Teknik Bayi Tabung
- Pertama,
teknik In Vitro Fertilization (IVF). Pada teknik ini, 50ribu-100ribu sperma
dipertemukan dengan satu buah sel telur di dalam cawan petri yang berisi medium
kultur sehingga terjadi pembuahan. Teknik IVF diperkenalkan oleh Robert Edward,
seorang ilmuwan Inggris, pada tahun 1950-an. Ia melakukan riset bersama Patrick
Steptoe, seorang ahli bedah kandungan. Bayi pertama hasil pembuahan dengan teknik
ini adalah Louise Brown, seorang bayi perempuan, yang lahir pada tanggal 25
Juli 1978 di Inggris. Bayi tersebut bisa tumbuh normal bahkan sekarang telah
melahirkan anak laki-laki dengan proses persalinan yang normal. Hingga saat
ini, sudah ada sekitar empat juta orang di dunia yang terlahir dengan teknik
IVF. Kelebihan dari teknik IVF antara lain sangat mudah dilakukan, biayanya
relatif murah, dan tidak ada manipulasi pada sel telur (lebih bersifat alami).
Namun demikian kelemahannya jika sperma bermasalah maka sperma tidak akan mampu
menembus sel telur sehingga pembuahan tidak bisa terjadi.
- Kedua, teknik Intra Cytoplasmic Sperm
Injection (ICSA). Teknik ini lakukan dengan menginjeksi satu sperma ke
dalam satu sel telur sehingga terjadi pembuahan. Kelebihan teknik ini sangat
membantu seorang suami yang mengalami kasus azoospermia (tidak adanya sperma
yang keluar bersama air mani) atau juga jumlah spermanya sangat sedikit dengan
kualitas yang jelek. Teknik ICSA harus didukung oleh sistim pengambilan sperma
secara langsung dari testis atau teknologi simpan beku sperma. Hanya saja
teknik ini sangat sulit dilakukan karena membutuhkan alat khusus yang disebut micromanipulator
sehingga membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal.
- Ketiga, teknik In Vitro Maturation
(IVM). Teknik bayi tabung ini merupakan teknik terbaru. Teknik tersebut
dilakukan dengan mematangkan dahulu sel telur di laboratorium baru kemudian
dibuahi. Tingkat keberhasilan teknik ini dinilai sangat memuaskan. Selain itu
prosedurnya juga sangat sederhana. Yakni dilakukan hanya pada satu siklus haid
saja sehingga bisa meminimalisasi penggunaan obat hormonal. Biayanya juga
relatif lebih murah jika dibandingkan dengan teknik IVF. Tidak mengherankan
jika teknik ini sangat diminati oleh negara-negara di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar