Senin, 08 Februari 2016

“Tahura, Awal Mula aku Bermalam di Hutan”


Aku adalah seorang mahasiswa Biologi,  di FMIPA Universitas Lambung Mangkurat yang sedang menempuh semester 2. Aku tinggal di Banjarbaru yang jauh dari kampung halamanku di Kab.Hulu Sungai Tengah.  Salah satu kegiatan yang sangat kusukai adalah kegiatan dialam  luar. Kesukaan tersebut bermula ketika aku pergi ke Kotabaru menuju rumah sepupuku, pada saat itu aku masih duduk di bangku SD. Sepanjang perjalanan aku melihat kawasan pegunungan dan menyeberangi Laut. Sejak saat itu aku mulai menyukai keindahan lingkungan yang membuat aku terpesona, kagum, &   membuatku ingin menjelajahinya.
Menanam Pohon di TAHURA
Menanam Pohon di Tahura Sultan Adam
Setelah lama aku menanti akhirnya pada bulan April Kemarin (pada tanggal 11-13) aku berkesempatan merasakan  sejuknya udara pegunungan meratus. Tepatnya aku pergi ke taman Hutan Raya Sultan Adam Mandiangin di Kab.Banjar. Tujuanku kesana adalah mengikuti kegiatan pengkaderan mahasiswa Baru Program Studi Biologi. Pengkaderan tersebut dinamakan Makrab (malam Keakraban) dan dilaksanakan oleh HIMABIO “Apiade”. Tujuan  dari kegiatan tersebut untuk mempersiapakn pengurus HIMABIO “Apidae” untuk masa mendatang. Banyak kegiatan yang kami lakukan selama di Tahura Mandiangin. Salah satu kegiatan yang paling kusukai adalah Penanaman  pohon. Kegiatan penanaman pohon tersebut dilakukan karena sebagian kawasan pegunungan meratus mengalami kegundulan.
Selain menanam pohon, kami juga menjaga kawasan Tahura Mandiangin dengan tidak menggunakan sabun mandi. sebagai gantinya kami hanya diperbolehkan membawa sabun bayi. Dihari terakhir kami melakukan operasi semut  memunguti sampah-sampah di sekitar tempat kami berkemah.
Bermalam di Tahura Sultan Adam Mandiangin merupakan kegiatan pertamakalinya bagiku. dan menjadi awal mulanya aku ketagihan terhadap kegiatan dialam bebas. Kegiatanku di Tahura tersebut membuat aku menyukai kegiatan travelling, terutama yang berbau alam. Dan saat ini aku mempunyai impian mengelilingi indonesia. Banyak hal yang sangat ingin kulakukan, salah satunya menyelami jernihnya lautan di Raja Ampat. Dan masih banyak lagi, termasuk berenang bersama ubur-ubur di Danau Kakaban.
Hal terakhir yang ingin kusampaikan pada teman-teman semuanya adalah selalu jaga lingkungan. Termasuk saat kita berwisata sekalipun. Salam LESTARI....!!!

Foto Bersama Mahasiswa Biologi FMIPA Unlam Angkatan 2013 di Tahura Mandiangin
Foto Bersama Mahasiswa Biologi FMIPA Unlam Angkatan 2013 di Tahura Mandiangin

Sabtu, 06 Juni 2015

Danau Biru, Cempaka atau bekas Galian

Danau yang satu ini juga meruupakan salah satu \destinasi yang menarik minat gue, awalnya kesana cuman diajakin dan ngikut aja. Waktu sampai ternyata bukannya danau yang gimana... eh ternyata danau Bekas galian Tambang. Tapi menariknya, itu karena airnya berwarna hijau agak kebiruan. Mungkin dikarenakan oleh struktur komunitas algae yang mendiami danau tersebut.

Tapi disini gue enjoy aja dan sempat foto-foto sebentar juga,,,







Bukit Batas Kecamatan Aranio

Tempat yang satu ini juga lagi booming-boomingnya, banyak anak muda yang pergi kesana pada saat akhir pekan. Soalnya tempat ini lagi seru-serunya. Temapat wisata yang satu ini sangat menarik untuk dikunjungi.

Kalau mau pergi kesana loe harus pergi dulu ke Kecamatan Aranio Kab. Banjar. Tepatnya kawasan Waduk Riam Kanan. Sampai dio Aranio kita harus menyebrangi Waduk Riam kanan menuju Ke Pulau Pinus 2. Kapal disana bisanya disewa. Untuk satu kapal itu muatnya sekitar 15 orang dengan total biaya sebesar 400 ribu udah termasuk Antar Jemput. Sampai di Pulau Pinus 2 kita harus mendaki lagi kurang lebih selama dua jam. Lumayan lama dan jauh terus juga  curam banget. Jadi kala kesini nggak asik kalau nggak keringetan. Sampai diatas kita akan melihat pemandangan yang seru. Pemandangan seperti pulau- pulau kecil diwaduk riam kanan. Ini yang menariknya di bukit Batas. Sampai-sampai disebut Raja Ampatnya Kalimantan.

