya
Kini
waktunya ia hidup di dunia
Sebagai
bekal,
Nama
yang indah diberikan padanya
Menabur
kebaikan
dan berkah
untuk alam semesta
nama itu
adalah Mabrur
dan
itulah aku
tak lama setelah aku terlahir
seolah ikut menyambutku
khotbah jum’at pun terdengar
memberikan pesan
mengajarkan kebaikan
memberiku nasihat
menjalani kehidupan
dalam menggapai impian
masa
kecilku berada didesa
hanya
bermain dan bercanda
tak
ada mainan mahal
tak
ada mobl-mobilan
ataupun
yang lainnya
itulah
masa kecilku dan itulah aku
remajaku penuh akan impian
mengambang diatas awan
berimajinasi dan menghayal akan masadepan
terjebak dalam sebuah impian
ilusi yang menghambat keberhasilan
terkurung dalam penjara
khayalan yang sulit jadi kenyataan
mengejar terus mengejar,
tapi tak pernah bisa didapatkan
aku tak berhenti untuk bermimpi
mimpi
itu membuatku tak bergerak
seolah
mengikatku
membuat
tubuhku kaku
hanya
bisa diam, diam, dan diam
kenyataan
akan hidup,
menghentikan
mimpiku
kenyataan itulah sang antagonis dihidupku
menghalangiku,
Kuingin terbang, tapi tak punya sayap
Ingin berlari, tapi hanya bisa berjalan
Ingin bersuara tapi tak bisa membuka bibirku
suatu
pagi, sunyi, tenang
cahaya redup menyelamatkanku
Membangunkanku
yang sedang tertidur
Menghentikan
segala mimpiku
Membuatku
melakukan sesuatu
Keputusan
sulit kubuat
Dari
nol, aku menata hidup
Kembali
berimajinasi,
membuat
banyak mimpi
Bukan sekedar mimpi,
tapi akan jadi kenyataan
cahaya yang redup semakin terang
mimpi yang menggerogoti, menghancurkan hidupku
perlahan dapat kukendalikan
semakin ku melangkah maju,
cahaya yang kulihat semakin terang, terang
dan sangat terang
akupun mulai dekat dengan masadepan
tahun ke-sembilan belasku
aku sangat dekat dengan impianku,
sepanjang
masa mudaku,
aku
hanya berteman dengan sang mimpi
tanpa
kusadari,
aku pun
tenggelam dalam histeria mimpiku
aku tak
punya satupun teman
yang
kupunya Cuma sebuah buku
tempat
becerita,
tempatku
menulis angan-angan
tempatku
menulis ratapan, cobaan kehidupan
impianku
merubahku menjadi sang pendiam
seorang penuh
dengan rahasia
tak pernah diduga,
impianku membuatku jadi sang diam
putra penuh impian juga rahasia
impianku sebesar sang surya
membuka cakrawala
menggetarkan dunia
memberikan pengaruhnya
mengubah segalanya
kini
aku mulai menuju mimpiku
mengapai
asa memeluk cita-cita
seorang
putra bangsa
kebanggaan
orangtua
kebanggaan
bangsa
ikut
membangun negara
menuju
Indonesia sejahtera
Indonesia
jaya Indonesia tercinta
Abdiku pada negara
Tak akan ada habisnya
Baktiku pada negeri
Tak akan pernah ada habisnya
Mimpiku sangatlah besar
Sebesar sang surya
Memajukan negara
Mengubah segalanya
Mimpiku adalah baktiku pada negara
Memberikan kontribusinya
Untuk kemajuan Indonesia
Mimpiku
bukan mimpi biasa
Tapi
juga bukan untuk diimpikan saja
Mimpiku
adalah mimpi yang akan jadi kenyataan
Memberikan
kebaikan
Berkah
untuk alam semesta
Memberikan
kemajuan untuk umat manusia
Mimpiku
bukan untuk ditertawakan
Mimpiku
juga bukan sekedar untuk dihina
Mimpi
besar ini, akan kuwujudkan jadi kenyataan
Mimpi
ini tak akan ada akhirnya
Sampai
aku menggapainya
Sampai
aku memeluknya
Jika aku dapat menggapainya
Maka berakhirlah tentangku dan sang mimpi
Teman akrab dalam kesunyian
Teman sejati yang tak dapat dipisahkan
Teman seperjuangan yang pernah menjadi lawan
Kisah itu adalah
aku, dan sang mimpi