Sampai diatas, bakalan sia-sia banget kalau kita nggak nginap dan bikin tenda. Capek2 mendaki dua jam itu rugi kalau nggak liat sunset. Iyalah, ternyata bukit batas merupakan salah satu tempat melihat sunset yang bagus. Pagi itu sangat dingin dan agak mendung. Pada saat melihat sunset, gue sempat agak khawatir kalau-kalau nggak bisa ngeliat. Soalnya udara disana sempat berkabut. Tapi untungnya kabut disana cepat hilang....




Setelah itu kami turun ke Pulau Pinus, dan sempat-santai-santai disana. Sambil nungguin Kapal yang menjemput kami datang...



Bukit Rimpi Pelaihari

Bukit Rimpi, tempat wisata yang satu ini lagi booming-boiomingnya di kalangan anak muda Kalimantan Selatan. Itu terjadi gara-gara banyak yang datang ke bukit ini kemudian majang fotonya di Medsos. Kemudian banyak yang berdatangan ke tempat ini. Yang juga menariknya bukit ini dikenal juga sebagai Bukit Teletubies, dikarenakan bentuknya yang berundak-undak dan hanya ditumbuhi ilalang katya di film Teletubies. 


Kebetulan gue udah pernah kesana tepatnya pada saat liburan semester lalu, yaitu pada saat minggu tenang semester 3 tahun 2015 kira-kira awal tahun. Gua kesana diajakin sama temen-temen kuliah yang kebetulan lagi pengen liburan, ya udah ikutan aja dahhhh....

Waktu pergi kesana, cuaca benar-benar nggak mendukung dehh, ujan gerimis. Itui terjadi mulai kami berangkat dan cuacanya udah agak mendung. Sampainya disana langsung naik ke bukitnya langsung ujan. Untung aja nggak lebat sampai bikin basah kuyup. 


Sampai disana yang bikin gue heran.....
Ternyata sebenarnya bukit Rimpi itu tempat menggembalakan sapi. Malah disana banyak kotoran sapi yang berserbaran. Koq bisa jadi tempat wisata...?
Nah untuk yang ini kurang tau,,,


Waktu gue dan temen2 kesana itu kebetulan kondisinya pada saat musin hujan jadi wajar aja agak becek2 gitu. Sampai-sampai ada celotehan kaya gini “Bukit Licak Rimpi”... Licak itu bahasa banjarnya becek.


Gue dan temen-temen disana nggak terlalu lam, tapi lumayanlah. Kira-kira beberapa jam dan sempat foto-foto, ini nih foto-fotonya.












Kamis, 07 Mei 2015

Tanah Serpentin

Tanah  serpentin mudah diketahui karena berwarna hijau-coklat dengan bebatuan mengkilap berwarna hitam legam dan putih pecah atau tersebar. Tanah serpentin memiliki kandungan logam berat yang tinggi seperti Cr (Kromium), Co (Kobalt), dan Ni (Nikel). Kandungan Ca (Kalsium) pada tanah ini biasanya rendah, sebaliknya kandungan Mg (Magnesium) tinggi. Nitrogen juga jarang tersedia di tanah serpentin sehingga menjadi faktor pembatas pertumbuhan tumbuhan. Secara umum, tanah serpentin bersifat miskin hara dan air. Tanah serpentin umumnya hanya mengandung sedikit agregat di permukaan tanahnya. Kandungan logam berat yang tinggi pada tanah ini dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan, bahkan di beberapa tempat kadarnya mencapai ambang beracun bagi tumbuhan (Sudarmono, 2007). Kondisi tersebut membuat tumbuhan yang tumbuh di tanah serpentin melakukan simbiosis dengan cendawan ektomikoriza.  



Selasa, 04 November 2014

Urbanisasi dan Inovasi

Urbanisasi merupakan suatu bentuk perpindahan penduduk (salah satu imigrasi) dari desa menuju ke kota. Sehingga akhirnya menimbulkan kepadatan penduduk yang kemudian menghasilkan dampak negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya urbanisasi antara lain adalah kemiskinan dan kesehatan. Jika kita melihat ke kota besar seperti Jakarta, maka yang akan kita akan berpikir bahwa Urbanisasi sendiri juga akan menimbulkan dampak negatif dibidang budaya. Sebagai contoh, Budaya membuang sampah kesungai di Jakarta muncul karena padatnya kota Jakarta dan sulitnya menyadiakan tempat pembuangan Akhir dengan alasan terlalu dekat dengan pemukiman. Dan masih banyak lagi masalah lainnya yang ditimbulkan dari Urbanisasi dan Kepadatan Penduduk. Jika kita berbicara tentang dampak negatif dari urbanisasi maka tidak akan ada habisnya.
Urbanisasi tentu akan menimbulkan banyak dampak negatif, untuk mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkannya maka diperlukan suatu inovasi. Sehingga dapat dikatakan Urbanisasi dapat mendorong terjadinya inovasi. Inovasi sendiri muncul karena suatu masalah yang terjadi, sebagai contoh suatu obat akan muncul setelah munculnya penyakit (obat mengikuti penyakit). Namun dapat pula muncul karena suatu masalah belum terjadi tetapi telah diperkirakan akan terjadi, contohnya Inovasi bendungan ditengah laut dibuat dikarenakan kota Jakarta diprediksi akan tenggelam. Urbanisasi tentu juga akan menimbulkan munculnya inovasi-inovasi baru, hal tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang terjadi di kota yang padat. Contoh Inovasi yang terjadi karena adanya Urbanisasi adalah munculnya konstruksi bangunan bertingkat untuk mengatasi kepadatan penduduk.
Pada akhirnya kita akan berpendapat bahwa Urbanisasi tidak hanya menyebabkan dampak negatif tetapi juga menyebabkan dampak yang baik (positif). Kalimat tersebut dapat memunculkan pendapat baru yang lebih ekstrim, bahwa urbanisasi menyebabkan munculnya Inovasi baru. Namun yang menjadi permasalahan adalah; Apakah kita mempunyai SDM (terutama generasi muda) yang kreatif, pandai, dan berkualitas untuk berinovasi memecahkan masalah yang ditimbulkan dari adanya Urbanisasi?. Saya tidak berpikir apakah anda akan berpendapat bahwa Urbanisasi akan menyebabkan dampak buruk ataupun dampak negatif. Tetapi sudahkah anda menyiapkan diri,  untuk memecahkan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh Urbanisasi.

Mari Belajar, Siapkan Diri, Untuk Berinovasi
Jangan berpikir untuk negara, tetapi pikirkan diri kita dulu.
Masyarakat Ekonomi Asean mengahadang didepan
Ketangguhan diri  Kita adalah ketangguhan Negara.
Jika kita tangguh, Negara juga akan tangguh


Interaksi Antar Makhluk Hidup

Amensalisme
  • Manusia: Orang yang nyanyi-nyanyi tidak jelas didekat orang yang sedang belajar
  • Hewan: Protozoa yang hidup dipantai Jamaika
  • Tumbuhan: Tanaman Akasia dibawah pohon Pinus besar yang rimbun
  • Mikroba: Mikroba penghasil antibiotik (Pennicillum sp) yang menghasilan Penicilin yang menghambat mikroba lain
Neutralisme
  • Manusia: Dua orang yang duduk bersebelahan dalam kereta
  • Hewan: Kucing dan semut dalam sebuah ruangan yang sama
  • Tumbuhan: Dua tanaman dalam pot berbeda yang diletakkan berdampingan
  • Mikroba:  Populasi Algae Spirulina sp dan Penium sp pada danau yang sama
Kompetesi

  • Manusia: Lomba lari cepat 1000 meter
  • Hewan: Kuda Nil dan Buaya yang memperebutkan sungai yang tinggal sedikit pada musim Kemarau
  • Tumbuhan: Tanaman pertanian dan gulma
  • Mikroba: Bakteri baik dan jahat dalam usus manusia
Parasitisme
  • Manusia: Seseorang orang yang selalu ngutang dengan temannya.
  • Hewan: Kutu pada Kucing.
  • Tumbuhan: Benalu pada pohon ketapang.
  • Mikroba: Trypnosoma pada darah manusia.
Predasi
  • Manusia: Kanibalisme; Sumanto
  • Hewan: Kucing dan Tikus
  • Tumbuhan: Tumbuhan Karnivora; Kantong Semar
  • Mikroba: protozoa Didinium dapat menelan dan mengkonsumsi protozoa Paramaecium yang lebih besar
Komensalisme
  • Manusia: Seseorang yang belum paham meminta ajari kepada temannya yang sudah paham.
  • Hewan: Ikan Badut Dengan Anemon
  • Tumbuhan: Anggrek dengan pohon Pinus
  • Mikroba: Algae yang menempel pada cangkang molusca sungai atau danau
Protokoperasi
  • Manusia: Calo dan Sopir
  • Hewan: Kerbau Rawa dan Burung Jalak
  • Tumbuhan:  Bunga dan Kupu-kupu (sama-sama menguntungkan tapi tidak saling bergantung
  • Mikroba: Lichenes (Lumut dan Algae)

Mutualisme

  • Manusia: Penjual dan Pembeli
  • Hewan: Sapi dengan Bakteri Selulolitik dalam ususnya
  • Tumbuhan: Fungi Mikoriza dengan tanaman Pinus yang tumbuh di Tanah Kritis
  • Mikroba: Rayap dengan Protozoa